fbpx

SANTAPAN HARIAN KELUARGA (SHK) Selasa, 01 November 2022

Roma 12 : 17 – 21

Balaslah Kejahatan Dengan Kasih dan Damai

Nelson Mandela adalah presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan. Ia pernah dipenjarakan dan sering disiksa oleh seorang sipir bahkan digantung terbalik sambil dikencingi oleh petugas tersebut. Fakta hidup yang memprihatinan ini dialaminya saat belum terpilih menjadi presiden. Sesudah dibebaskan dan terpilih menjadi presiden, ia menyuruh ajudannya mencari sipir tersebut.

Sipir itu ketakutan dan berpikir Mandela akan membalas dendam dengan menghukum balik. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata malah sebaliknya, dengan tulus Mandela justru mengasihi dan mengampuni sipir tersebut sambil berkata, hal pertama yang ku lakukan ketika menjadi presiden adalah memaafkanmu.” Perlakuan buruk pernah juga dialami oleh umat Tuhan di Roma. Mereka hidup di antara orang-orang yang tidak mengenal Kristus.

Orang Kristen dibenci serta mengalami banyak penghambatan. Karena itu, Rasul Paulus dengan lembut mengingatkan orang-orang Kristen di Roma untuk tetap mengasihi dan hidup berdamai dengan mereka yang membenci kekristenan. Manusia tidak mempunyai hak untuk menghakimi sesamanya ataupun membalas kejahatan orang lain. Urusan pembalasan adalah hak Tuhan.

Mengasihi dan hidup berdamai dengan orang yang melakukan kejahatan bukanlah hal yang mudah. Namun itulah tugas dan tanggung jawab orang percaya. Kebencian adalah salah satu wujud kejahatan, sehingga perlu dibalas dengan kasih dan damai. Membalas kejahatan dengan kasih dan damai bermakna kebaikan, bukan kebodohan atau kekalahan. Allah telah lebih dahulu mengasihi dan mendamaikan kita.

Kasih dan damai harus diwujudkan dalam kata dan tindakan di tengah keluarga, gereja dan masyarakat bahkan kepada mereka yang membenci kita. Sekalipun sulit, mintahlah Roh Kudus untuk menuntun dan menolong di dalam kelemahan agar dilayakkan melakukan kehendak-Nya. Teruslah mengasihi dan hidup berdamai dengan semua orang, Tuhan memberkati kita.

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk selalu mengasihi walau dibenci. Amin.

Sumber foto : cahayapengharapan.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *