fbpx

Santapan Harian Keluarga, 5 – 11 November 2017

[Ambon, Jemaat GPM Silo]

Sabtu, 11 November 2017

bacaan : 2 Tawarikh 34 : 1-7

Raja Yosia — Pembaharuan yang dilakukan Yosia

34:1 Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. 34:2 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. 34:3 Pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda belia, ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya, dan pada tahun kedua belas ia mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari pada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan. 34:4 Mezbah-mezbah para Baal dirobohkan di hadapannya; ia menghancurkan pedupaan-pedupaan yang ada di atasnya; ia meremukkan dan menghancurluluhkan tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan, dan menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban kepada berhala-berhala itu. 34:5 Tulang-tulang para imam dibakarnya di atas mezbah-mezbah mereka. Demikianlah ia mentahirkan Yehuda dan Yerusalem. 34:6 Juga di kota-kota Manasye, Efraim dan Simeon, sampai di kota-kota Naftali, yang di mana-mana telah menjadi reruntuhan, 34:7 ia merobohkan segala mezbah dan tiang berhala, meremukkan segala patung pahatan serta menghancurluluhkannya, dan menghancurkan semua pedupaan di seluruh tanah Israel. Sesudah itu ia kembali ke Yerusalem.

PILIHLAH YANG BAIK, BUKAN YANG BURUK

Dua orang bersaudara kembar dari ayah seorang penjahat. Yang adik menjadi penjahat dan kakak menjadi hakim. Dalam suatu perampokan dan pembunuhan sang adik ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Sang kakak sebagai hakim memutuskan penjahat harus dihukum mati. Sang adik sangat takut dan memohon kakaknya membebaskan dia dari hukuman mati itu. Saat akan dilaksanakan eksekusi, sang kakak datang menjenguk adiknya dan mereka berganti pakaian. Beberapa saat setelah sang adik meninggalkan penjara, ia mendengar ada bunyi tembakan yang tidak lain adalah hukuman bagi kakaknya yang sama sekali tidak bersalah. Sekalipun ayahnya penjahat tetapi sang kakak memilih hidup dengan benar. Ini juga dilakukan Yosia. Ayahnya Amon seorang raja yang tidak takut Tuhan. Ia melakukan apa yang jahat dihadapan Tuhan. Ia mempersembahkan korban dan beribadah kepada patung-patung sehingga dibunuh oleh pegawai-pegawainya. Tetapi anaknya Yosia melakukan hal yang berbeda. Ia melakukan apa yang baik dimata Tuhan. Ia membersihkan Bait Allah dari patung-patung dan berhala-berhala dan mengajak umat untuk setia beribadah kepada Tuhan. Ini dilakukan Yosia karena sejak kecil ia sudah belajar untuk setia kepada Tuhan dari ibunya. Hanya dengan setia kepada Tuhan maka ia dapat melakukan yang baik. Untuk itu sejak kecil, anak-anak kita sudah harus diajar untuk takut Tuhan dan setia beribadah kepadaNya supaya mereka melakukan yang baik dan bukan yang buruk.

Doa : Tuhan mampukan kami untuk memilih hal yang benar, amin

Jumat, 10 November 2017

bacaan : I Tawarikh 26 : 1-5

Raja Uzia

26:1 Segenap bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia. 26:2 Ia memperkuat Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. 26:3 Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem. 26:4 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. 26:5 Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.

ANAK BELAJAR DARI ORANG TUA

Ada seorang penjahat didesak orang tuanya untuk merebut anaknya dari mantan isterinya. Namun ketika ia melihat anak temannya yang juga seorang penjahat dijebloskan ke dalam penjara karena berbuat jahat. Sang anak memaki-maki ayahnya karena menganggap keberadaannya dalam penjara adalah karena ayahnya seorang penjahat juga. Melihat keadaan itu, ia meminta mantan isterinya merawat anaknya, karena ia tidak ingin anaknya bernasib sama dengan dirinya yang berakhir di penjara. Katanya : ” aku tahu bahwa jika anak itu ada dalam pelukanmu, maka ia akan aman dan menjadi anak yang baik seperti ibunya.” Pembinaan yang baik akan berbuah yang baik, dan pembinaan yang buruk akan berbuah yang buruk juga. Amazia sebagai ayah telah menanamkan nilai-nilai yang baik selama ia menjadi seorang Raja di Yehuda. Ia menegakkan kebenaran dan menuntun umat untuk takut Tuhan. Karena itu, Uzia sebagai anak melakukan hal yang sama ketika ia menjadi raja. Nilai-nilai kebenaran dan kesetiaan kepada Tuhan diterapkan dalam kehidupan bangsanya sehingga mereka menjadi orang yang setia. Ia percaya bahwa selama ia mencari Tuhan, bergantung kepada Tuhan dan melakukan yang dikehendaki Tuhan, maka Tuhan akan membuat segala usahanya berhasil. Karena itu, sebagai orang tua kita juga diajak untuk melakukan yang baik dalam perkataan maupun perbuatan, supaya anak-anak kita terus belajar dan melakukan hal yang baik.

Doa : Tuhan jadikan kami teladan bagi anak-anak kami, amin

Kamis, 9 November 2017

bacaan : 2 Tawarikh 15 : 8-15

15:8 Ketika Asa mendengar perkataan nubuat yang diucapkan oleh nabi Azarya bin Oded itu, ia menguatkan hatinya dan menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari seluruh tanah Yehuda dan Benyamin dan dari kota-kota yang direbutnya di pegunungan Efraim. Ia membaharui mezbah TUHAN yang ada di depan balai Bait Suci TUHAN. 15:9 Ia mengumpulkan seluruh Yehuda dan Benyamin dan orang-orang Efraim, Manasye dan Simeon yang tinggal di antara mereka sebagai orang asing. Sebab dari Israel banyak yang menyeberang memihak kepadanya ketika mereka melihat bahwa TUHAN, Allahnya, beserta dengan dia. 15:10 Mereka berkumpul di Yerusalem pada bulan ketiga tahun kelima belas dari pemerintahan Asa. 15:11 Pada hari itu mereka mempersembahkan kepada TUHAN tujuh ratus lembu sapi dan tujuh ribu kambing domba dari jarahan yang mereka bawa pulang. 15:12 Mereka mengadakan perjanjian untuk mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dengan segenap hati dan jiwa. 15:13 Setiap orang, baik anak-anak atau orang dewasa, baik laki-laki atau perempuan, yang tidak mencari TUHAN, Allah Israel, harus dihukum mati. 15:14 Mereka bersumpah setia kepada TUHAN dengan suara yang nyaring, dengan sorak-sorai dan dengan tiupan nafiri dan sangkakala. 15:15 Seluruh Yehuda bersukaria atas sumpah itu, karena dengan segenap hati mereka bersumpah setia dan dengan kehendak yang bulat mereka mencari TUHAN. TUHAN berkenan ditemui oleh mereka dan mengaruniakan keamanan kepada mereka di segala penjuru.

BERSYUKUR MEMBUAT KITA KUAT

Sepasang suami-isteri sudah menikah selama 20 tahun baru mendapatkan seorang anak. Waktu penantian yang lama membuat mereka begitu sukacita dan bahagia menyambut kehadirannya. Namun setelah bayi itu lahir, mereka harus menerima kenyataan bahwa bayi itu cacat, karena lengan kirinya lebih kecil dari lengan kanannya. Dokter yang membantu persalinan sulit memberitahukan hal itu kepada keduanya. Waktu sang isteri membuka pembungkus bayi itu, ia melihat lengan bayinya yang kiri lebih kecil dari yang kanan. Ia memeluk bayi itu dengan hangat dan berkata : Tuhan memberikan engkau bagi kami karena Tuhan tahu bahwa kami membutuhkanmu dan engkau juga membutuhkan kami. Bayi itu dirawat dengan penuh cinta kasih. Mereka mensyukuri apa yang Tuhan berikan bagi mereka. Ini juga yang dilakukan umat Tuhan dalam cerita Alkitab kita hari ini. Ketika mereka mengalami perbuatan Tuhan yang menyelamatkan mereka dari tekanan musuh, maka mereka bersyukur kepada Tuhan dengan mempersembahkan korban kepadaNya. Mulai dari anak kecil sampai orang tua, baik laki-laki maupun perempuan, semua bersumpah untuk setia dan beribadah kepada Tuhan. Dan sumpah untuk setia kepada Tuhan itu mereka nyatakan melalui penghancuran semua dewa-dewa dan berhala-berhala yang ada disekitar mereka. Bersyukur kepada Tuhan tidak cukup hanya dengan perasaan atau perkataan saja, tetapi harus dinyatakan melalui semua perbuatan baik yang dilakukan bagi orang lain.

Doa : Tuhan kuatkanlah kami untuk selalu bersyukur, amin

Rabu, 8 November 2017

bacaan : 2 Tawarikh 15 : 1-7

15:1 Azarya bin Oded dihinggapi Roh Allah. 15:2 Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya: “Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya. 15:3 Lama sekali Israel tanpa Allah yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum. 15:4 Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka. 15:5 Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah. 15:6 Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota, karena Allah mengacaukan mereka dengan berbagai-bagai kesesakan. 15:7 Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!”

DOA IBU YANG MENYELAMATKAN

Seorang janda hampir putus asa menghadapi 3 anaknya yang nakal dan sulit diatur. Mereka selalu membantah kata-katanya. Suatu saat dalam kegelisahan dan kecemasannya, ia mengajak mereka berdoa. Waktu kumpul bersama ia berdoa : “Tuhan aku serahkan anak-anakku ini kepada-Mu, karena aku sendiri tidak mampu menolong mereka menjadi anak-anak-Mu yang baik. Tuntunlah mereka dijalanMu supaya mereka menjadi anak-anak yang takut kepadaMu. Jangan biarkan mereka hancur tetapi selamatkanlah mereka oleh karena KasihMu sebab mereka adalah anugerahMu yang terindah dalam hidupku, amin”. Sejak saat itu, mereka berangsur-angsur berubah. Seperti kata seorang uskup kepada Monica Ibu Agustinus, seorang anak yang begitu banyak didoakan dengan airmata mustahil akan binasa. Tuhan selalu menunjukkan kasihNya kepada orang-orang yang selalu bergantung kepadaNya termasuk kepada ibu janda itu dan mengubah anak-anaknya menjadi anak-anak yang baik. Ini juga yang dialami Raja Asa bersama umat Tuhan. Ketika mereka dalam kesesakan karena tekanan dari musuh-musuh, mereka diajak untuk mencari Tuhan dan Tuhan membiarkan diriNya ditemui mereka. Tuhan menunjukkan kasihNya kepada mereka dan menolong mereka sehingga mereka selamat. Karena itu kita diajak untuk selalu mencari Tuhan dan bergantung kepadaNya dalam kondisi apapun, maka kita akan menyaksikan bagaimana Tuhan menolong dan menyelamatkan kita.

Doa : Tuhan, kuasailah anak-anak kami dengan RohMu amin

Selasa, 7 November 2017

bacaan : 2 Tawarikh 14 : 2-8

Raja Asa — Kemenangan atas Zerah

14:2 Asa melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya. 14:3 Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala. 14:4 Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah. 14:5 Ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala kota di Yehuda. Dan kerajaanpun aman di bawah pemerintahannya. 14:6 Karena negeri itu aman dan tidak ada yang memeranginya di tahun-tahun itu, ia dapat membangun kota-kota benteng di Yehuda; TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya. 14:7 Katanya kepada orang Yehuda: “Marilah kita memperkuat kota-kota ini dan mengelilinginya dengan tembok beserta menara-menaranya, pintu-pintunya dan palang-palangnya. Negeri ini masih dalam tangan kita, karena kita mencari TUHAN Allah kita dan Ia mencari kita serta mengaruniakan keamanan kepada kita di segala penjuru.” Maka mereka melaksanakan pembangunan itu dengan berhasil. 14:8 Pasukan-pasukan Asa yang dari Yehuda jumlahnya tiga ratus ribu orang yang membawa perisai besar dan tombak, dan yang dari Benyamin jumlahnya dua ratus delapan puluh ribu orang yang membawa perisai kecil, sebagai pemanah. Mereka semua pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.

SETIA MENCARI TUHAN DIBERKATI

Seorang laki-laki bernama Bob Ritchie menghabiskan waktunya hanya bersama uang dan cinta serta mengejar kenaikan. Ia memindahkan isteri dan keluarganya sebanyak lima kali demi kariernya, supaya ia dapat menghasilkan lebih banyak uang. Setiap kali pindah, mereka meninggalkan gereja dengan saudara-saudara dalam jemaat yang ramah. Mereka pun semakin jarang meluangkan waktu untuk ke gereja. Apa yang dilakukan oleh Ritchie memperlihatkan bahwa ia tidak bergantung kepada Tuhan, sebab ada uang dan kekuasaan yang dimilikinya. Karena itu bukan Tuhan Allah yang dicari, tetapi uang dan kekuasaan. Padahal sebagai orang percaya kita meyakini bahwa uang dan kekuasaan bersifat sementara, dan uang serta kekuasaan merupakan anugrah Tuhan. Untuk itu kesetiaan serta ketaatan kita kepada Tuhan Allah sebenarnya merupakan jaminan untuk kita memperoleh berkat. Kesetiaan Raja Asa kepada Tuhan dengan menjauhkan penyembahan berhala telah memberi jaminan keamanan baginya dan bangsanya.

Doa : Penuhi kami dengan kuasa-Mu, Tuhan, agar kami tetap setia melakukan apa yang Engkau kehendaki kami lakukan. amin

Senin, 6 November 2017

bacaan : I Tawarikh 16 : 8-13

16:8 Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa!
16:9 Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
16:10 Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!
16:11 Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!
16:12 Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya,
16:13 hai anak cucu Israel, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya!

CARILAH TUHAN

Ada seorang pemuda bertanya, apakah Tuhan hanya bisa ditemui di gereja ? Seorang pendeta menjawab : Tidak. Kemudian pemuda itu lanjut bertanya : ” kalau demikian masih perlukah kita ke gereja, bukankah kita bisa beribadah dimanapun, karena Tuhan tidak dibatasi hanya ada di gereja? Misalnya kita cukup berdoa, menyanyi di rumah, putar TV yang menyiarkan khitbah atau VCD khotbah ? ” pertanyaan yang menggambarkan pemahaman permuda tersebut tentang hal beribadah sebagai sarana untuk bertemu dengan Tuhan dapat dilakukan dimana saja selain di gereja, tentunya tidak dapat dibenarkan. Benar, bahwa Tuhan ada dimana saja, tapi bukan berarti orang percaya mengabaikan pelaksanaan ibadah. Karena ibadah merupakan salah satu cara orang percaya mencari Tuhan.Dalam ibadah, orang percaya dapat menyatakan syukurnya kepada Tuhan Allah. Raja Daud mengajak Asaf dan saudara-saudaranya untuk menyanyikan syukur kepada Tuhan Allah supaya mereka dapat lebih mengenal Tuhan Allah dan percaya kepada-Nya.

Doa : Kami ingin setia mencari-Mu Tuhan, karena itu kuasailah hati dan hidup kami dengan Roh-Mu, agar kami tetap mencari kehendak-Mu dalam seluruh hidup kami, amin

Minggu, 5 November 2017

bacaan : Zefanya 2 : 1-3

Seruan untuk bertobat

2:1 Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh, 2:2 sebelum kamu dihalau seperti sekam  yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN. 2:3 Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.

BERLAKULAH ADIL

Sebuah film keluarga yang menarik berjudul The Winslow Boy, mengisahkan tentang seorang anak berusia 13 tahun yang dikeluarkan dari sekolah militer di Inggris karena dituduh mencuri. Ayah si anak yang yakin bahwa anaknya tidak bersalah mengerahkan segala kemampuan untuk membela anaknya itu. Saat kasus ini menarik perhatian masyarakat, banyak orang mendukung anak itu dengan mengeluarkan slogan “Biarlah Keadilan ditegakkan”. Penegakan keadilan merupakan juga tuntutan Nabi Zefanya bagi bangsa Israel. Nabi Zefanya menyerukan Bangsa Israel untuk bertobat dan mencari keadilan. Sebab keinginan untuk bertobat dan mencari keadilan sama dengan bangsa Israel berbalik dari kehidupan yang berdosa dan mencari Tuhan Allah. Tuhan Allah adalah Allah yang adil, yang mengajarkan keadilan dan bertindak adil. Oleh karena itu, kita bertanggung jawab untuk melakukan keadilan sebagai perwujudan sikap iman kita dalam tindakan mencari Allah.

Doa : Kami ingin mencari wajah-Mu Tuhan dengan melakukan keadilan, Tolonglah kami Tuhan, amin

Sumber : Materi SHK oleh LPJ-GPM bulan Nopember 2017

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *