fbpx

Santapan Harian Keluarga (SHK) Kamis, 05 Desember 2024

Yesaya 30 : 18 – 26

Tuhan Membalut Luka Umat-Nya

Siapa yang suka menanggung beban dan menyimpan luka didalam hidupnya? Kita semua tidak mau bila hidup berbeban dan terluka. Kita suka mengeluhkan sebuah beban.Jikalau boleh kita tidak perlu memikul beban dan merasakan luka.

Tetapi ironisnya, kita ini juga manusia yang paling sulit meletakkan beban dan menyembuhkan luka sendiri. Padahal justru beban yang tidak diletakkan dan luka yang tidak disembuhkan akan menyulitkan kita sendiri. Umat Israel pada zaman nabi Yesaya, mengeluhkan beban yang yang mereka hadapi. Luka karena terhimpit kesesakan dan perbuatan bangsa-bangsa lain membuat mereka menangis. Akankah datang hari pembebasan dan penyelamatan itu?

Terhadap keluh kesah umat Israel ini, Nabi Yesaya hadir menguatkan mereka. Nantikanlah Tuhan! Sebab Ia hendak menunjukan kasihNya dan membalut luka-luka umat-Nya. Tuhan adalah Allah yang adil. Berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!. Selama perjalanan hidup di tahun ini, tak terhitung betapa banyaknya beban kita pikul dan luka yang membuat menangis.

Tiap orang dan keluarga berbeda beban dan luka. Tetapi satu yang pasti, kita yang menaruh pengharapan pada Tuhan menjadi kuat menanggung semua itu. Inilah belas kasih Tuhan yang menginginkan keselamatan bagi kita. Sebab itu, tiada sia-sia terus berharap kepada Tuhan. Beban hidup yang berat diangkat-Nya. Luka menganga disembuhkan-Nya.

Doa: Tuhan, Engkaulah Sumber pengharapan yang pasti dalam berbagai situasi, amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *