fbpx

Santapan Harian Keluarga, 10-16 Januari 2021

jemaatgpmsilo.org

Tema Mingguan : ” Suara Tuhan Penuh Kekuatan

Minggu, 10 Januari  2021    

bacaan : Mazmur 29 : 1 – 11

Kebesaran Allah dalam badai

Mazmur Daud. Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! 2 Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan! 3 Suara TUHAN di atas air, Allah yang mulia mengguntur, TUHAN di atas air yang besar. 4 Suara TUHAN penuh kekuatan, suara TUHAN penuh semarak. 5 Suara TUHAN mematahkan pohon aras, bahkan, TUHAN menumbangkan pohon aras Libanon. 6 Ia membuat gunung Libanon melompat-lompat seperti anak lembu, dan gunung Siryon seperti anak banteng. 7 Suara TUHAN menyemburkan nyala api. 8 Suara TUHAN membuat padang gurun gemetar, TUHAN membuat padang gurun Kadesh gemetar. 9 Suara TUHAN membuat beranak rusa betina yang mengandung, bahkan, hutan digundulinya; dan di dalam bait-Nya setiap orang berseru: "Hormat!" 10 TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya. 11 TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!

SUARA TUHAN PENUH KEKUATAN

Ini hari yang ke sepuluh dari 365 hari yang akan kita lalui sepanjang tahun 2021. Masih tersisa 355 hari yang penuh misteri. Pandemi Covid-19 belum juga berakhir; tiba-tiba tanah goyang; suhu bumi sangat panas, tiba-tiba hujan. juga berbagai peristiwa lain membuat kita merasa tidak nyaman dan tidak aman menjalani hidup. Kekuatiran, kegelisahan membelenggu hati dan pikiran, bahkan merusak rasa percaya kita kepada Tuhan. kita pun terus bertanya: apakah masih ada Tuhan? jika Tuhan masih ada, dimanakah Ia? Jika Tuhan masih ada, mengapa Tuhan tidak menghentikan pandemi Covid-19 ini? Mengapa Tuhan tidak menyatakan kuasa-Nya ditengah situasi hidup yang serba tidak pasti? Pemazmur menjelaskan Tuhan itu ada. Tuhan itu mulia. Tuhan itu Raja atas alam dan kehidupan. Ia hadir dengan suara-Nya yang mengatur serta mengendalikan segala sesuatu yang sementara terjadi dalam dunia. Melalui suara-Nya, segala sesuatu diciptakan-Nya. Karena itu, suara Tuhan mengguntur di atas air. Suara Tuhan penuh kekuatan dan semarak.Suara Tuhan  membuat alam semesta menjadi takut: pohon aras patah, pohon aras Libanon tumbang, padang gurun gemetar, padang gurun Kadesh gemetar, rusa yang mengandung segera beranak, bahkan hutan digunduli-Nya. Tetapi, suara Tuhan memberi kekuatan bagi kita, suara-Nya memberkati kita, sehingga sejahteralah hidup kita. Suara Tuhan adalah perkataan-Nya, segala titah-Nya, kehendak-Nya, firman-Nya yang menghibur, menuntun dan memberi kekuatan serta petunjuk/arah untuk seluruh perjalanan hidup bahkan membuat kita semakin mengenal-Nya, memahami-Nya, dan merasakan kehadiran-Nya. Menjalani hidup dalam kendali suara Tuhan akan membuat kita merasa aman dan tenang atau sejahtera. Dengarlah suara-Nya!

Doa: Tuhan, aku mau mendengar suara-Mu. Amin.

Senin, 11 Januari  2021      

bacaan : Yoel 2 :  10 – 11

10 Di depannya bumi gemetar, langit bergoncang; matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. 11 Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?

KETIKA TUHAN MEMPERDENGARKAN SUARA-NYA

Mengabaikan suara Tuhan beresiko buruk dalam kehidupan. Dosa akan merajai hati, pikiran dan perbuatan. Saling menyakiti bahkan saling membunuh, dan berbagai bencana menimpa kehidupan. Umat Israel pada masa tertentu mengabaikan suara Tuhan; mereka melupakan Tuhan dan kehendak-Nya. Mereka meninggalkan Tuhan dan kuasa-Nya. Mereka memberontak kepada Tuhan, mengikuti kemauan diri sendiri dan mengandalkan berbagai kekuatan dunia. Akibatnya, mereka diserang suatu bangsa yang sangat kuat, pohon anggur musnah, pohon ara buntung, anak dara meratap, para imam berkabung, ladang musnah, para petani malu karena musnah panen ladang; segala pohon dipadang mengering. Sungguh kegirangan melayu dari antara anak-anak manusia. Lalu Israel berkabung dan meratap pada Tuhan. Nabi Yoel membawa suara kesedihan Israel kepada Tuhan: “kepada-Mu ya Tuhan aku berseru, sebab api telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun, dan nyala api telah menghanguskan segala pohon dipadang. Juga binatang-binatang di padang menjerit karena rindu kepada-Mu sebab wadi telah kering…” Sungguh, Tuhan ada. Tuhan hadir dan bertindak membebaskan mereka: “tiuplah sangkakala dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus, biarlah gemetar seluruh penduduk negri sebab hari Tuhan datang. Dan Tuhan memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya, pasukan-Nya sangat banyak, dan pelaksana firman-Nya kuat”. Hari Tuhan adalah hari pembebasan,. Tuhan hadir dengan suara-Nya dan bertindak dengan cara yang ajaib.Hari Tuhan nyata setiap hari bagi setiap orang yang mau bertobat, mengenali diri dan berseru kepadaNya. Apakah saat ini kegirangan melayu dalam hidupmu? Bawalah segala ratapanmu kepadaTuhan dan nikmatilah hari Tuhan.

Doa:  Tuhanku, aku telah berdosa kepadamu. Tolonglah aku untuk mendengarkan suara-Mu

Selasa, 12 Januari 2021    

bacaan : Yoel 3 : 9 – 16

Berkat untuk umat TUHAN
9 Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju! 10 Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!" 11 Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana! Bawalah turun, ya TUHAN, pahlawan-pahlawan-M 12 Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. 13 Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka. 14 Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan! 15 Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. 16 TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.

SUARA TUHAN MEMBERI PERTEDUHAN

Hari Tuhan juga adalah hari penyelamatan, tetapi juga hari penghukuman. Di ayat-ayat sebelumnya dikatakan:sebab sesuangguhnya pada hari-hari itu …., apabila Aku memulihkan keadaan Yehuda dan Yerusalem, ….; Aku akan berperkara dengan mereka di sana. Sesungguhnya Aku akan menggerakkan mereka dari tempat ke mana kamu menjual mereka, dan Aku akan membalikkan perbuatanmu itu ke atas kepalamu sendiri. Aku akan ……”(ay.1-3).Jadi, setiap orang akan menanggung akibat dari setiap perbuatannya. Ketika musuh Israel di hukum oleh Tuhan, bagaimana dengan Israel? Apakah mereka beria-ria dengan kehancuran para musuhnya? Tidak!. Di ayat 9-21, Israel mengalami suatu proses pemulihan dan pembaharuan hidup. Hari Tuhan yaitu hari pembebasan yang Tuhan beri bagi Israel mewajibkan mereka untuk menampakan kualitas kehidupan: tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: “Aku ini pahlawan Tuhan” (ay.10). Seorang pahlawan Tuhan adalah seorang pemberani, perkasa dan rela berkorban demi kebaikan bersama sesuai kehendak Tuhan. Kekuatan diri sangat terbatas untuk mewujudkan hidup yang berkualitas. Suara Tuhan memberi kekuatan untuk mewujudkan hidup yang berkulitas: Tuhan mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya dan benteng bagi orang Israel. Bagaimana dengan saudara, apakah saudara mendengar suara Tuhan ditengah berbagai pergumulan hidup yang berat, apakah saudara setia mengikuti kehendak Tuhan lewat suara-Nya di diperdengarkan, baik lewat Firman-Nya, petunjuk-Nya dan kehendak-Nya. Janganlah keraskan hatimu, dengarkanlah suara-Nya. Suara Tuhan membuat orang lemah menjadi kuat.

Doa: Tuhan, suara-Mu memberi perteduhan bagi jiwaku. Amin

Rabu, 13 Januari 2021     

bacaan : Yesaya 30 : 29 – 30

29 Kamu akan menyanyikan suatu nyanyian seperti pada waktu malam ketika orang menguduskan diri untuk perayaan, dan kamu akan bersuka hati seperti pada waktu orang berjalan diiringi suling hendak naik ke gunung TUHAN, ke Gunung Batu Israel. 30 Dan TUHAN akan memperdengarkan suara-Nya yang mulia, akan memperlihatkan tangan-Nya yang turun menimpa dengan murka yang hebat dan nyala api yang memakan habis, dengan hujan lebat, angin ribut dan hujan batu.

SUARA TUHAN MEMULIHKAN

Kemuliaan Tuhan menggambarkan kemegahan dan keagungan-Nya, kemahakuasaan-Nya, kehadiran-Nya dan kuasa rohani-Nya. Tuhan yang mulia itu tidak jauh dari hidup manusia tapi dekat bahkan masuk dan menyatu dalam kehidupan manusia. Ia hadir dan menyatu dalam hidup manusia dengan memperdengarkan suara-Nya yang mulia, suara-Nya yang penuh kuasa, suara-Nya yang megah. Musa berkata: sesungguhnya, Tuhan, Allah kita, telah memperlihatkan kepada kita kemuliaan dan kebesaran-Nya, dan suara-Nya telah kita dengar dari tengah-tengah api. Pada hari ini telah kami lihat bahwa Allah berbicara dengan manusia dan manusia itu tetap hidup. Melalui suara-Nya, Tuhan menyatakan diri-Nya. Lebih mendasar lagi  ketika Yesaya mengatakan  Tuhan memperdengarkan suara-Nya yang mulia. Kata memperdengarkan menegaskan suatu ketentuan bahwa ada orang khusus dengan situasi khusus yang dilayakkan Tuhan untuk mendengarkan suara-Nya. Tetapi, kepada siapakah Tuhan memperdengarkan suara-Nya yang mulia? Yesaya katakan: “kamu akan menyanyikan suatu nyanyian seperti pada waktu malam ketika orang menguduskan diri untuk perayaan dan kamu akan bersuka hati  seperti pada waktu orang berjalan diiringi suling, hendak naik ke gunung Tuhan, ke Gunung Batu Israel”. (ay.29). Jadi, Tuhan memperdengarkan suara-Nya yang mulia kepada orang-orang yang menguduskan dirinya dan yang naik ke gunung Tuhan atau Gunung Batu Israel atau yang menjadikan Tuhan sebagai penolong dan tempat perlindungan dalam hidup. Orang yang menguduskan dirinya adalah orang yang tidak lagi menajiskan pikiran, hati dan perkataan serta perbuatannya deengan dosa sebagai bukti bahwa ia berlindung pada Tuhan. Kosongkanlah hatimu dan dengarlah suara Tuhan. Raihlah kesempatan itu : Tuhan memperdengarkan suara-Nya yang mulia

Doa: Tuhan, kuduskan diriku. Aku berlindung pada-Mu. Amin.

Kamis, 14 Januari 2021        

bacaan : Amos 1 : 2 – 10

Judul Hukuman atas bangsa-bangsa lain
2 Berkatalah ia: "TUHAN mengaum dari Sion dan dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya; keringlah padang-padang penggembalaan dan layulah puncak gunung Karmel." 3 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Damsyik, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah mengirik Gilead dengan eretan pengirik dari besi, 4 Aku akan melepas api ke dalam istana Hazael, sehingga puri Benhadad dimakan habis; 5 Aku akan mematahkan palang pintu Damsyik dan melenyapkan penduduk dari Bikeat-Awen serta pemegang tongkat kerajaan dari Bet-Eden; dan rakyat Aram harus pergi sebagai orang buangan ke Kir," firman TUHAN. 6 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Gaza, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah mengangkut ke dalam pembuangan suatu bangsa seluruhnya, untuk diserahkan kepada Edom, 7 Aku akan melepas api ke dalam tembok Gaza, sehingga purinya dimakan habis; 8 Aku akan melenyapkan penduduk dari Asdod dan pemegang tongkat kerajaan dari Askelon; Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan Ekron, sehingga binasalah sisa-sisa orang Filistin," firman Tuhan ALLAH. 9 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Tirus, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah menyerahkan tertawan suatu bangsa seluruhnya kepada Edom dan tidak mengingat perjanjian persaudaraan, 10 Aku akan melepas api ke dalam tembok Tirus, sehingga purinya dimakan habis."

DENGARLAH SUARA TUHAN DAN BERBALIKLAH PADANYA

Perikop ini menceritakan tentang hukuman terhadap bangsa-bangsa karena mereka melakukan kejahatan  dihadapan Tuhan dengan melakukan penyembahan berhala dan menindas sesama mereka. Hukuman Tuhan itu nampak dalam dua gambaran: “mengaum” dan “memperdengarkan suara” (ay.2a). Yang pertama merujuk pada auman singa, sedangkan yang kedu pada guruh. Dua hal ini memang sering digunakan untuk menggambarkan keadaan yang menakutkan. Bahkan dua kata ini muncul bersamaan di tempat lain dengan makna yang sama (ay. 37:4) yakni Tuhan sungguh-sungguh akan mendatangi bangsa-bangsa dan Israel juga dengan kekuatan-Nya yang mengerikan. Akibat yang ditimbulkan dari keseriusan hukuman Tuhan ini adalah padang-padang penggembalaan akan mengering dan kehidupan menjadi terancam. Itulah keadaan yang akan mereka alami jika mereka tidak mau kembali kepada Tuhan. Namun, kondisi itu tidak akan bertahan lama dan akan dipulihkan apabila mereka mau kembali hidup dalam pertobatan. Apakah keadaan yang dialami oleh bangsa-bangsa masa lampau dapat terjadi pada kondisi kita saat ini? Tentu saja dapat, jika kehidupan yang akan kita tapaki di tahun baru ini, kita warnai dengan banyak perilaku yang tidak benar dan jahat. Kita pun akan mengalami kedasyatan suara Tuhan yang mengingatkan kita semua. Sebab itu marilah kita hidup dengan baik,penuh belas kasih terhadap sesama yang susah dan lemah. Membangun kebenaran dan keadilan, agar bangsa-bangsa lain yang belum melihat Allah, dapat sendiri mengalami Allah dengan kekuatan kuasaNya. Apakah kita mau hidup demikian? Ingatlah, Tuhan tidak tinggal diam dengan semua ketidakbenaran yang sedang dipertontonkan. Bertobatlah dan barui hidupmu.

Doa: Ya Tuhan, Mampukan kami  menjalani hidup ini dalam ketaatan dan kesetiaan hanya kepada-Mu. Amin.

Jumat, 15 Januari 2021      

bacaan : 2 Samuel 22 : 14 – 20

14 TUHAN mengguntur dari langit, Yang Mahatinggi memperdengarkan suara-Nya. 15 Dilepaskan-Nya panah-panah, sehingga diserakkan-Nya mereka, yakni kilat-kilat, sehingga dikacaukan-Nya mereka. 16 Lalu kelihatanlah dasar-dasar laut, alas-alas dunia tersingkap karena hardikan TUHAN karena hembusan nafas dari hidung-Nya. 17 Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir. 18 Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah, dari pada orang-orang yang membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku. 19 Mereka menghadang aku pada hari sialku, tetapi TUHAN adalah sandaran bagiku; 20 Ia membawa aku keluar ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku.

TUHAN ALLAH MENGENDALIKAN ALAM AGAR MANUSIA SELAMAT

Banyak hal yang terjadi dalam hidup kita, seperti misalnya ketika kita merasakan kesulitan dan ancaman, penderitaan dan malapetaka, sering membuat kita  merenungkan perjalanan hidup ini bahwa ternyata Tuhan ada dan selalu menolong kita disegala situasi dan keadaan.Tentu saja demikian! Kalau tidak, kita tidak mungkin bertahan hidup sampai sekarang ini. Demikian juga yang dialami oleh Daud. Pengenalannya akan Allah yang diteguhkan oleh pengalamannya berjalan bersama Allah, dituangkan di dalam nyanyian syukurnya. Ia selalu merenungkan dan menghitung berkat perlindungan dan pertolongan Tuhan kepadanya. Pengalaman itu diungkapkannya dalam kalimat: “dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, Ia mendengar suaraku dari bait-Nya”. Pertolongan Tuhan kemudian dipaparkan sebagai tindakan aktif, melalui peristiwa alam, Tuhan mengguntur dari langit dan memperdengarkan suara-Nya (ay.14), Tuhan melepaskan kilat-kilat sebagai anak panah untuk menyelamatkan hamba-Nya. Jadi, Tuhan mengendalikan alam ini untuk melindungi orang yang dikasihi-Nya dari ancaman musuh. Daud sadar akan pertolongan Tuhan kepada dirinya, itu semua adalah  anugerah Tuhan yang harus disyukuri. Maka, ia pun merespons anugerah itu dengan menjaga hidupnya agar berkenan kepada Tuhan. Keluarga yang diberkati Tuhan,  bagaimana dengan kita? Apakah kita masih berharap dan bersandar pada Tuhan dalam perjalanan di tahun baru ini? Jangan kita lupakan bahwa pertolongan-Nya selalu tersedia bagi kita ketika kita hidup dalam perkenaan-Nya. Sebab itu hiduplah dengan mengandalkan-Nya. Karena bagi orang-orang yang selalu mengandalkan Tuhan, pasti akan mengalami pertolongan-Nya di setiap waktu dan peristiwa.

Doa: Ya Tuhan, tolonglah kami untuk selalu percaya dan mengandalkan-Mu ditengah berbagai situasi hidup. Amin.

Sabtu, 16 Januari 2021  

bacaan : Yesaya 30 : 31 – 33

31 Sebab Asyur akan terkejut oleh suara TUHAN, pada waktu Ia memukul mereka dengan gada. 32 Sebab setiap pukulan dengan tongkat penghajar yang ditimpakan TUHAN ke atasnya, akan diiringi rebana dan kecapi, dan Ia akan berperang melawan Asyur dengan tangan yang diayunkan untuk peperangan. 33 Sebab dari dahulu sudah diatur tempat pembakaran--bukankah itu untuk raja--dasarnya dibuat dalam dan lapang, pancakanya penuh api dan kayu; nafas TUHAN menghanguskannya seperti sungai belerang.

TUHAN, GUNUNG BATU KEHIDUPAN

Ungkapan “Gunung Batu Israel” pada ayat sebelumnya dalam bacaan ini merupakan ungkapan iman, bahwa Tuhan itu “Gunung Batu” yang bermakna sebagai “Sang Pelindung”. Sebagai Gunung Batu, Dia akan membentengi umat-Nya Israel dari serangan bangsa Asyur. Dia akan menghukum Asyur, karena Asyur telah melawan umat yang dikasihi-Nya. Asyur akan dipukul mundur dan dimusnahkan, sebab Tuhan memperdengarkan suara-Nya dan memukul mereka dengan gada (ay.31). Sungguh, kekuatan Tuhan yang dasyat diperlihatkan dihadapan mata bangsa Asyur. Memang, ketika seorang anak merasa ketakutan, ia akan segera berlari mencari perlindungan pada orang tuanya dan orang tuanya dengan sigap akan menolong dan melindungi anaknya terhadap bahaya apapun yang mengganggu  atau yang membuat anak tersebut tidak merasa aman. Begitu juga dengan Tuhan Allah kita yang adalah “Sang Pelindung” bagi kita anak-anak yang menjadi kesayanganNya. Allah akan turun tangan membela kita, saat keadaan kita sedang dalam keadaan tidak aman. Allah akan selalu menjadi tempat berlindung yang nyaman untuk bersandar. Jadi jangan ragu untuk datang kepada-Nya dalam doa, saat kondisi kita sedang terdesak dengan berbagai pergumulan berat, yang kita sendiri pun kewalahan untuk mengatasinya. Mintalah  Tuhan mengambil alih untuk mengatasinya, jangan pernah malu datang pada-Nya dalam kondisi apapun, berharaplah hanya kepada Tuhan, jangan berharap pada manusia atau mengandalkan pengertian kita sendiri, karena semuanya akan sia-sia tanpa campur tangan Tuhan. Mintalah hikmat agar kita selalu berjalan sesuai dengan tuntunan-Nya dan berjalan bersama Tuhan selalu ada jalan keluar.

Doa: Ya Tuhan, kami mau berjalan dalam tuntunan-Mu, karena Engkaulah Gunung Batu tempat perlindungan kami. Amin.

*Sumber : SHK BUlan Januari 2021, LPJ-GPM

       

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *