SANTAPAN HARIAN KELUARGA (SHK) Senin, 01 Agustus 2022
2 Samuel 12 : 18 – 23
PERUBAHAN TOTAL
Kematian merupakan realitas yang membawa kesedihan dan duka bagi setiap orang yang mengalaminya. Para pegawai menyangka bahwa Daud akan mengalami hal tersebut ketika ia mengetahui anaknya meninggal. Respon yang diberikan Daud ternyata sebaliknya dan sangat jauh berbeda ketika anaknya sakit. Selama 7 hari Daud meratap dan berpuasa. Namun setelah anak itu meninggal, Daud tidak lagi menangis. Ia bangun dari lantai, mandi, berurap dan makan. Apakah Daud tidak berduka?
Mungkinkah ia senang dengan kematian anaknya? Perubahan pada sikap Daud menunjukkan bahwa ia sementara membentuk frame (bingkai atau cara) berpikirnya secara baru tentang kematian dan tidak bisa dilepaskan dari penderitaan sakit yang sebelumnya telah di alami oleh anak tersebut. Kematian dipahami Daud bukan sebagai suatu keadaan penderitaan yang paling sulit atau sebagai puncak penderitaan. Kematian merupakan suatu keadaan baru atau kemenangan bagi anaknya dari penderitaan.
Anak Daud tidak lagi hidup dalam kesakitan yang membelenggu dan membawanya pada penderitaan. Realitas kematian diresponi Daud dengan sikap mengucap syukur kepada Tuhan Allah. Ia masuk ke dalam rumah Tuhan dan menyembah-Nya. Pengucapan syukur Daud disertai dengan pengakuan imannya kepada Allah yang memiliki otoritas penuh terhadap kehidupan manusia. Daud tidak membantah kenyataan atau apa yang dilakukan oleh Allah. Ia tetap taat dan hidup mengikuti kehendak Tuhan. Perubahan cara berpikir memang seharusnya terjadi searah juga pada perubahan sikap. Kita adalah orang beriman, karena itu tidak bisa hanya mengalami perubahan pada satu dimensi saja. Keutuhan kita sebagai manusia menuntut terjadinya perubahan secara menyeluruh. Perubahan yang menyeluruh menjadikan kita hidup sebagai umat kepunyaan Tuhan yang hidup dalam kelimpahan dan kehendak-Nya.
Doa: Tolonglah kami Tuhan untuk sungguh-sungguh mau berubah. Amin.