fbpx

SANTAPAN HARIAN KELUARGA (SHK) Rabu, 10 Agustus 2022

2 Tawarikh 19 : 4 – 11

Pemimpin dan Sang Pembaru Kehidupan

Yosafat yang namanya berarti “Tuhan menghakimi”, memperjuangkan kehidupan umat Israel agar berkenan pada Allah. Perjuangan itu dilakukannya dengan pertama-tama mengunjungi daerah-daerah yang berada di luar Yerusalem. Pengenalan potensi dan persoalan di wilayah-wilayah pemerintahan menentukan keberhasilan. Ia memerankan figur seorang pemimpin yang tidak tinggal duduk dan mendengar saja, tapi mendatangi serta melihat juga mengalami sendiri kenyataan di daerah kekuasaannya.

Kedua, ia menyuruh rakyat berbalik kepada tuhan, Allah nenek moyang mereka. Seruan pertobatan disampaikan agar hidup beriman umat diselamatkan dari pengaruh kepercayaan asing. Ketiga, sang reformator Israel ini membuat pembaruan dalam sistem peradilaan, baik umum maupun keagamaan. Ia menempatkan hakim-hakim yang saleh di seluruh negeri dan mendirikan semacam peradilan tinggi di Yerusalem (ayat 8 – 11).

Sistem peradilan Israel didasarkan pada perintah Allah, agar semua orang diperlakukan sama, tanpa memperhitungkan kedudukan mereka dalam masyarakat. Oleh sebab itu kepada hakim-hakim ini, Yosafat berpesan supaya mereka takut Tuhan, bertindak benar, tegas dan ikhlas. Selain itu tak boleh berlaku curang atau memihak serta tidak menerima suap. Mereka haruslah memastikan bahwa seluruh umat Tuhan mengalami rasa keadilan.

Kita pun terpanggil untuk terus berjuang membela hidup agar pertobatan dialami oleh mereka yang melakukan kesalahan dan keadilan dapat dialami baik dalam lingkup keluarga, gereja maupun masyarakat bangsa dan Negara. Hindarilah hidup dengan cara “memandang muka” atau pilih kasih, sebab Tuhan itu baik kepada semua orang.

Doa: Tuhan, layakkanlah kami menjadi pembaru kehidupan. Amin.

Sumber foto : www.google.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *