fbpx

Santapan Harian Keluarga, 11 – 17 November 2018

[jemaatgpmsilo.org – Ambon]

Minggu, 11 November 2018                      

bacaan : Yesaya 1 : 2 – 9 (T)

Pengaduan tentang bangsa yang tidak setia itu

2 Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: “Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku. 3 Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya.” 4 Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia. 5 Di mana kamu mau dipukul lagi, kamu yang bertambah murtad? Seluruh kepala sakit dan seluruh hati lemah lesu. 6 Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yang sehat: bengkak dan bilur dan luka baru, tidak dipijit dan tidak dibalut dan tidak ditaruh minyak. 7 Negerimu menjadi sunyi sepi, kota-kotamu habis terbakar; di depan matamu orang-orang asing memakan hasil dari tanahmu. Sunyi sepi negeri itu seolah-olah ditunggangbalikkan orang asing. 8 Puteri Sion tertinggal sendirian seperti pondok di kebun anggur, seperti gubuk di kebun mentimun dan seperti kota yang terkepung. 9 Seandainya TUHAN semesta alam tidak meninggalkan pada kita sedikit orang yang terlepas, kita sudah menjadi seperti Sodom, dan sama seperti Gomora.

Turut Berjuang Bersama Demi Pembaruan Hidup

Mengapa Tuhan membandingkan manusia dengan binatang? Padahal manusia adalah ciptaan mulia, gambar Allah yang melampaui semua makhluk ciptaan lainnya.

Justru itulah yang memedihkan hati Allah. Perilaku bangsa Israel, yang adalah umat pilihan-Nya, tidak mencerminkan sama sekali kemuliaan Allah. Sepertinya tingkah laku mereka memperlakukan Allah tidak memakai akal budi dan nurani. Kalau binatang yang hanya hidup dari naluri hewani saja tahu siapa majikannya, masakan manusia tidak mengenal Allah, Sang Pencipta dan Pemiliknya? Di mana akal budi manusia tatkala memilih membelakangi Tuhan, alih-alih menyembah Tuhan (4)? Bahkan umat Israel memilih menyembah ilah-ilah palsu.

Di manakah nurani umat Allah? Bukankah seharusnya setiap pukulan kasih Allah diterima untuk memperbaiki diri dan tulus menyembah Dia.Namun bukannya bertobat dan menjadi lebih baik, pukulan itu tidak mengurangi sikap murtad mereka. Sampai-sampai kalau diandaikan dengan tubuh manusia, tidak ada lagi bagian yang belum dipukul oleh Tuhan. Namun toh orang Israel tetap bebal dan tidak tahu bersyukur. Kalau bukan karena Tuhan yang panjang sabar dan menahan diri, sudah habislah bangsa ini. Akan tetapi, Tuhan bermurah hati dan tidak tega memberikan kepada bangsa Israel penghukuman yang seharusnya mereka terima. Kehidupan berbangsa dan bernegara kita juga hampir sama seperti Israel. Namun tanggung jawab kita sebagai warga gereja dan warga masyarakat adalah turut berjuang untuk pembaruan hidup masyarakat kita dalam Negara tercinta ini. Menjalani hidup di tahun politik yang semakin memanas ini, biarlah kita berjuang demi kebaikan bersama melalui peranan aktif kita dan itu dimulai dari dalam keluarga sebagai papa, mama dan anak.(MT)

Doa: Tuhan, biarlah RohMu bekerja bersama kami demi perjuangan pembaruan hidup. Amin.

 

Senin, 12 November 2018                  

bacaan : Mazmur 74 : 18 – 23 (T)

18 Ingatlah ini: musuh mencela, ya TUHAN, dan bangsa yang bebal itu menista nama-Mu. 19 Janganlah berikan nyawa merpati-Mu kepada binatang liar! Janganlah lupakan terus-menerus nyawa orang-orang-Mu yang tertindas! 20 Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh sarang-sarang kekerasan. 21 Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak kembali dengan kena noda. Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu. 22 Bangunlah, ya Allah, lakukanlah perjuangan-Mu! Ingatlah akan cela kepada-Mu dari pihak orang bebal sepanjang hari. 23 Janganlah lupa suara lawan-Mu, deru orang-orang yang bangkit melawan Engkau, yang terus-menerus makin keras.

Tetap Berharap Pada Kasih Setia Tuhan

Setiap orang pernah mengajukan permintaan kepada orang lain: seorang anak kecil menangis dan merengek minta dibelikan mainan; seorang anak muda ngambek karena orang tua tidak membelikan sepeda motor yang dimintanya; seorang ibu minta tolong temannya mencarikan pembantu rumah tangga; seorang suami meminta Tuhan memberikannya pekerjaan. Sementara parpol minta kepada Presiden terpilih agar diberi kursi atau jabatan menteri. Orang-orang pergi ke beberapa tempat pemujaan untuk meminta kekayaan atau kesejahteraan.Pada bagian ini Asaf memohon agar Allah mengingat dan memperhatikan kesengsaraan umat-Nya yang tertindas sehingga umat dapat melihat kesetiaan Allah terhadap perjanjian-Nya dan mereka dapat kembali memuji kebesaran-Nya.Asaf tidak berhenti berharap, meski di tengah kehancuran sekalipun ia  tetap percaya bahwa Allah yang disembah umat Israel adalah Allah yang memperhatikan dan tidak akan tinggal diam. Penghancuran Bait Allah telah mencemari kehormatan dan kemuliaan Nama Tuhan, namun Allah tetap setia pada perjanjian-Nya untuk menjaga kehidupan umat-Nya.Beberapa gedung gereja di Indonesia yang disegel seperti di Jambi, dan berbagai tantangan yang dihadapi orang percaya, menghendaki kita belajar dari Asaf yang tidak kehilangan iman dan, pengharapan kepada Tuhan di tengah penganiayaan dan kehancuran sekalipun. Doakanlah mereka yang telah berbuat jahat agar mereka mengalami kuasa pembaharuan Allah. Berjuanglah bersama dengan mereka yang teraniaya agar mengalami kuasa dan kasih setia Tuhan.(MT)

Doa:Tuhan, ajarilah kami dalam segala sesuatu untuk selalu mengingat realitas kuasa-Mu. Amin.

 

Selasa, 13 November 2018           

bacaan : Nehemia 1 : 1 – 7 (T)

Doa Nehemia bagi orang Israel
Riwayat Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di puri Susan, 2 datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem. 3 Kata mereka kepadaku: “Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.” 4 Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, 5 kataku: “Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya, 6 berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. 7 Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu.

Jadilah Figur Nehemia Masa Kini

Ada seorang pemimpin negara besar, yang terkenal karena kebiasaannya berdoa. Ia adalah seorang pendoa yang baik dan setia. Kebiasaannya berdoa ini sudah ia lakukan sejak ia masih kecil. Ketika ia dipercayakan Tuhan untuk memimpin suatu negara, ia menularkan kebiasaannya ini kepada seluruh warganya. Ia mewajibkan seluruh warga negaranya untuk membaca sepuluh hukum Taurat dan berdoa dengan Doa Bapa Kami sebelum melakukan kegiatan belajar, mengajar maupun bekerja. Pemimpin ini adalah Abraham Lincoln. Karena kebiasaannya berdoa itu, kita lihat saat ini, Amerika menjadi negara adidaya dan menjadi tolok ukur dunia dalam segala bidang kehidupan. Hari ini kita mau belajar dari salah satu tokoh Alkitab yang merupakan pendoa yang baik seperti Lincoln, hingga disebut dengan pahlawan doa. Kita akan belajar dari Nehemia. Doa dapat mengubah keadaan, dan sudah terbukti dalam kesaksian Nehemia. Ia berdoa karena terbeban atas keadaan bangsanya, disertai sikap merendahkan diri dihadapan Tuhan, dan berusaha menggunakan potensi serta strategi secara maksimal. Kasih dan kepedulian Nehemia terhadap bangsanya, imannya yang tulus kepada Tuhan, dan kecakapan dalam melaksanakan tugas merupakan modal utama Nehemia untuk dipakai Tuhan memimpin Israel.Saat ini banyak sekali berita hoax maupun provokasi yang terjadi di sosial media. Sepatutnya kita membawa persoalan bangsa di hadapan Tuhan melalui dosa syafaat. Namun, setiap kali berdoa syafaat untuk bangsa dan negara, disadari atau tidak, pikiran kita sering kali “disusupi” oleh kepentingan diri. Solidaritas kebangsaan dan persatuan akan timbul bila kita dengan tulus mengakui kesalahan di hadapan Tuhan. Karena itu, rendahkanlah diri dan mintalah belas kasihan Tuhan atas bangsa kita. Mari kita menjadi figur Nehemia pada masa kini.(MT)

Doa: Tuhan, bentuklah kami menjadi Nehemia masa kini. Amin.

 

Rabu, 14 November 2018           

bacaan : Yehezkiel 13 : 17 – 23 (T)

Hukuman terhadap nabiah-nabiah palsu

17 “Engkau anak manusia, tujukanlah mukamu kepada kaum perempuan bangsamu yang bernubuat sesuka hatinya saja dan bernubuatlah melawan mereka. 18 Katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah dukun-dukun perempuan, yang mengikatkan tali-tali azimat pada semua pergelangan dan mengenakan selubung pada kepala semua orang, tua atau muda, untuk menangkap jiwa orang. Apakah kamu hendak menangkap jiwa orang yang termasuk umat-Ku dan membiarkan orang-orang lain hidup untuk kepentinganmu? 19 Kamu melanggar kekudusan-Ku di tengah-tengah umat-Ku hanya demi beberapa genggam jelai dan beberapa potong roti, dengan membunuh orang-orang yang tidak patut mati, dan membiarkan hidup orang-orang yang tidak patut hidup, dalam hal kamu berbohong kepada umat-Ku yang sedia mendengar bohong. 20 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menentang tali-tali azimatmu, dengan mana kamu menangkap jiwa orang dan Aku akan mengoyakkannya dari tanganmu dan melepaskan seperti burung-burung, orang-orang yang kamu tangkap. 21 Aku akan mengoyakkan selubungmu dan akan melepaskan umat-Ku dari tanganmu dan mereka tidak lagi menjadi mangsa di dalam tanganmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN. 22 Oleh karena kamu melemahkan hati orang benar dengan dusta, sedang Aku tidak mendukakan hatinya, dan sebaliknya kamu mengeraskan hati orang fasik, sehingga ia tidak bertobat dari kelakuannya yang fasik itu, dan kamu membiarkan dia hidup. 23 Oleh sebab itu kamu tidak lagi melihat perkara-perkara yang menipu dan mengucapkan tenungan-tenungan bohong; Aku akan melepaskan umat-Ku dari tanganmu dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”

 

Jangan Percaya Berita Hoax

Orang bisa memanfaatkan politik dan hubungan-hubungan kekuasaan, mengkhianati iman, malahan menciderai hubungan persaudaraan, bahkan melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan material. Ini disebabkan karena kehausan akan harta kekayaan yang tidak pernah terpuaskan. Banyak orang-orang yang memberhalakan materi, hidupnya berakhir menyedihkan, hancur baik karier maupun keluarga. Hukuman Tuhan atas mereka yang memberhalakan materi menunjukkan kepada kita bahwa hidup tidak ditentukan oleh materi dan terhadap mereka yang mengatas-namakan Tuhan hanya untuk memperoleh materi, hukuman Tuhan terjadi supaya kedok dan kebohongan mereka terbuka bahwa mereka melemahkan hati orang benar dan mengeraskan hati orang fasik.Kebohongan atau berita hoax memang bukan barang baru lagi.Sudah sejak dulu, ada nabi-nabi palsu yang bicara bohong atas nama Tuhan untuk mendapatkan keuntungan material. Tuhan Allah menegur keras orang-orang seperti ini dan memastikan akan menghukum mereka. Supaya baik mereka maupun orang yang mereka bohongi menyadari bahwa Tuhan adalah Tuhan. Siapa yang mengatakan kebohongan untuk maksud apapun, dengan mengatas-namakan Tuhan, akan dihancurkan oleh Tuhan.

Seluruh peristiwa yang kita alami sepanjang hari ini memastikan bagi kita kebenaran firman ketika Tuhan mengatakan supaya kita tahu bahwa Tuhan Allah adalah Tuhan yang kita percayai dalam Yesus Kristus ini, mengampuni ketika kita mengaku salah, membuka tangan untuk merangkul ketika kita kembali. Dialah yang mengawal istirahat kita malam ini dan akan membangunkan kita untuk mengalami berkat baru esok hari. Dan itu benar, bukan hoax!!!(MT)

Doa:Jaga kami Tuhan supaya kami jangan menjadi budak berita hoax. Amin.

 

Kamis, 15 November 2018                  

bacaan : 2 Korintus 10 : 1 – 6 (T)

Sikap Paulus
Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah. 2 Aku meminta kepada kamu: jangan kamu memaksa aku untuk menunjukkan keberanianku dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap orang-orang tertentu yang menyangka, bahwa kami hidup secara duniawi. 3 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, 4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. 5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, 6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna. 

Jadilah Pribadi Yang Baik

Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang tegas dalam bicara, tapi murah hati dalam tindakan. Ada yang manis bicara tapi punya hati yang culas. Ada yang suka berterus terang bila melihat hal yang salah dan dikatakan dengan cara yang sopan. Ada yang suka mengadu domba satu sama lain sehingga terjadi pertengkaran, tapi orang yang mengadu domba itu selalu ‘cuci tangan’ atau menyalahkan orang lain. Ada pula yang tidak berani bicara jika berhadapan muka, tapi suka ngomel di belakang.Sifat dan karakter yang buruk merusak persekutuan karena itu perlu diperbaiki.Sementara sifat dan karakter yang baik harus dikembangkan untuk membangun persekutuan hidup bersama. Paulus dituduh sebagai orang yang tidak berani berhadapan muka, dan hanya berani menasihati dan menegur melalui surat. Namun, Paulus membantahnya sebab dia menyurati orang Kristen di Roma untuk menguatkan iman mereka kepada Yesus Kristus dengan memelihara persekutuan hidup, dan mengajak mereka untuk saling membantu. Orang Kristen harus belajar untuk memiliki sifat dan karakter yang baik, yaitu sifat  sopan dan manis dalam bicara, murah hati dan juga manis dalam tindakan. Sambil berusaha menghindari karakter buruk, yaitu sifat  suka menghasut, memecah-belah persekutuan, dan hidup untuk diri sendiri. Ingatlah bahwa tanggungjawab membentuk karakter hidup orang Kristen merupakan tugas papa dan mama dalam keluarga.Marilah kita membina dan mendidik anak-anak kita melalui teladan kitasupaya mereka memiliki sifat dan karakter hidup yang baik. Kita membina mereka melalui cara hidup kita yang selalu mau menjadi pribadi yang baik.(MT)

Doa: Tuhan, bentuklah kami menjadi pribadi yang baik. Amin!

 

Jumat, 16 November 2018           

bacaan : Yesaya 19 : 19 – 25 (T)

19 Pada waktu itu akan ada mezbah bagi TUHAN di tengah-tengah tanah Mesir dan tugu peringatan bagi TUHAN pada perbatasannya. 20 Itu akan menjadi tanda kesaksian bagi TUHAN semesta alam di tanah Mesir: apabila mereka berseru kepada TUHAN oleh karena orang-orang penindas, maka Ia akan mengirim seorang juruselamat kepada mereka, yang akan berjuang dan akan melepaskan mereka. 21 TUHAN akan menyatakan diri kepada orang Mesir, dan orang Mesir akan mengenal TUHAN pada waktu itu; mereka akan beribadah dengan korban sembelihan dan korban sajian, dan mereka akan bernazar kepada TUHAN serta membayar nazar itu. 22 TUHAN akan menghajar orang Mesir, akan menghajar dan menyembuhkan; dan mereka akan berbalik kepada TUHAN dan Ia akan mengabulkan doa mereka serta menyembuhkan mereka. 23 Pada waktu itu akan ada jalan raya dari Mesir ke Asyur, sehingga orang Asyur dapat masuk ke Mesir dan orang Mesir ke Asyur, dan Mesir akan beribadah bersama-sama Asyur. 24 Pada waktu itu Israel akan menjadi yang ketiga di samping Mesir dan di samping Asyur, suatu berkat di atas bumi, 25 yang diberkati oleh TUHAN semesta alam dengan berfirman: “Diberkatilah Mesir, umat-Ku, dan Asyur, buatan tangan-Ku, dan Israel, milik pusaka-Ku.”

Teruslah Memberi Kesaksian Ditengah Hidup Berbangsa

Pepatah China mengatakan, “Bencana alam dan kesulitan yang disebabkan oleh manusia,” menjadi kenyataan di dalam proses penghakiman dan pemulihan Allah. Bacaan kita hari ini menceriterakan tentang keadaan Mesir yang dihukum oleh Allah karena keangkuhan mereka sebab Allah selalu berpihak kepada orang yang mengandalkan-Nya. Yang menarik adalah bahwa saat Tuhan menghukum Mesir itu, ada lima kota di yang berbicara dalam bahasa Kanaan dan ini adalah suatu ungkapan yang menunjukkan bahwa di lima kota itu, penduduknya menyembah Allah bangsa Israel.Hal ini berarti bahwa ada penduduk Israel yang memberi kesaksian yang baik melalui hidup mereka dan membuat sebagian penduduk Mesir percaya kepada Allah Israel. Yang lebih mengesankan, pengaruh terhadap bangsa Mesir kemudian menjalar kepada bangsa Asyur. Ternyata bahwa di tengah situasi yang secara umum merosot secara rohani, ada orang-orang beriman yang kesaksiannya mempengaruhi bangsa-bangsa lain. Bahkan Yesaya mengingatkan bahwa akan ada mezbah bagi Tuhan ditengah – tengah tanah Mesir, artinya akan ada banyak orang yang percaya dan berdoa kepada Allah Israel.

Situasi yang dihadapi umat Tuhan saat ini mungkin berbeda dengan situasi yang dihadapi bangsa Israel, namun kita juga sama-sama menghadapi kemerosotan secara rohani dan ketidakpastian secara politik dan keamanan. Pertanyaannya adalah, apakah dalam situasi saat ini, kita masih sanggup menunjukkan kesaksian hidup, baik dalam perkataan maupun perbuatan yang memuliakan Tuhan agar orang lain dapat mengenal Yesus Kristus Tuhan kita ? Marilah kita terus memberi kesaksian sebagai warga masyarakat yang baik, ditengah hidup berbangsa dan bernegara. (MT)

Doa:Tolonglah kami agar selalu memberi kesaksian ditengah hidup berbangsa kami. Amin.

 

Sabtu, 17 November 2018        

bacaan : Yehezkiel 11 : 14 – 21 (T)

Janji tentang pembaharuan Israel

14 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: 15 “Hai anak manusia, penduduk-penduduk Yerusalem berkata tentang semua saudara-saudaramu, tentang kaum kerabatmu dan segenap kaum Israel dalam keseluruhannya: Mereka telah jauh dari TUHAN, kepada kami tanah ini diberikan menjadi milik. 16 Oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Walaupun Aku membawa mereka jauh-jauh di antara bangsa-bangsa dan menyerakkan mereka di negeri-negeri itu dan Aku menjadi tempat kudus yang sedikit artinya bagi mereka di negeri-negeri di mana mereka datang, 17 oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel. 18 Maka sesudah mereka datang di sana, mereka akan menjauhkan segala dewa-dewanya yang menjijikkan dan segala perbuatan-perbuatan yang keji dari tanah itu. 19 Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, 20 supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-K dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka. 21 Mengenai mereka, yang hatinya berpaut pada dewa-dewanya yang menjijikkan dan pada perbuatan-perbuatannya yang keji, Aku akan menimpakan kelakuan mereka atas kepalanya sendiri, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”

 

Pasti Mengalami Pembaharuan

Setiap waktu selalu ada pembaharuan yang kita alami, mulai daribarang-barang di rumah, sistem dalam pekerjaan dan masyarakat, bahkan juga kitamengalami pembaharuan dalam hidup. Pembaharuan hidup adalahmengganti sikap dan gaya hidup lama yang rusak dan tidak baik, dengan gaya hidupbaru yang lebih baik lagi.Firman Allah kepada bangsa Israel melalui nabi Yehezkiel juga berbicaratentang janji pembaruan bagi bangsa Israel. Keadaan bangsa Israel yang terpuruk,hidup dalam pembuangan, ditindas oleh bangsa-bangsa asing, dan tidak menikmatikebebasan hidup sebagai bangsa yang merdeka, akan segera diperbaharui olehAllah. Memang penyebab awal mereka dibuang adalah karena ulah mereka sendiri,karena sikap hidup yang tidak taat, keras hati, tegar tengkuk, dan tidak setia.Meskipun demikian, Allah adalah kasih dan akan memulihkan mereka. Setelahdari pembuangan mereka akan dikumpulkan kembali dan Allah akan menjauhkanmereka dari hati yang keras, memberikan mereka hati dan roh yang baru, yaitu hatiyang taat dan setia kepada Allah saja. Pembaharuan itulah membuat bangsa Israelmenjadi umat baru yang taat dan telah meninggalkan kehidupan lamanya.Demikian juga kita sebagai orang percaya yang hidup dalam masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia ini. Sebagaimana Tuhan mengerjakan pembaharuan kepada umatNya, Israel, maka bangsa kita juga pasti akan mengalami pembaharuan hidup dalam seluruh pembangunan fisik dan non fisik diberbagai bidang. Teruslah berjuang demi pembaharuan tersebut melalui tanggung jawab kerja di hidup keluarga kita masing-masing.(MT)

Doa: Tuhan, kami percaya hidup kami akan dibaharui olehMu. Amin.

 

*sumber : Santapan Harian Keluarga bulan November 2018 LPJ-GPM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *