fbpx

Santapan Harian Keluarga, Rabu, 11 Januari 2023

Tanda Hidup Orang Berhikmat
Mazmur 37 : 30 – 33

Hikmat bukanlah sekadar ungkapan atau pengetahuan tanpa wujud. Selalu terwujud, dikenali dan ditandai dalam hidup. Bila pemazmur mengatakan bahwa mulut orang benar mengucapkan hikmat, maka ini berarti bahwa hikmat menjadi tanda orang benar. Maksudnya adalah perkataan orang berhikmat benar adanya. Kata lainnya adalah hikmat menjadi ciri orang benar. Hendaknya hal ini dipahami sebagai tanda pertama hidup orang berhikmat. Baik adanya untuk belajar dan berusaha menjadi orang benar atau berhikmat saat mengucapkan kata. Perkataan yang terlontar dari mulut memang tak mungkin ditarik kembali, namun dapatlah dipertimbangkan atau dipikirkan sebelum diucapkan. Orang berhikmat menimbang manfaat dan memikirkan dampak dari perkataannya. Berusahalah agar jangan terjadi yang sebaliknya, sudah berkata baru ditimbang dan dipikirkan. Perkataan manusia berdampak luar biasa baik positf maupun negatif. Ucaplah kata yang menyembuhkan, meneguhkan, membimbing dan mendamaikan. Hindariah untuk berkata yang menyakitkan, menyesatkan, menjatuhkan, menipu, dan gosip. Tanda kedua orang berhikmat adalah lidahnya mengatakan hukum. Maksudnya orang berhikmat selalu hidup dengan adil, bukan curang, menindas dan memeras.  Ketiga, taurat Allah ada di dalam hatinya. Hal ini berarti bahwa hidup orang berhikmat terbuka dan dipimpin Taurat Allah. Ia menjalani hidup sebagaimana pengajaran Allah. Hidup dengan kasih, sabar, setia, tekun dan bekerja keras serta mengandalkan kuasa dan pertolongan Tuhan. Akhirnya hidup orang berhikmat pasti ditandai oleh keteguhan langkah-langkahnya. Hidup dijalani dengan kepastian bukan ragu, kuatir, bimbang dan tanpa arah. Langkah hidup orang berhikmat teguh sebab ia memahami kehendak dan jalan Tuhan serta berpengharapan.   Tujuan hidupnya jelas tak akan sesat karena tawaran dunia yang menggiurkan. Sebab ia mengandalkan ajaran, pertolongan dan berkat Tuhan.

Doa: Tuhan, kiranya mulut, lidah, hati dan langkah kami  berkenan pada-Mu. Amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *