SERI DISKUSI PEKABARAN INJIL
Seksi PIPK, Sub Seksi Pekabaran Injil melakukan kegiatan Seri Diskusi Pekabaran Injil mengenai pentingnya Pakiang Itang, Meja Sumbayang, dan Piring Nazar. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Majelis dan Calon Majelis Jemaat GPM Silo pada pukul 18.10 wit bertempat di Ruang Serbaguna Gedung Gereja Silo. Pembukaan Kegiatan dipandu oleh Diaken Ibu M Sipahelut dan dilandasi dengan Doa yang dibawakan oleh Ibu Pendeta Nona Rutumalessy.
Kegiatan Seri Diskusi dibuka oleh Wakil Ketua Majelis Jemaat GPM Silo, Penatua Bpk M Pentury. Dalam arahannya beliau mengatakan “harapan dalam kegiatan ini bahwa apa yang diikuti hari ini menjadi bekal bukan saja bagi yang terpilih nantinya menjadi majelis tetapi bagi semua yang hadir saat ini serta menjadi pengetahuan bersama dan dapat diikuti dengan serius”
Diskusi dipandu oleh Penatua Ibu G Parera dan Ketua Sinode GPM, Pendeta Bapak E Maspaitella selaku Narasumber. Beliau mengatakan ” Pakiang Itang, Piring Nazar dan Meja Sumbayang merupakan hal-hal yang terkait dengan aspek-aspek liturgis dalam teologis dan tradisi gereja di GPM. Kebaya Itang atau Pakiang Itang merupakan busana liturgis yang ada di GPM sehingga merupakan keunikan GPM. GPM punya tradisi dan teologi sendiri. Teologi yang kita ambil dan tradisi kehidupan gereja yang kita hidupi bersama pada umumnya merupakan tanda kehadiran Kristus secara utuh dan paripurna di dalam gereja, liturgis itu sakral. Liturgis kita mengarahkan kita ke dunia. Kekristenan di Ambon identik dengan warna hitam jauh sebelum kedatangan Joseph Kam”
Beliau juga menerangkan secara rinci mengenai warna liturgis didalamnya warna hitam, hijau, biru, merah, putih, merah muda, maupun ungu.
Selain itu dikatakan bahwa stola merupakan simbol kelimpahan kewenangan melayani oleh gereja secara khusus kepada Penatua dan Diaken (Majelis). Kewenangan bersumber dari Kristus yang dipercayakan oleh Jemaat dan ditahbiskan oleh Gereja.
Didalamnya juga beliau menjelaskan secara rinci mengenai Simbol dan Peralatan Liturgis, Tradisi GPM serta Meja Makang Kasiang yang merupakan istilah yang dipakai dalam beberapa kegunaan atau makna.
Kegiatan ini berlangsung aktif dengan menghasilkan 9 penanya yang antusias memberikan pertanyaan, tanggapan maupun saran untuk mengetahui lebih dalam mengenai materi yang dipaparkan dalam seri diskusi Pekabaran Injil ini.
Akhir dari kegiatan ini diharapkan kiranya materi penjelasan teologis dan liturgis tentang aspek-aspek penting dalam tradisi beriman GPM dan beberapa hal prinsip terutama terkait dengan hal kesiapan pelayan khusus dalam tugas pelayanan gereja dapat diinterpretasikan dengan baik.
Kegiatan ini selesai pukul 22.00 Wit, yang ditutup serta didoakan oleh Pendeta Ibu Lastri Likumahwa dan diakhiri dengan makan bersama.