SANTAPAN HARIAN KELUARGA (SHK) – Kamis, 21 Juli 2022
Matius 5 : 13-16
Bermakna Seperti Garam dan Terang
Garam memiliki fungsi yang unik, dapat memberi rasa asin tanpa terlihat. Lihat saja air laut dan air tawar (air biasa). Jika sama-sama dimasukan ke dalam wadah seperti gelas, nyaris tidak akan ada bedanya. Garam hanya bisa terdeteksi jika dirasakan. Seperti itulah gambaran kita yang Tuhan inginkan. Menjadi anak Tuhan seperti garam, yang mengasinkan dengan larut di dalamnya. Garam tidak berfungsi maksimal ketika berkumpul dengan garam lainnya. Garam akan berfungsi maksimal ketika ia dilarutkan ke dalam benda lain. garam akan berfungsi ketika dibubuhkan pada sayur yang hambar, sehingga rasanya menjadi lebih enak. Kita pun demikian, ada kalanya kita harus menjadi seperti garam, yang tanpa banyak terlihat tetapi kehadirannya dirasakan membawa berkat dimanapun kita berada.
Tuhan juga memerintahkan kita untuk menjadi terang (ay. 14). Fungsi terang berbeda dengan garam. Jika garam tidak terlihat ketika larut dalam air, terang justru harus terlihat oleh orang lain. Jika kita melihat ayat 14 sampai 16, kita akan mengerti bahwa hidup sebagai terang berarti harus siap dilihat orang banyak. Kehadiran kita harus dapat mengusir kegelapan. Ketika ada terang, maka kegelapan pun akan lenyap. Itulah mengapa kita pun harus mampu melakukan fungsi sebagai terang, yaitu membawa penerangan bagi lingkungan sekitar. Terang pun jauh lebih berguna di tempat yang gelap.
Ketika ajaran Yesus ini sungguh dihayati, maka Ia akan memampukan kita baik sebagai garam maupun terang. Hidup kita bermakna karena kebusukan dan kehambaran serta kegelapan diatasi.
Ya Tuha. Mampukan kami supaya kami selalu bermakna bagi banyak orang dimana pun kami berada. Amin
DOA