fbpx

Santapan Harian Keluarga, 8 s.d 14 Oktober 2017

Sabtu, 14 Otober 2017

bacaan : Wahyu 1 : 18-23

2:18 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga: 2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. 2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. 2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya. 2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu. 2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

NYATAKAN IMANMU DALAM TINDAKAN

Tuhan mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan, entah itu baik ataupun jahat, tersembunyi atau terbuka. Sebab itu, kita semua diingatkan untuk dapat menjaga diri dari kekuatan-kekuatan jahat yang bisa saja mempengaruhi iman kita sehingga melakukan dosa. Contoh, dorongan seksual yang tak mampu dikendalikan sehingga membuat seorang suami atau isteri berselingkuh dan jatuh ke dalam dosa; yaitu dosa berzinah dan berkhianat terhadap pasangan hidup. Bahkan keinginan untuk memiliki uang banyak tanpa bekerja keras membuat orang terlibat korupsi dan judi. atau demi melupakan masalah hidup yang berat orang minum minuman keras sampai mabuk. Demikian pula dengan anak-anak muda yang tak mampu membatasi diri dalam pergaulan sehingga terkerumus dalam seks bebas, narkoba, perkelahian, menyebarkan kebencian melalui dunia maya atau media sosial dan kejahatan lainnya. Orang kristen yang sungguh-sungguh menghayati imannya tidak akan melakukan hal-hal yang jahat itu, atau jika kita sudah pernah melakukannya maka melalui bacaan hari ini, Tuhan memanggil kita untuk bertobat. Bertobat berarti tidak hanya berhenti melakukan dosa atau kejahatan, tapi juga bersedia memberi diri dibarui oleh kuasa Roh Kudus, sehingga kita memiliki integritas iman yang kuat. Artinya, kita melakukan apa yang kita imani dalam kehidupan tiap hari, baik dalam lingkup keluarga, jemaat. sekolah dan masyarakat luas.

Doa : Roh Kudus, kuasailah seluruh hidup kami agar kami mampu menjaga diri dari segala yang jahat, amin

Jumat, 13 oktober 2017

bacaan : I Petrus 3 : 1-7

3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, 3:2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. 3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, 3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. 3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya, 3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman. 3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

KASIH TIDAK MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI

Penulis surat pertama Petrus tidak bermaksud untuk membuat para isteri selalu membungkukkan badan ketika berhadapanm dengan suami atau juga mengikuti semua kemauan para suami. tetapi yang ia maksudkan dengan kata “tunduk” adalah “kerelaan untuk tidak mementingkan diri sendiri” terutama dalam hal membangun hidup keluarga bersama suami dan anak-anak. bahwa para isteri punya peran penting untuk mempengaruhi atau mengubah kehidupan suami dan anak-anak menjadi lebih baik. Ia juga menasehati para suami untuk hidup bijaksana dan menghormati para isteri sebagai pihak yang lemah. Walaupun demikian kita perlu bertanya mengapa nasehat untuk para isteri lebih banyak daripada para suami? alasannya karena dalam budaya setempat para isteri atau perempuan diperlakukan seperti ‘barang’ milik suami atau laki-laki, bahkan perempuan tidak punya hak untuk berbicara (ingin tahu sesuatu tanya suami di rumah). kalau demikian apa yang perlu kita pelajari dari bacaan Alkitab hari ini? pelajaran penting disini ilah suami dan isteri harus punya kerelaan untuk tidak mementingkan diri sendiri. Kedua-duanya punya tanggung jawab dan kewajiban yang sama untuk membangun hidup keluarga dengan penuh cinta kasih dan saling menopang. Suami isteri yang takut Tuhan tidak akan melakukaj kekerasan dan mampu membangun hidup keluarag yang harmonis dan bahagia bersama anak-anak.

Doa : Tuhan kuatkanlah cinta kami supaya kami mampu menjadi teladan bagi anak-anak kami, amin

Kamis, 12 Oktober 2017

bacaan : 2 Tesalonika  1 : 9-12

1:9 Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya,  1:10 apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai. 1:11 Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu,  supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, 1:12 sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.

LAYAK BAGI PANGGILAN TUHAN

Tuhan menghendaki supaya orang-orang yang percaya kepadaNya dapat melakukan kebaikan dalam hidup tiap hari. Sebab jika orang Kristen melakukan kejahatan tentu ia melawan kehendak Tuhan, dan itu berarti ia memilih jalan kebinasaan. Sebab yang Tuhan kehendaki ilah manusia menerima keselamatan dan bukan kebinasaan. Tuhan menawarkan keselamatan itu kepada kita melalui pengorbanan Yesus kristus sebagai tanda bahwa Ia sangat mengasihi kita. Kasih Kristus itulah yang menjadi dasar hidup kita orang percaya. Dengan demikian Rasul Paulus menasihati Jemaat Tesalonika agar tidak terpengaruh dengan perbuatan jahat orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jemaat Tesalonika trlah memiliki hal yang paling utama dalam hidup mereka yakni keselamatan dari Tuhan Yesus agar hidup mereka layak pada penggilan Tuhan. Sikap dan perilaku hidup seperti beginilah yang mesti juga diperankan oleh setiap kita sebagai umat pilihanNya. Kita sadar bahwa hidup ini tidak sepi dari persoalan. Cobaan dan godaan untuk menjadi serupa dengan dunia ini selalu menjebak kita. Tetapi janganlah kita menjadi lemah lalu mundur untuk binasa tetapi yang harus terus maju karena percaya. Dengan setia, tekun dan bertahan menjalani hidup ini dan dengan tidak tergoda untuk menyalahgunakan kepercayaan yang Tuhan berikan, disitulah kualitas hidup kita teruji dan integritas diri kita tidak tergiyahkan.

Doa : Tuhan kami terus berdoa agar iman kami dikuatkan sehingga kami layak pada misiMu amin.

Rabu, 11 Oktober 2017

bacaan : 2 Tesalonika 1 : 3-8

1:3 Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu, 1:4 sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: 1:5 suatu bukti  tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu. 1:6 Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu   1:7 dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, 1:8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.

IMAN YANG BERTUMBUH DAN BERTAMBAH

Tiada yang lebih indah dalam hidup ini selain kita dapat melakukan hal-hal biak, yang positif dan yang berguna bagi orang lain. Sebab seperti itulah seharusnya hidup kekristenan kita. Kita dipanggil bukan hanya untuk percaya kepada Yesus tetapi juga untuk peduli dan berbagi kasih Kristus dengan sesama melalui sikap dan perilaku yang benar. Perilaku dan perbuatan yang menyejukkan bagaikan mata air yang turun dari pegunungan membasahi gersangnya kehidupan karena begitu banyak pergumulan dan persoalan hidup yang dialami. Hal inilah yang telah ditunjukkan oleh jemaat tesalonika, dimana iman mereka terus bertumbuh dan menjadi kuat, bukan karena kekuatan mereka tetapi sebagai anugerah Tuhan, yang timbul dari berbagai penganiayaan dan penindasan yang mereka alami. Mereka teguh memegang kerajaan Kristus sehingga tidak hidup untuk diri sendiri tetapi hidup untuk Tuhan dan sesama. Keteladanan itu mesti juga menjadi bagian pergumulan kita sebagai umat percaya di tengah-tengah situasi dan kondisi kehidupan sekarang ini yang tidak saja menjanjikan harapan tetapi juga menyediakan tantangan dan cobaan. Jangan lemah dan berputus asa. Pandanglah kepada Yesus dengan mata iman sebab dari Dialah iman kita bertubmuh dan melalui Dialah iman kita mengalami kesempurnaan.

Doa : Ya Tuhan, kuatkan iman kami dan teguhkan pengharapan kami agar hidup kami boleh menjadi berkat bagi sesama dan dunia ini, amin

Selasa, 10 Oktober 2017

bacaan : I tesalonika 1 : 8-10

1:8 Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu. 1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah  yang hidup dan yang benar, 1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga,  yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

KETELADANAN DAN KESEMPURNAAN IMAN

Masih merupakan bagian dari renungan hari kemarin, bagaimana Jemaat Tesalonika telah menunjukkan perilaku hidup yang benar dan telah menjadi teladan bagi jemaat-jemaat sekitar. Mereka, karena iman kepada Kristus, rela melepaskan dan menanggalkan kepercayaan lama mereka berupa penyembahan berhala. Sebab mereka sadar dan yakin bahwa yang sanggup menyelamatkan merka dari kuasa dosa dan maut hanyalah Allah dala Yesus Kristus dan Roh Kudus. Sebab itu mereka tetap memelihara dan mempertahankan iman mereka agar tidak mudah goyah oleh kekuataan apapun dan siapapun. Bahkan dengan setia dan taat mereka menantikan kedatangan Yesus Kristus Sanga Juruselamat yang akan membebaskan mereka dari dosa. Dengan begitu keselamatan yang telah dianugerahkan dan yang telah diyakini kebenarannya itu tidak sia-sia. Suatu pelajara berharga agi kita semua, supaya tetap beriman di jalan Tuhan dengan setia, dan setia pula kita memelihara dan meningkatkannya dalam menjalani hidup keseharian kita dimana pergumulan dan persoalan selalu datang tanpa diundang; godaan dan cobaan serta tantangan yang tak pernah mengenak kata menyerah. Disitulah kualitas dan integritas kekristenan kita diuji sebagai orang-orang yang telah diselamatkan dan dapat menjadi kesaksian yang nyata, bagaimana seharusnya kita hidup sebagai penurut-penurut Allah.

Doa : Tuhan buatlah kami tekun mengerjakan keselamatan yang telah Engaku anugerahkan agar dapat menjadi teladan bagi banyak orang, amin

Senin, 9 Oktober 2017

bacaan : I Tesalonika 1 :2-7

1:2 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. 1:3 Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. 1:4 Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu. 1:5 Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan  oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu. 1:6 Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, 1:7 sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.

JADILAH PENURUT-PENURUT ALLAH

Hidup Jemaat Tesalonika yang patut dipuji dan diteladani adalah pekerjaan iman, kasih, ketekunan dan pengharapan mereka kepada Tuhan. Hal ini lahir dan terbentuk dari hasil pergumulan berat, yaitu penindasan dan penganiayaan. Bagaimana mereka dengan tekun menjalani semuanya, tanpa membalas kejahatan dengan kejahatan, sehingga ketekunan dan ketabahan mereka bahkan keteladanan hidup mereka merambat sampai ke jemaat-jemaat sekitar. Itulah integritas iman mereka. Karea itu rasul Paulus memuji mereka sebagai penurut-penurut Allah. Pertanyaannya, apakah sebagai umat percaya/kristen, kita juga memperlihatkan sikap hidup sebagai penurut-penurut Allah? ataukah kita masih mengikuti gaya hidup lama yang penuh dengan roh-eoh kedagingan, perbuatan-perbuatan jahat yang pada akhirnya bermuara pada kebinasaan? sebagai orang-orang yang telah mengecap keselamatan dari Tuhan, kita terpanggil untuk menunjukkan integritas iman kita, kasih dan ketekunan pengharapan kita teristimewa di tengah-tengah begitu banyak tantangan, ancaman dan penderitaan yang dialami sekarang ini. Sebab dari situlah, ketika kita tekun bertahan tan[a melacurkan prinsi-prinsip hidup kekiristenan kit amaka kita pun adalah penurut-penurut Allah. Lakukanlah semuanya dengan taat dan setia, maka Allah Sang pemberi Hidup dan berkat akan memberkati hidup kita sekrang dan selamanya.

Doa : Tuhan buatlah kami kuat dan tekun menjalani hidup ini sebagai penurut-penurut Allah yang setia, amin

Minggu, 8 Oktober 2017

Bacaan ; Markus 23 :1-36

Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
“Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
[Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.]
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya.
Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ.
Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh
dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.
Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.
Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!
Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?
Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota,
supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!”

KEGIATAN : IDENTITAS DAN INTEGRITAS

Hidup sebagai orang kristen ternyata gampang-gampang susah.  Gampang karena hidup kita sudah diselamatkan melalui pengorbanan Kristus. Itulah anugerah Allah. Anugerah itu yang telah mengubah hidup kita menjadi manusia baru dalam Kristus. Susahnya adalah bagaimana kita menyatakan dalam sikap dannperbuayan hidup sehari kita bahwa kita telah menjadi umat yang diselamatkan dan karena itu hidup harus berpadanan dengan Injil Kristus, bagi sesama dan dunia ini. Artinya hidup beriman kepada Tuhan mesti nyata dalam perbuatan hidup sehari kepada sesama. Dalam hidup setiap hari, dengan lidah kita memuji Tuhan, tetapi dengan lidah itu pula kita mengutuk sesama, dll. Hal-hal ini yang tidak dikehendaki oleh Tuhan Yesus, antara lain dengan mencontohkan hidup orang baru di dan ahli taurat. Mereka mewajibkan banyak hal kepada umat, tetapi mereka sendiri tidak melakukannya. Mereka menuntut dihormati dan dihargai tetapi mereka sendiri mengabaikan aspek kemanusiaan. Karena itu Yesus katakan bahwa mereka akan menanggung akibatnya pada waktunya. Karena itu, marilah kita sebagai umat-Nya (manusia baru dalam Kristus) kita belajar hidup takut Tuhan, menjunjung tinggi pengorbanan Nya dengan melakukan hal-hal yang baik dan benar kepada sesama, menciptakan suasana hidup kebersamaan yang bisa menciptakan dan mendatangkan kebaikan, sukacita dan damai berdasarkan kasih. Itulah INTEGRITAS diri dan iman kita.

Doa : Tuhan ajarlah kamu untuk selalu mengasihiMu dan sesama sebagai jawaban iman kami. Amin

By : LPJ-GPM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *