SANTAPAN HARIAN KELUARGA (SHK) Kamis, 13 Oktober 2022
Galatia 2 : 7 – 8
Diakui Sebagai Rasul
Pemberitaan Injil yang dilakukan para rasul berlangsung baik kepada orang dengan latarbelakang Yahudi maupun yang lainnya. Orang Yahudi dikenal sebagai mereka yang “bersunat”. Sedangkan sebutan “tdak bersunat” diikenakan kepada mereka yang bukan Yahudi.
Surat Galatia menyaksikan bahwa pemberitaan yang berlangsung di kalangan orang Yahudi dilaksanakan oleh Petrus dan Paulus bagi mereka yang tidak memiliki latarbelakang Yahudi. Pertumbuhan Injil di jamaat Galatia agak terhambat karena adanya sebagian orang yang berpandangan sempit. Mereka ini berpandangan bahwa yang hebat dan diakui adalah hanyalah Petrus karena ia memberitakan Injil bagi orang “bersunat”.
Kerasulan Paulus tidak diakui sebab ia memberitakan Injil bagi orang “tidak bersunat”. Pandangan ini dianggap tak bermanfaat dan oleh sebab itu Paulus menentangnya. Keutuhan jemaat haruslah diselamatkan dari adanya pandangan yang menyesatkan. Pandangan ini sesat, karena yang penting bukanlah pemberita dan kepada siapa Injil diberitakan tetapi Kristus. Kristuslah yang memberi kuasa baik kepada Petrus maupun Paulus.
Kerasulan seorang rasul ditentukan oleh Kristus yang memberi kuasa. Kristuslah yang penting, bukan Petrus atau Paulus. Mereka berdua telah diberikan kuasa yang sama oleh Kristus dan harus sama-sama diakui sebagai seorang rasul. Seseorang diakui sebagai rasul atau utusan Kristus karena kuasa yang dianugerahkan kepadanya.
Kristus Sang Pemberi kuasa itulah yang pada-Nya disatukan semua pemberita Injil. Kesatuan dalam Kristus itulah yang mendasari keutuhan semua pemberita Injil dan jemaat atau mereka yang percaya kepada-Nya.
Doa: Ya Kristus utuhkanlah kami agar layak memberitakan Injil-Mu. Amin.