fbpx

Majelis Silo Mendalami Tugas-Tugas Pastoralia

AMBON, jemaatgpmsilo – Inti dari proses pelayanan dalam konteks bergereja adalah ketika umat Tuhan dapat merasakan “kehadiran” Tuhan dalam kehidupan mereka. Situasi dimana dalam berbagai keadaan, umat tetap teguh dan percaya akan kuasa Tuhan. Entah dalam sukacita atau dukacita, dalam kelegaan ataupun berbeban berat. Kebutuhan merasakan “kehadiran” Tuhan akan semakin menguat, terutama ketika umat berada dalam persoalan hidup yang berat, punya gumulan pribadi/keluarga yang benar-benar membebani dan membutuhkan pendampingan dari pihak lain. Disitulah tugas-tugas pastoralia mesti dilakukan oleh para pelayan.

Demikian yang disampaikan oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Silo, Pdt. Jan. Z. Matatula dalam arahan singkat pada saat pembukaan Workshop Model Pastoral Keluarga Bagi Para Pelayan [Pendeta, Majelis dan Tim] di Jemaat GPM Silo. Kegiatan yang dikhususkan untuk Pendeta, Majelis dan Tim Konseling Jemaat GPM Silo itu berlangsung pada Sabtu, 24 November 2018 di Ruang Konsistori Gedung Gereja Silo, yang diikuti oleh 45 orang peserta [sesuai data absensi].

Pdt. Alyona dalam sajian materinya menjelaskan, ” …seorang konselor [orang yang melakukan konseling] dalam melakukan pendampingan pastoral terhadap seseorang atau beberapa orang konseli [orang yang menerima konseling] dengan menggunakan POLA PENDEKATAN DALAM PENDAMPINGAN PASTORAL. Jika pendampingan pertama konseli belum dapat menyelesaikan masalahnya, lakukan pendampingan kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Jika konselor menganggap konseli masih belum dapat menyelesaikan masalahnya, maka seluruh percakapan itu dituangkan dalam bentuk diskripsi sebagai STUDI KASUS PASTORAL.” Menurut Alyona, model pendiskripsian ini menjadi penting dalam rangka menjamin keberlanjutan proses konseling melalui cara “merekam”, sehingga tindakan konseling dapat tetap fokus. Disaat yang sama, bila konselor berganti, maka diskripsi tersebut dapat menjadi sumber informasi yang akurat.

Narasumber kedua yang tampil dalam workshop tersebut adalah Pdt. Ny. Sandra Pesiwarissa, yang membawakan materi Proses Konseling Pastoral. Pesiwarissa menjelaskan lebih mendalam tentang tahapan-tahapan konseling pastoral, mulai dari bagaimana cara-cara membangun hubungan, mendengar, menanggapi, pemahaman integratif, memberi fasilitas untuk bertindak hinga pada tahap evaluasi dan komitmen. Sebagai bahan pembelajaran bersama, Pesiwarissa memaparkan sebuah studi kasus, yang kemudian digunakan bahan rujukan untuk berdiskusi dan pembahasan lebih lanjut dalam workshop dimaksud.

Untuk diketahui, program workshop model pastoral ini adalah program pemberdayaan sumberdaya aparatur pelayan sebagaimana tertuang dalam Keputusan Persidangan Jemaat GPM Silo Tahun 2018, dan juga diatur dalam Rencana Strategis [RENSTRA] Jemaat GPM Silo Tahun 2016-201. [BK]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *