fbpx

Santapan Harian Keluarga, 2 – 8 Desember 2018

AMBON, jemaatgpmsilo.org

Minggu, 02 Desember 2018       

bacaan : 2 Petrus 1 : 16 – 21 (T)  

Nubuat tentang kemuliaan Kristus telah digenapi

16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. 17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” 18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. 19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. 20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, 21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

“Lakukan apa yang diperkatakan!!”

Saya pernah mendengar beberapa orang berkata seperti ini : “Antua itu kalo bicara dalang diskusi soal firman, bukang maeng, paleng bagus paskali eee. Mar sayang, antua pung kalakunag seng sama deng apa yang antua bicara”

Ya, memang seringkali kita bertemu dengan orang-orang yang sangat fasih berbicara soal Firman Tuhan, karena mereka punya kecerdasan berpikir dan berkata-kata namun jarang kita menemukan mereka melakukan apa yang dipikir dan dikatakan tersebut, malah yang kita dapati adalah sebaliknya yang dilakukan mereka. Petrus saat menyampaikan nasehatnya, bukan semata-mata karena kecerdasan berpikir dan kepiawaiannya dalam merangkai kata-kata untuk meyakinkan para pembaca suratnya. Tetapi yang menjadi pegangan Petrus adalah : bagaimana dirinya menjadi saksi mata dalam berbagai pelayanan Kristus termasuk peristiwa  pemuliaan-Nya di atas bukit yang kemudian membuat dirinya semakin diteguhkan oleh fieman yang disampaikan para nabi (ay. 19). Hari ini kita memasuki minggu Adventus I. Dari pengalaman imannya Petrus mengajak pembaca suratnya, termasuk basudara dan beta untuk memperhatikan firman Tuhan dan menjadi seperti pelita yang bercahaya di tempat gelap. Artinya kita tidak hanya memperkatakan firman Tuhan dengan fasih tetapi harus bisa melakukannya dalam kehidupan sesehari. Sehingga terhadap kita orang akan mengakatan : “Antua tu luar biasa. Antua seng cuma bicara sa, mar Antua biking akang dalang Antua pung hidop. Antua pantas jadi contoh par orang banya…” (MKT)

Doa: Tuhan, tolong kami untuk melakukannya apa yang kami katakan dalam kehidupan sesehari kami. .. Amin!!!

 

Senin, 03 Desember 2018          

bacaan : Mazmur 2 : 1 – 9 (T)  

Raja yang diurapi TUHAN
Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? 2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: 3 “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!” 4 Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka. 5 Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: 6 “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!” 7 Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. 8 Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. 9 Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.” 

“Jika Tuhan di pihak kita, siapakah lawan kita?”

Israel adalah negara kecil di tengah-tengah sejumlah negara besar yang notabene memiliki sikap “bermusuhan” dengan mereka. Saat menyaksikan “penobatan Raja Israel”, pemazmur merasa yakin dengan imannya bahwa sebagai milik Tuhan, kehidupan Israel di bawah kepemimpinan Raja yang diurapi Tuhan ini akan dijamin oleh Tuhan. Bagi pemazmur, sikap bangsa lain yang memusuhi dan menjegal Israel dan raja mereka, itu sama dengan memusuhi dan menjegal Tuhan Allah Israel. Ketika Israel selalu bergantung pada Tuhan Allah maka mereka tak perlu gentar karena Tuhan Allah ada di pihak mereka. Basudara pasti ingat penggalan lagu sekolah minggu ini :  Tuhan di pihak kita, siapakah lawan kita…? Tidak ada..!!!!  Saudaraku, sebagai Israel baru, kita juga berhadapan dengan banyak tantangan. Realitas hidup umat Tuhan di tahun 2018 ini tidaklah ringan, justeru semakin berat dengan adanya banyak tantangan yang datang menghantui. Tetapi sama seperti Israel, jika kita serahkan semua kesulitan kita kepada Tuhan, maka Yesus sebagai Raja di atas segala Raja, yang sementara kita rayakan hari kedatangan-Nya ke dunia ini, akan menuntun, menolong dan tetap menjamin hidup kita. Kerjakanlah apa yang mesti kita kerjakan untuk kemuliaan-Nya dan Tuhan pasti akan mengerjakan apa yang menjadi bagian-Nya demi keselamatan dan kebahagiaan kita, umat kepunyaan-Nya sehingga kita akan tetap bercahaya dalam pengharapan karena Tuhan ada di pihak kita. Siapa yang bisa melawan kita? (MKT)

Doa: Tuhan, kami mau agar Tuhan selalu di pihak kami karena itu buatlah kami menjadi milik kepunyaan-Mu, Amin!

 

Selasa, 04 Desember 2018        

bacaan : Mazmur 2 : 10 12 (T)  

10 Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! 11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar, 12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya! 

“Tuhan su mau datang : Ibadah sunggu-sunggu…”

Katong samua seng tau pasti apa tempo Tuhan Yesus datang kombali par kali kadua, mar kalo katong lia samua kajadiang balakangan ni – orang kristen dapa tekan (gareja-gareja dapa tutu, dapa bom); bencana alam tarus-tarus deng laeng-laeng lai – maka jelas par katong kalo akang pung waktu su dekat, seng lama lai. Ada pertanyaan : “Katong su siap ka balong?”. Hari ni su tanggal 4 Desember, katong su ada di minggu adventus. Pasti katong su bacat rumah, su mulai biking kukis, pasang pohong tarang deng lampu mati-manyala, su hias rumah deng sagala macang hiasang.

Basudara e, kalo katong baca Tuhan pung firman hari ini ni, bukang itu yang Tuhan mau dar katong. Mar hal partama yang musti katong lia tu katong pung ibada. Katong su ibada batul deng sunggu-sunggu par Tuhan ka balong eee? (ay.11-12) Kalo katong su ibada sunggu-sunggu, pasti akang kaliatang dalang katong pung hidop hari-hari… Ada banya orang paleng rajing pi gareja, pi kumpulang unit, wadah, ibada marga, ibada kampong deng laeng-laeng lai, mar “roh” ibada tu seng ada dalang dong pung hidop. Kaluar dar tampa ibada dong masi culas deng orang laeng, bamaki, pamabo, panjudi, pancuri, bakupukul, bakalai, bacarita orang,  bilang Tuhan pung nama sabarang deng kajahatang laeng lai. Itu berarti katong seng siap par sambut Tuhan yang mau datang par kali kadua. Jadi, kalo katong su rajin pi kabaktiang, katong musti jaga katong pung hidop ini bae-bae. la kalo Tuhan Yesus datang kali kadua, katong siap tarima “Antua” la maso sama-sama di Antua pung Karajaang… (MKT)

Doa: Tuhan, tolong katong par tarima Yesus yang mau datang par kali kadua.   …. Amin!

 

Rabu, 05 Desember 2018                  

bacaan : Mazmur 136 : 23 – 26  (T)

 23 Dia yang mengingat kita dalam kerendahan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. 24 Dan membebaskan kita dari pada para lawan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. 25 Dia yang memberikan roti kepada segala makhluk; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. 26 Bersyukurlah kepada Allah semesta langit! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mari Puji Tuhan deng hati, jang deng suara sa!!

Paleng banya lagu rohani yang orang cipta par puji Tuhan, lagu tu bicara soal dong pung hubungan deng Tuhan secara pribadi. Mar yang jadi soal, waktu orang manyanyi akang lagu tu, dong hayati akang ka seng. Conto sa, waktu katong manyanyi lagu-lagu di kabaktiang, katong asal manyanyi, mar seng hayati akang pung kata-kata. La yang katong tonjol tu cuma katong pung teknik manyanyi (suara bulat, vibra dll). Jadi akang lagu-lagu tu seng pung makna par katong. Hari ini, dar pemazmur, katong balajar par puji Tuhan tagal Antua pung karya-karya basar yang Antua biking bukang par katong pribadi sa mar par Antua pung samua ciptaan. Puji Tuhan bukan sebagai pribadi sa mar sebagai keluarga dan sebagai jamaat juga. Jadi kalo katong manyanyi par puji Tuhan dalang kabaktiang ka katong manyanyi sandiri-sandiri tu katong musti manyanyi deng hati lai, bukan suara sa. Hayati kata-kata lagu tu la rasa bagaimana Tuhan pung sayang par katong. Bagaimana Tuhan biking banya parkara basar supaya katong seng calaka mar katong bisa dapa salamat. Khusus di minggu-minggu adven deng perayaan-perayaan Tuhan Yesus pung Kajadiang ni, katong dapa ajak lai par biking akang sebagai katong pung rasa syukur par Tuhan yang mau datang par kasi salamat katong. Jadi jang cuma karena kebiasaan. Jang cuma katong biking pesta pora, makang minong, rame-rame la akang pung laste, minong-minong sampe mabo. Itu bukang puji Tuhan mar katong ada puji setang.  Setang yang pake katong par malawang Tuhan pung parenta.. (MKT)

Doa: Ya Tuhan, tolonglah kami untuk selalu memujiMu. Amin.

 

Kamis, 06 Desember 2018                  

bacaan : Mazmur 13 : 2 – 6  (T)

Doa kepercayaan
Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (13-2) Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku? 2 (13-3) Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku? 3 (13-4) Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati, 4 (13-5) supaya musuhku jangan berkata: “Aku telah mengalahkan dia,” dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah. 5 (13-6a) Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. 6 (13-6b) Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku. 

“Jang ragu soal Tuhan..”

Dalang katong pung hidop sabang hari, sering katong seng mau bilang par orang laeng kalo katong sebetulnya ragu-ragu soal Tuhan pung keberadaan dalang katong pung hidop.. Mangapa bagitu? Tagal katong rasa kalo katong su biking banya par Tuhan. Katong korban katong pung tanaga, waktu, pikirang sampe kepeng lai par ANTUA pung karja. Mala katong pung kaluarga jadi korban lai gara-gara katong seng pung waktu par dong barang katong pi “pelayanan” tarus. Mar akang pung hasil apa? Katong masi dapa masala, yang katong minta,  katong seng dapa-dapa (conto : katong pung anana iko tes cpns baru-baru ni mar dong balong tambus). La katong mulai tanya : “Akang pung sala di mana ee? Katong su biking samua tu, apa lai yang masi kurang?”. La katong mulai pikir kalo Tuhan lupa katong. Antua sambunyi Antua pung muka dar katong. Balajar dar Tuhan pung firman hari ni, Pemazmur bilang par Tuhan apa yang dia rasa la seng mau pinda ka yang laeng lai tagal dia parcaya kalo Tuhan yang dia somba ni pasti tolong dia. Par pemazmur, cuma Tuhan yang bisa biking dia pung mata bacahaya lalu dia tetap siaga dan mampu hadapi dia pung musuh. Bagitu Lai deng katong, katong pung banya musu yaitu masala-masalah yang katong hadapi dalang hidop ni, mar jang paskali bale balakang par Tuhan. Antua seng talalu capat mar seng tarlambat juga. Tepat waktu Antua pasti tolong katong. Jadi jang ragu soal Tuhan pung keberadaan dalang katong pung hidop kio… (MKT)

Doa :     Tuhan, tolong katong supaya katong seng ragu soal Tuhan dalang katong pung hidop… Amin.

 

Jumat, 07 Desember 2018                            

bacaan : Yesaya 51 : 6 – 8

6 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir. 7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka. 8 Sebab ngengat akan memakan mereka seperti memakan pakaian dan gegat akan memakan mereka seperti memakan kain bulu domba; tetapi keselamatan yang dari pada-Ku akan tetap untuk selama-lamanya dan kelepasan yang Kuberikan akan lanjut dari keturunan kepada keturunan.  

Sediakan tempat di hatimu untuk Tuhan

Menjelang perayaan Natal, biasanya kita disibukkan dengan berbagai kegiatan. Padahal perayaan Adventus seharusnya menjadi momen di mana kita merenung dan merefleksikan hidup kita yang penuh dengan dosa, dan kengerian hukuman Allah yang akan menimpa kita akibat dosa itu. Maka, seharusnya kesibukan kita jangan sampai menutupi persiapan hati kita untuk menantikan kedatangan-Nya. Bacaan hari ini berisi Janji pemulihan Allah yang ditujukan kepada sisa umat percaya, yang sedang berada dalam pembuangan. Tuhan, Sang Pencipta dan Pemilik segala sesuatu, akan bertindak untuk membebaskan dan memulihkan umat-Nya. Yang menarik di sini adalah respons dari umat Tuhan. Mereka menyambut pemulihan itu dengan sorak-sorai, dengan kegirangan dan sukacita yang memenuhi mereka sehingga duka dan keluh pun menjauh. Di minggu Adven pertama ini, mari kita sediakan waktu untuk meneduhkan hati di tengah berbagai aktivitas, agar Natal membangkitkan tekad baru bagi keluarga kita untuk makin setia kepadaNya, dan  berbagi dengan sesama bahwa Kristus datang untuk menyelamatkan kita. (DLS)

Doa : Ya Tuhan, kami mau siapkan hati untuk menyambut-Mu

 

Sabtu, 08 Desember 2018                             

bacaan : Yesaya 51 : 12 – 16

12 Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput, 13 sehingga engkau melupakan TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, sehingga engkau terus gentar sepanjang hari terhadap kepanasan amarah orang penganiaya, apabila ia bersiap-siap memusnahkan? Di manakah gerangan kepanasan amarah orang penganiaya itu? 14 Dia yang dipasung terbelenggu akan segera dibebaskan; ia tidak akan turun mati ke liang kubur, dan tidak akan kekurangan makanan. 15 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengharubirukan laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut, –TUHAN semesta alam nama-Nya. 16 Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau dalam naungan tangan-Ku, supaya Aku kembali membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, dan berkata kepada Sion: Engkau adalah umat-Ku! 

Bercahaya dalam Pengharapan

(Renungan Keluarga Persiapan Adventus II)

Musibah dan bencana adalah realitas kehidupan manusia yang tak dapat dihindari. Itulah yang dialami oleh saudara – saudara kita di Lombok, Palu, Donggala dan berbagai tempat yang lain di Indonesia, termasuk tragedi Lion Air di tanjung Karawang. Banyak orang yang menderita, kehilangan sanak saudara dan tempat tinggal. Mungkin juga saat ini ada diantara kita yang hidup dalam penderitaan karena sakit, atau karena berbagai persoalan keluarga, pekerjaan dan sebagainya. Mungkin orang akan bertanya: “dimanakah Tuhan? apakah Tuhan tidak melihat penderitaan yang dialami oleh umat-Nya ?” Pertanyaan ini juga menjadi pertanyaan orang Israel ketika mereka ditawan di Babel, siang dan malam mereka berseru memanggil Nama Tuhan, memohon belas kasihan Tuhan untuk mengampuni dan membebaskan mereka. Bagaimana Tuhan menjawab doa – doa mereka ?  Nabi Yesaya meyakinkan umat bahwa, Tuhan Allah mengenal mereka, mendengar suara mereka minta tolong,  dan bertindak untuk menyelamatkan mereka. Tuhan katakan : “Akulah Tuhan Allah-mu, Akulah yang menghibur kamu, dan engkaulah umat-KU…”(ay12,15,16). Walaupun mereka mengalami penderitaan di pembuangan Babel, tetapi mereka tetap menjadi kepunyaan Tuhan. Persoalannya adalah, apakah umat Israel juga bersedia untuk bertobat, dan memberi diri dibaharui oleh Tuhan ? Sebab hanya dengan bertobat dan berbalik kepada Allah, hidup dalam pengharapan akan pengampunan dari Allah, maka umat Israel akan dilepaskan dari berbagai penderitaan mereka. Ketika kita disini merayakan Adventus kedua, baiklah tiap orang merenungkan kehidupannya, mengevaluasi diri, apakah ia selalu setia menjalin hubungan dengan Tuhan dalam doa – doanya ? apakah hubungannya dengan sesama juga terjalin dengan baik ? Kalau ternyata langkahnya terantuk karena khilaf dan salah, segeralah berbalik dan bertobat, sebab Allah kita dalam Yesus Kristus masih memberi kita kesempatan untuk membaharui diri. Hidup ini adalah kesempatan untuk melayani Tuhan dan sesama, hidup kita harus terus bersinar lewat pikiran, tutur kata dan perilaku hidup yang baik dan benar. Adventus mengingatkan kita bahwa masih ada kesempatan untuk berbuat baik, masih ada harapan untuk diselamatkan. Yesus Tuhan kita tetap mengasihi kita, baik ketika kita setia atau tidak setia, IA tetap setia menolong kita dan menjadikan kita umat-Nya. Selamat memasuki perayaan Adventus kedua…..! (MRT)

Doa : Tuhan, tolonglah kami untuk terus bersinar didalam pengharapan

 

*sumber : SHK Bulan Desember 2018 oleh LPJ-GPM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *