fbpx

Santapan Harian Keluarga, 17 – 23 Januari 2021

jemaatgpmsilo.org

Tema Mingguan : ” Perbuatan Tangan Tuhan Ialah Kebenaran Dan Keadilan

Minggu, 17 Januari 2021    

bacaan : Mazmur 111 : 1 – 10

Kebajikan Allah

Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah. 2 Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya. 3 Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya. 4 Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang. 5 Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya. 6 Kekuatan perbuatan-Nya diberitakan-Nya kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka bangsa-bangsa. 7 Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh, 8 kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran. 9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat. 10 Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.

 PERBUATAN TANGAN TUHAN IALAH KEBENARAN DAN KEADILAN

Syukur kepada Tuhan yang kebajikan-Nya tak berubah atas hidup kita semua hingga hari ini. Ia tidak pernah lupa memberikan rezeki kepada orang-orang yang selalu hidup takut kepada-Nya, dan itu yang kita alami. Kehidupan yang takut akan Tuhan adalah hidup didalam kebenaran dan keadilan. Takut akan Tuhan lahir dari dorongan untuk menghormati Tuhan, suatu rasa takut yang memungkinkan seseorang berpikir untuk melakukan hal-hal yang selaras dengan perintah-perintah-Nya. Takut akan Tuhan membuat kita cermat mengambil keputusan dan memilih, bukan hanya berdasarkan kesenangan pribadi, melainkan menurut kehendak-Nya. Rasa takut seperti ini menghindarkan kita dari berbagai perbuatan yang jahat dan mengantarkan kita ke dalam kebahagiaan hidup yang sejati. Sebab itu, tetapkanlah hati dan pikiran sebagai orang percaya, agar kita tidak mengecewakan Tuhan melalui pikiran, perkataan dan tindakan, melainkan sebagai ekspresi kasih kita kepada Tuhan yang selalu baik dalam hidup ini. Bagaimana dengan kita, sudahkah kita hidup dalam takut akan Tuhan? Dengan terus melakukan kebenaran dan keadilan? Hal ini penting, sebab Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang benar dan adil dalam seluruh pekerjaan dan karya penyelamatan-Nya. Ia mengenal siapa kita dan Ia akan bertindak untuk menyelamatkan kita dari segala yang jahat. Itu berarti kita membuat Allah berkarya dalam hidup kita untuk mendatangkan berkat bagi sesama demi kemuliaan nama-Nya. Marilah kita bersyukur atas pertolongan Tuhan dengan selalu berlaku adil dan benar, lakukanlah semua itu  dengan kerelaan hati sendiri, bukan karena terpaksa atau karena dorongan dari orang lain. Kerjakanlah semua itu didalam kasih dan kehendak Tuhan, karena semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik.

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami agar selalu berlaku adil dan benar, agar Karya-Mu menjadi nyata dalam hidup kami, Amin.

Senin, 18 Januari 2021   

bacaan : Keluaran 15 : 1 – 6

Nyanyian Musa dan Israel

Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. 2 TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia. 3 TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya. 4 Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut; para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau. 5 Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu. 6 Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh.

TANGAN KANAN TUHAN-LAH YANG MENYELAMATKAN

Mengalami tindakan penyelamatan dari Tuhan atas persoalan atau pergumulan hidup yang sepertinya tidak ada lagi jalan keluar, tentu membuat kita bersyukur, berterima kasih dan menaikan pujian buat kebaikan Tuhan tersebut. Sebab karya penyelamatan-Nya nyata atas hidup kita. Hal yang sama juga dilakukan oleh Musa dan orang-orang Israel ketika diselamatkan oleh Tuhan dari kejaran Firaun dan tentara berkudanya di laut Teberau. Mereka bersyukur karena penyertaan, pertolongan, perlindungan dan pembelaan-Nya sungguh dahsyat. Puji-pujian mereka menyatakan bahwa tangan kanan Tuhan sungguh dahsyat. Kemuliaan kekuasaan-Nya tidak terbatas. Tangan kanan-Nya bertindak untuk menyelamatkan dan memberi penghukuman. Jika demikian kuat dan perkasanya tangan kanan Tuhan, siapakah gerangan yang berkuasa melawan atau menentang-Nya? Apabila demikian mulia kekuasaan Allah, lantas siapakah yang berkuasa untuk menyombongkan diri di hadapan takhta kekuasaan dan kemuliaan-Nya? Jika demikian dahsyat kekuatan tangan Tuhan dalam menghancurkan musuh, lalu siapakah yang masih tegar tengkuk untuk melawan kedahsyatan kekuatan dan kekuasaan tangan Tuhan? Tangan Tuhan itulah juga yang telah menolong keluarga kita melewati tahun 2020 hingga tiba di hari ke-18 tahun 2021 ini. Tuhan berkuasa dan adil dalam melakukan karya penyelamatan-Nya. Dia berkuasa menghancurkan dan meruntuhkan siapa pun yang bangkit melawan-Nya. Dengan perlengkapan senjata keadilan-Nya, Dia melepaskan api murka-Nya kepada mereka yang memakan, menindas, melawan mereka seperti pangkal batang gandum. Sebaliknya, Dia akan melimpahkan kasih setia dan karunia-Nya kepada kita yang memazmurkan puji-pujiaan dan memuliakan namaNya. Percayalah, Tuhan Allah kita akan menyertai, membela, melindungi dan memberkati kehidupan kita sepanjang tahun 2021.

Doa: Terima kasih Tuhan buat tindakan penyelamatan-Mu. Amin.

Selasa, 19 Januari 2021       

bacaan : Mazmur 28 : 1 – 5

TUHAN, perisaiku

Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur. 2 Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus. 3 Janganlah menyeret aku bersama-sama dengan orang fasik ataupun dengan orang yang melakukan kejahatan, yang ramah dengan teman-temannya, tetapi yang hatinya penuh kejahatan. 4 Ganjarilah mereka menurut perbuatan mereka dan menurut kelakuan mereka yang jahat; ganjarilah mereka setimpal dengan perbuatan tangan mereka, balaslah kepada mereka apa yang mereka lakukan. 5 Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.

TUHAN ADALAH PERISAI DAN KEKUATANKU

Perempuan itu duduk termangu di kursinya sambil menatap kosong kearah foto pernikahannya, sambil sesekali tangannya mengusap airmata di pipinya. Perempuan paruh baya itu tak habis berpikir tentang perilaku suaminya yang tega meninggalkannya dengan 5 orang anak dan seorang cucu hanya demi perempuan lain yang merupakan mantan kekasihnya. Ia mesti melewati malam Natal tahun kemarin tanpa suaminya. Ia hanya pasrah pada kehendak Tuhan atas hidup rumah tangganya saja. Ia sudah menyerah untuk berjuang menyadarkan suaminya akan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Namun ia tidak pernah menyerah dalam doa. Ia terlalu percaya bahwa suatu waktu nanti, Tuhan pasti menjawab doanya dan mengembalikan suaminya.   

Bacaan hari ini menguatkan kita perihal hidup Daud, yang sungguh-sungguh memohon kepada Tuhan untuk mendengar suara permohonannya. Imannya amat teguh, karena Tuhan adalah gunung batu yang melindunginya. Apabila ia berteriak minta tolong dan mengangkat tangannya ke arah yang Maha Kudus, maka ia yakin Tuhan akan menurunkan tangan-Nya. Ia memohon agar Tuhan memisahkannya dari orang yang bermulut manis tapi hatinya penuh dengan kejahatan. Daud berharap supaya Tuhan membalas orang jahat setimpal dengan perbuatan mereka. Sebab mereka tidak mengindahkan pekerjaan Tuhan.
keluarga orang-orang percaya harus yakin bahwa doa-doa kita pun pasti didengar. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam keadaan apapun. Seringkali situasi hidup tidak berpihak kepada kita, namun jangan sampai itu membuat kita tidak meyakini perbuatan tangan Tuhan yang akan membawa keadilan kepada kita atas situasi hidup yang kita alami sehingga memberi kelepasan dan kemenangan kepada kita.

Doa: Tuhan, kami percaya Kau mampu mengubah situasi hidup kami. Amin.

Rabu, 20 Januari 2021      

bacaan : Zakharia 2 : 6 – 13

Orang-orang buangan dipanggil pulang
6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN. 7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel! 8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu--sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya--: 9 "Sesungguhnya Aku akan menggerakkan tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi orang-orang yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku. 10 Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu, demikianlah firman TUHAN; 11 dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu." Maka engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu. 12 Dan TUHAN akan mengambil Yehuda sebagai milik-Nya di tanah yang kudus, dan Ia akan memilih Yerusalem pula. 13 Berdiam dirilah, hai segala makhluk, di hadapan TUHAN, sebab Ia telah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang kudus.

TUHAN ADALAH PENYELAMAT HIDUP KITA

Perjalanan hidup kita di dunia ini sesungguhnya diatur oleh Tuhan. Ia sebagai aktor utama yang memainkan peranannya atas seluruh Kehidupan pribadi dan keluarga kita. Perjalanan hidup bangsa Israel pun demikian adanya. Aktor utama dibalik kepulangan bangsa Israel ke Yerusalem, tentu orang menyebutnya raja Koresy sebagai pahlawannya. Namun, sesungguhnya Tuhanlah yang menggerakkan hati raja Koresy agar memerintahkan umat-Nya itu pulang ke Yerusalem. Jadi, sebenarnya, Tuhan sendirilah yang memulangkan mereka, Tuhanlah aktor dibalik kepulangan bangsa Israel. Itulah yang diserukan Nabi Zakharia, Tuhan memanggil umat-Nya untuk pulang. Mereka disuruh pergi dari Tanah Utara dan dituntun kembali ke Yerusalem/Sion. Bahkan, Dia berjanji akan berdiam di tengah-tengah mereka. Lebih lagi, mereka pun akan bergabung dengan berbagai bangsa lain karena banyak bangsa juga akan datang menjadi umat Tuhan. Itulah sebabnya, Nabi Zakharia menyerukan supaya umat berdiam diri di hadapan Tuhan. Panggilan Tuhan itulah dasarnya, sehingga kita menjadi keluarga orang-orang percaya karena kebaikan, kekuatan, dan kuasa dari hamba-hamba-Nya. Kita menjadi keluarga orang-orang percaya hanya karena Tuhan telah memanggil. Ia adalah Tuhan yang menggerakkan tangan-Nya untuk menolong keluarga kita dari berbagai situasi hidup yang sulit termasuk menolong kita ditengah masa pandemic covid-19. Jika demikian, apakah yang hendak kita kuatirkan? Apakah yang hendak kita cemaskan? Apakah yang hendak kita takutkan? Bukankah Tuhan telah memberi kesempatan kepada kita untuk menjadi umat-Nya. Bukankah Tuhan telah memberikan kesempatan bagi kita untuk menjadi keluarga orang beriman? Nikmatilah perbuatan tangan Tuhan yang memberikan kebenaran dan keadilan bagi hidupmu yang sulit.

Doa:  Terima kasih Tuhan, Kau telah selamatkan hidup kami. Amin.

Kamis, 21 Januari 2021     

bacaan : 1 Samuel 5 : 1 – 12

Tabut TUHAN di tanah orang Filistin

Sesudah orang Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod. 2 Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon. 3 Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN; lalu mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya. 4 Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal. 5 Itulah sebabnya para imam Dagon dan semua orang yang masuk ke dalam kuil Dagon tidak menginjak ambang pintu rumah Dagon yang di Asdod, sampai hari ini. 6 Tangan TUHAN menekan orang-orang Asdod itu dengan berat dan Ia membingungkan mereka: Ia menghajar mereka dengan borok-borok, baik Asdod maupun daerahnya. 7 Ketika dilihat orang-orang Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: "Tabut Allah Israel tidak boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon, allah kita." 8 Sebab itu mereka memanggil berkumpul kepadanya semua raja kota orang Filistin dan berkata: "Apakah yang akan kita lakukan dengan tabut Allah Israel itu?" Lalu kata mereka: "Tabut Allah Israel harus dipindahkan ke Gat." Jadi mereka memindahkan tabut Allah Israel itu ke sana. 9 Tetapi setelah mereka memindahkannya, maka tangan TUHAN mendatangkan kegemparan yang sangat besar atas kota itu; Ia menghajar orang-orang kota itu, anak-anak dan orang dewasa, sehingga timbul borok-borok pada mereka. 10 Lalu mereka mengantarkan tabut Allah itu ke Ekron. Tetapi sesampai tabut Allah itu di Ekron, berteriaklah orang Ekron itu, demikian: "Mereka memindahkan tabut Allah Israel itu kepada kita untuk mematikan kita dan bangsa kita." 11 Sebab itu mereka memanggil berkumpul semua raja kota orang Filistin itu dan berkata: "Antarkanlah tabut Allah Israel itu; biarlah itu kembali ke tempatnya, supaya jangan dimatikannya kita dan bangsa kita." Sebab di seluruh kota itu ada kegemparan maut; tangan Allah menekan orang-orang di sana dengan sangat berat: 12 orang-orang yang tidak mati, dihajar dengan borok-borok, sehingga teriakan kota itu naik ke langit.

KEDAHSYATAN TANGAN TUHAN MENYELAMATKAN

Dalam perikop ini, kita belajar bahwa kesucian Allah bersifat universal. Dia bukan hanya Allah Israel, tetapi Allah bangsa-bangsa, termasuk Filistin. Maka, orang Filistin pun mendapatkan ganjarannya karena melanggar kesucian Allah. Mereka mengira bahwa Tuhan hanyalah salah satu dewa yang boleh disejajarkan dengan dewa-dewa mereka. Hal ini terlihat pada saat orang Filistin merampas Tabut Perjanjian Allah dan meletakkannya di Kuil Dagon, maka tangan Tuhan bertindak untuk menghancurkan Dagon allah mereka. Keluarga orang percaya yang hidup dalam zaman anugerah ini sering kali mengabaikan kesucian Allah, menyepelekan seriusnya dosa, dan menganggap penghakiman Allah sebagai gagasan yang sudah usang. Sesungguhnya, Allah yang dikisahkan di sini adalah Allah yang sama dengan Dia yang memimpin hidup kita sekarang ini. Dia memang adalah Juruselamat kita, dan Dia  adalah Yesus Kristus Tuhan kita. Yesus bukan hanya menyelamatkan kita agar kita bisa hidup seenaknya. Namun Yesus menyelamatkan kita agar dengan menjaga kekudusan, kita bisa hidup untuk memuliakan Dia sebagai Raja dan Tuhan kita. Kalau keluarga orang percaya tidak serius menjaga diri dari dosa, bagaimana bisa menjadi saksi bagi mereka yang belum mengenal Tuhan dan masih hidup dalam keberdosaan? Dia Allah yang universal, yang penghakiman-Nya adil, namun demikian Dia juga Allah yang ingin semua orang diselamatkan dan dikuduskan. Penyertaan-Nya bisa menjadi hidup yang menghidupkan atau kematian yang mematikan. Karena itu kita harus tetap percaya dan bersandar sepenuhnya kepada Allah, serta memuliakan dan menghormati-Nya. Bersyukurlah bahwa tangan-Nya yang dahsyat itu adalah juga tangan yang terulur dalam kasih melalui Yesus Kristus, Tuhan kita.

Doa: Terima kasih Tuhan buat kedahsyatan tangan-Mu bagi keluarga kami.  Amin.  

Jumat, 22 Januari 2021    

bacaan : Yesaya 8 : 11 – 22

Yesaya terpaksa bersembunyi
11 Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku, ketika tangan-Nya menguasai aku, dan ketika Ia memperingatkan aku, supaya jangan mengikuti tingkah laku bangsa ini: 12 "Jangan sebut persepakatan segala apa yang disebut bangsa ini persepakatan, dan apa yang mereka takuti janganlah kamu takuti dan janganlah gentar melihatnya. 13 Tetapi TUHAN semesta alam, Dialah yang harus kamu akui sebagai Yang Kudus; kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadap Dialah harus kamu gentar. 14 Ia akan menjadi tempat kudus, tetapi juga menjadi batu sentuhan dan batu sandungan bagi kedua kaum Israel itu, serta menjadi jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem. 15 Dan banyak di antara mereka akan tersandung, jatuh dan luka parah, tertangkap dan tertawan." 16 Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara murid-muridku. 17 Dan aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia. 18 Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan TUHAN kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel dari TUHAN semesta alam yang diam di gunung Sion. 19 Dan apabila orang berkata kepada kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?" 20 "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar. 21 Mereka akan lalu lalang di negeri itu, melarat dan lapar, dan apabila mereka lapar, mereka akan gusar dan akan mengutuk rajanya dan Allahnya; mereka akan menengadah ke langit, 22 dan akan melihat ke bumi, dan sesungguhnya, hanya kesesakan dan kegelapan, kesuraman yang mengimpit, dan mereka akan dibuang ke dalam kabut.

ALLAH PEMEGANG KENDALI HIDUP ORANG PERCAYA

Sebenarnya siapakah yang memegang kendali hidup kita? Sebagai keluarga Kristen, belajarlah dari firman Tuhan ini.  Ketika Yesaya dipanggil Allah untuk menyampaikan firman pertobatan kepada bangsa Israel, bangsa Israel menolak pemberitaan sang nabi dan Yesaya dibenci sehingga  ia harus “bersembunyi”. Dia takut dan cemas, seakan-akan kendali hidupnya ada pada musuh yang ingin menghilangkan nyawanya. Namun Tuhan tetap pada janjinya. Ia menguatkan Yesaya, hanya kepada Tuhan ia harus takut dan gentar. Justru para musuh yang akan tersandung dan jatuh. Pada akhirnya Yesaya percaya bahwa Tuhan menjaga hidupnya dan orang yang mengandalkan kuasa lain akan mengalami kebinasaan. Bagi Yesaya, Allah tetap memegang kendali atas hidupnya dan atas apa yang Tuhan telah percayakan kepadanya untuk diajarkan kepada bangsa Israel. Ia diminta menyampaikan pesan Allah kepada Ahas bahwa satu-satunya pribadi yang harus ditakuti, adalah Allah sendiri. Jangan percaya kepada Asyur, jangan takut kepada Aram. Percaya dan takutlah hanya kepada Allah saja. Sayangnya, Ahas sekali lagi lebih berharap pertolongan Asyur, daripada mempercayai Allah. Karena penolakan itu, Allah ‘menyembunyikan’ wajah-Nya dari Israel sebagai pernyataan murka-Nya. Israel bagaikan negeri tanpa terang. Dalam keadaan panik, mudah sekali bagi mereka untuk melarikan diri kepada juru tenung. Israel mengalami frustasi besar, mereka kehilangan arah kehidupan. Mereka telah dibuang ke dalam kabut kegelapan yang tebal. Sebagai orang percaya, hidup kitapun dikendalikan oleh Tuhan Allah dalam Yesus Kristus. Ia yang memegang kendali atas hidup kita dengan keperkasaan tangan-Nya. Oleh sebab itu, prcayakanlah hidupmu dipimpin oleh Tuhan

Doa: Tuhan, tolong kendalikanlah hidup keluarga kami. Amin.

Sabtu, 23 Januari 2021  

bacaan : Mazmur 63 : 1 – 9

Kerinduan kepada Allah

Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. (63-2) Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. 2 (63-3) Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. 3 (63-4) Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. 4 (63-5) Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. 5 (63-6) Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji. 6 (63-7) Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, -- 7 (63-8) sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. 8 (63-9) Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.

TANGAN TUHAN SELALU TERBUKA MEMBERI PERTOLONGAN

Ketika NASA (Lembaga Aeronautik dan Ruang Angkasa Amerika Serikat) mulai menggunakan sebuah teleskop ruang angkasa jenis baru untuk menangkap spektrum-spektrum cahaya yang berbeda, para peneliti dikejutkan oleh salah satu foto yang dihasilkannya. Foto itu menunjukkan sesuatu yang tampak seperti jari-jari tangan, sebuah jempol, dan telapak tangan yang terbuka dengan perpaduan warna biru, ungu, hijau, dan emas yang sangat spektakuler. Beberapa orang menyebutnya sebagai “Tangan Allah”. Tangan Allah yang sementara terbuka seperti siap menolong dunia ciptaan-Nya. Pemikiran bahwa Allah akan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong kita pada saat kita membutuhkan adalah sebuah penguatan besar dalam Alkitab. Dan dalam bacaan kita hari ini dikatakan: “Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku” (8-9). Pemazmur merasakan pertolongan dari Allah itu bagaikan tangan kanan yang menopangnya. Sejumlah pengajar Alkitab percaya bahwa Raja Daud menulis mazmur itu di tengah padang gurun Yehuda sepanjang masa-masa kelam dari pemberontakan Absalom, putranya. Absalom telah bersekongkol untuk menggulingkan sang ayah, dan Daud pun melarikan diri ke padang gurun (2 Sam. 15-16). Bahkan sepanjang masa sulit itu, Allah hadir dan Daud percaya kepada-Nya. Sebab itu ia berkata, “Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau” (Mzm. 63:4). Terkadang hidup ini memang bisa terasa menyakitkan, tetapi Allah terus mengulurkan tangan-Nya memberikan penghiburan di tengah masa-masa sulit, apapun dan bagaimanapun situasi hidup, Ia selalu menopang dan memegang hidup keluarga kita dengan telapak tangan-Nya.

Doa: Tuhan, tolong jangan lepaskan tanganMu dari hidup keluarga kami. Amin.

*Sumber : SHK Bulan Januari 2021, LPJ-GPM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *