fbpx

Santapan Harian Keluarga, 14 – 20 Januari 2018

[jemaatgpmsilo.org – Ambon]

Sabtu, 20 Januari 2018

Bacaan: Ibrani 2 : 14-18

Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Yesus Menderita untuk Menyelamatkanku

Penderitaan atau Menderita, siapa yang ingin menjalaninya? Tentu tidak ada seorang pun manusia yang mau menderita, apapun alasannya. Lihat para pelaku kejahatan, mereka tidak mau menjalani akibat dari perbuatan mereka yakni dihukum sebab membuat mereka sangat menderita secara fisik maupun pshikis. Karena itu mereka selalu mencari jalan keluar. Begitu juga dengan pelaku kebenaran, keadilan. Ketika mereka ditekan mereka akan melakukan berbagai tanggapan kritis sebagai suatu jalan keluar. Hanya ada satu manusia yang mau menderita karna menanggung kesalahan banyak orang. Manusia itu namanya Yesus. Tubuhnya dicambuk sampai berdarah, kaki dan tangan dipaku, lambung ditikam. Jiwanya terluka karna dihujat. Semuanya dialami bukan karna kesalahan-Nya tapi karna dosa manusia. Yesus harus mengalami penderitaan itu karna Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan bagi kita (keturunan Abraham) dan menolong kita yang selalu dicobai, serta menunjukan kesetiaan-Nya kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Napoleon Bonaparte ketika kalah perang dan menjadi tahanan di pulau St.Helena, dari dalam penjara berkata: ”Aku, Napoleon Bonaparte menaklukan bangsa-bangsa dengan pedang ditanganku. Tetapi orang itu, ia menunjuk pada patung Yesus tersalib didepan penjaranya, Yesus menaklukkan hatiku dan hati jutaan manusia sepanjang sejarah dengan kesediaannya untuk mati bagi banyak orang. Apakah penderitaan Yesus menukik  hati kita? Sehingga kita juga siap mengambil bagian dalam penderitaan Yesus. Kepada kamu tidak hanya dianugerahkan untuk percaya pada Yesus tapi juga menderita karena Kristus.

doa : Tuhan beri kami kekuatan supaya kami sabar dalam menjalani penderitaan karna firman-Mu. Amin

Jumat, 19 Januari 2018

Bacaan: Titus 2 : 11-15

Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,
yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.

Hiduplah dalam Kasih Karunia Allah

Yesus adalah bentuk konkret kasih karunia Allah bagi manusia. Melalui kelahiran, kematian dan kebangkitan Yesus, manusia mengalami penebusan hidup, Pengampunan Dosa, keselamatan hidup dan kehidupan kekal dari Allah, bahkan manusia diperdamaikan dengan Allah. Betapa bahagianya manusia sebab ia menikmati kasih karunia Allah yang melimpah, bukan karena ia berhak untuk mendapatkannya. Bukan pula karena jasa dan perbuatan baiknya tapi hanya karena kasih Allah. Dalam kasih karunia Allah kita dididik untuk tidak mempermainkan kehidupan yang sangat berharga ini. Kehidupan yang ditebus Allah dengan darah dan nyawa. Selayaknya manusia yang menerima dan mengalami kasih karunia Allah menampakan pola dan cara hidup yang berbeda dengan dunia. Pola dan cara hidup manusia yang hidup dalam kasih karunia Allah adalah : meninggalkan kefasikan dan keinginan duniawi, hidupnya bijaksana dan adil, rajin beribadah, rajin berbuat baik, saling menasehati, meyakinkan orang lain dengan keteladanan diri sebagai murid Yesus, tidak dianggap rendah oleh orang lain. Hal-hal ini adalah kewajiban bagi setiap orang yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dalam kehidupannya, dan bukan suatu pilihan. Jika setiap pribadi keluarga persekutuan Jemaat atau gereja, dengan sadar melakukan hal-hal yang telah disebut tadi, maka dosa dan kejahatan semakin berkurang dan hilang lenyap dari muka bumi. Selanjutnya kehidupan bersama dengan orang lain penuh dengan cinta kasih dan kedamaian kasih karunia Allah yang menyelamatkan itu perlu juga dinikmati oleh orang lain dan dunia ini.

doa : Tolong kami ya Tuhan supaya kami hidup menurut seluruh kehendakMu amin

Kamis, 18 Januari 2018

Bacaan: Lukas 5 : 27-32

Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!”
Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.
Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”
Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Mengikut Yesus itulah keputusanku

Otoritas Ilahi yang dimiliki Yesus tidak hanya menyembuhkan orang orang sakit, tapi juga menggugah dan menggerakkan hati nurani orang yang mendengar suara panggilan Yesus. Kewibawaan suara Yesus sanggup menggugah dan menggerakkan Lewi seorang pemungut cukai untuk mengikutinya. Ketika Yesus berkata “Mari ikutlah Aku” artinya Yesus berkata “Mari berdirilah di belakangku dan jadilah murid Ku” kekuatan suara Yesus telah mengubah orientasi hidup Lewi. Ia meninggalkan segala sesuatu yang mempesona yakni uang, harta, jabatan, popularitas dan masuk dalam zona aman yang Yesus sediakan yakni menjadi murid. Lewi sangat suka cita karena sekalipun dianggap berdosa oleh para Farisi dan ahli Taurat, tetapi ia diterima oleh Yesus, bahkan diundang masuk dalam persekutuan dengan Yesus. Lalu Lewi menjamu Yesus di rumahnya dalam suatu perjamuan besar. Lewi pun mengajak para pemungut cukai dan orang banyak untuk masuk dalam persekutuan dengan Yesus. Banyak orang bangga menjadi orang Kristen setelah dibaptis dan mengikuti peneguhan Sidi gereja. Tetapi apakah orang Kristen telah sungguh-sungguh mengikuti Yesus? Apakah telah menjadi murid Yesus? Apakah telah mengalami persekutuan dengan Yesus? Apakah selalu mengajak orang lain mengalami persekutuan dengan Yesus? banyak orang Kristen menghabiskan waktu untuk mencari uang, harta, jabatan, popularitas dan mengabaikan waktu bersekutu dalam ibadah doa membaca firman dan membiarkan banyak orang hidup dalam dosa.

doa : Tuhan beri kami hikmatmu supaya sadar dan mengerti tentang keputusan untuk mengikutimu amin

Rabu, 17 Januari 2018

Bacaan: Lukas 4 : 38-41

Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.
Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.
Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah.” Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.

Yesus adalah anak Allah

Ada seorang atheis melalui kata atau tindakan Dia berkata “tidak ada Allah” suatu pagi ia ditemukan mati di atas ranjangnya. Di satu tangan dia memegang selembar kertas. Diatasnya tertulis tulisan cakar ayam kata-kata berikut “aku telah berusaha mati-matian dalam 1000 cara memadamkan kekuatanku, melambungkan harapanku, tapi apa yang aku butuhkan? kata Alkitab hanyalah Yesus. Jiwaku malam, hatiku baja, aku tidak bisa melihat, aku tidak bisa merasakan, untuk terang, untuk kehidupan, aku harus memohon dalam iman yang sederhana kepada Yesus“. Atheismenya mungkin membawa kepuasan dalam diri orang ini selama hidupnya, tapi tidak memuaskan nya dalam kematian. Tampaknya dia berpaling kepada satu-satunya pribadi yang dapat menolong kita ketika kita turun ke lembah bayang maut. Pribadi itu adalah Yesus Anak Allah. Sebagai anak Allah Yesus diberi otoritas Ilahi. Yesus Diberi Kuasa oleh Bapa-nya untuk melakukan berbagai mukjizat di bumi, kuasa untuk menyembuhkan manusia dari berbagai penyakit, bahkan Yesus berkuasa atas setan-setan dalam dunia juga berkuasa atas alam maut. Karena itu hanya dengan menghardik penyakit demam itu ibu mertua Simon sembuh, hanya dengan meletakkan tangannya atas mereka orang sakit sembuh, juga setan-setan keluar dari banyak orang sambil berteriak “Engkau adalah anak Allah.” Setan pun mengakui Yesus sebagai anak Allah, lalu mengapa banyak orang Kristen masih menggunakan dan mengandalkan kuasa setan/iblis/kegelapan untuk mendapat jabatan, untuk berobat, untuk membunuh sesama, untuk berdagang untuk mendapat jodoh. Bertobatlah.

doa : ya Yesus Anak Allah Tuhan kami ampunilah kami yang masih percaya dan mengandalkan kuasa setan iblis amin

Selasa, 16 Januari 2018

Bacaan: Matius 4 : 23-25

Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.
Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.

Injil Kerajaan Allah membebaskan manusia nyatakanlah

Mengapa orang banyak berbondong-bondong datang kepada Yesus? dan mau mengikuti Yesus? sebab pada Yesus mereka menemukan kepastian hidup dan jalan keluar dari masalah hidup yang dihadapi yakni pembebasan dan penderitaan hidup karena berbagai penyakit dan kelemahan. Itulah kebutuhan mereka. Yesus membuktikan setiap pengajarannya dalam perbuatan nyata kepada sesama tanpa pandang bulu. Itulah Kerajaan Allah yang dibawa oleh Yesus yang membebaskan manusia dari penderitaan. Saat ini pun ada banyak orang yang menderita karena berbagai penyakit, kelemahan dan masalah. Mereka pun ingin keluar dari penderitaan tersebut. Mereka sangat membutuhkan Yesus. Di mana mereka dapat menemukan Yesus? mereka akan menjumpai Yesus dalam perkataan dan perbuatan setiap orang Kristen yang penuh kasih. Kita melayani mereka yang sakit, membebaskan mereka yang dikuasai oleh setan, memberi kekuatan kepada mereka yang lemah, sengsara, buruk kehidupannya, tanpa bertanya apa Agamanya, apa sukunya, apa gerejanya. Inilah cara orang Kristen memberitakan Injil Kerajaan Allah. Hidup setiap orang Kristen harus menjadi sarana orang menemukan Yesus dari nazaret. Hidup orang Kristen harus membuat orang banyak berbondong-bondong datang pada Yesus dan menemukan Yesus serta mengikuti Yesus. Apakah saat ini hidupmu telah membuat orang lain mengalami dan merasakan Injil Kerajaan Allah yang membebaskan itu? ataukah hidupmu menjadi batu sandungan untuk orang lain mengalami karya Yesus yang membebaskan itu?

doa : Tuhan berkatilah pelayanan kami kepada mereka yang menderita dalam hidup karena sakit dan kelemahan amin

Senin, 15 Januari 2018

Bacaan: Wahyu 21 : 1-4

Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”

Allah menghapus segala air mata duka cita mu

Kita telah menjalani 15 hari di bulan Januari 2018, tetapi kita masih mengalami pergumulan yang belum selesai, kita masih meneruskan perjuangan yang belum berakhir. Situasi di sekitar kita baik sesama maupun alam semesta sungguh sangat memprihatinkan. Masalah melahirkan masalah. kita seperti berada dalam suatu lingkaran setan. Lalu bagaimana hari esok? masih ada harapan? pasti dan harus ada harapan. Langit baru dan bumi Baru adalah harapan yang memberi semangat bagi kita. Situasi kehidupan kita dalam relasi sosial di tengah keluarga, ruang publik bahkan dengan alam semesta akan selalu dipengaruhi oleh Allah, sebab Allah berdiam di antara kita dan kita akan menjadi umatnya dan ia akan menjadi Allah kita. Tidak ada lagi sekat pembatas dalam hubungan antara Allah dan kita. Relasi kita dengan Allah melalui doa, merenungkan firman Tuhan, secara kontinyu tidak boleh berhenti hanya karena berbagai tawaran dalam dunia. Relasi kita dengan Allah tidak boleh dikotori dengan keangkuhan dan kemunafikan tapi dengan kerendahan hati dan kejujuran. Iman (keyakinan) menjadi dasar yang utama untuk kita berelasi dengan Allah. Yang membunuh manusia bukan dosa tetapi keputusasaan sebab dosa dapat diampuni oleh Tuhan. Keyakinan kita kepada Allah harus menjadi energi yang mendorong dan mengumpulkan kita untuk melakukan perintah perintah Allah dengan berani dan tidak ragu. Ketika kita tekun melakukan perintah Allah dalam segala keadaan, maka secara langsung sebenarnya Allah sementara menghapus segala air mata duka cita kita. Sambutlah dan Nikmatilah setiap sukacita yang Allah sediakan bagimu.

doa: Ya Tuhan hanya engkau yang sanggup menghapus segala air mata duka cita kami ini amin

Minggu, 14 Januari 2018

Bacaan : Matius 11 : 2-19 & Yesaya 61 :1-9

Matius 11:2-19 (TB) Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?”
Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:
orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes
dan — jika kamu mau menerimanya — ialah Elia yang akan datang itu.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya:
Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.
Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan.
Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”

 

Yesaya 61:1-9 (TB) Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,
untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.
Orang-orang luar akan melayani kamu sebagai gembala kambing dombamu, dan orang-orang asing akan bekerja bagimu sebagai petani dan tukang kebun anggurmu.
Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka.
Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.
Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.
Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati TUHAN.

Jangan meragukan Yesus

Dalam keadaan sulit dan terjepit karena berbagai alasan sering kita meragukan Yesus sebagai penolong dan penyelamat. Kita bertanya : apakah Yesus sanggup menolong dan menyelamatkan kita? demikian juga dengan Yohanes pembaptis saat  terpenjara dan mendengar pekerjaan Yesus. Ia mengutus para muridnya untuk menanyakan kemesiasan Yesus. Jika Yesus adalah Mesias (yang diurapi atau juruselamat) Mengapa Yesus tidak membebaskannya dari penjara sama seperti nabi Elis yang diselamatkan dari para musuh. Yohanes terpuruk secara emosi dan fisik sehingga tidak dapat melihat gambaran yang lengkap dan utuh tentang pelayanan Yesus. Bahwa karya pelayanan Yesus menggenapi nubuatan para Nabi di Perjanjian Lama. Yesus mengajak kita untuk melihat berbagai karyanya yang membebaskan manusia di masa lampau tetapi juga bagi manusia masa kini, terutama dalam hidup kita sendiri. Setiap detik Tuhan melayani kita dan melengkapi hidup kita dengan segala apa yang dipandang perlu. Jangan biarkan emosi dan beban fisik menyuburkan keraguan kita pada Yesus. jika itu terjadi maka kita telah mengalami mati rasa terhadap Yesus dan kebinasaan adalah isi kehidupan kita. Jika sampai saat ini saudara masih meragukan Tuhan hentikan… sebelum saudara menyesal..!! sebab hidup ini terlalu rahasia, kita tidak tahu bagaimana hari esok. Bahkan logika manusia sangat terbatas untuk menentukan apa yang akan terjadi di hari esok Sebab tuhan yang mengatur dan mengendalikan sejarah dunia dan sejarah hidup manusia.

doa : Ya Tuhan tiap jam ku memerlukanmu Engkaulah yang memberi Sejahtera penuh sertailah setiap langkah kehidupan kami amin

 

Sumber : SHK – LPJ GPM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *