fbpx

Santapan Harian Keluarga, 25 Feb – 3 Maret 2018

[jemaatgpmsilo.org – Ambon]

Minggu, 25 Februari 2018

bacaan : Markus 10 : 32-34

Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus

32 Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya, 33 kata-Nya: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, 34 dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.”

Yesaya 50 : 4-11

Ketaatan hamba TUHAN

4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. 5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. 6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. 7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu. 8 Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! 9 Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah? Sesungguhnya, mereka semua akan memburuk seperti pakaian yang sudah usang; ngengat akan memakan mereka. 10 Siapa di antaramu yang takut akan TUHAN dan mendengarkan suara hamba-Nya? Jika ia hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama TUHAN dan bersandar kepada Allahnya! 11 Sesungguhnya, kamu semua yang menyalakan api dan yang memasang panah-panah api, masuklah ke dalam nyala apimu, dan ke tengah-tengah panah-panah api yang telah kamu pasang! Oleh tangan-Kulah hal itu akan terjadi atasmu; kamu akan berbaring di tempat siksaan.

Dipanggil untuk Taat

Hidup sebagai hamba merupakan hal yang sulit karena berbagai tuntutan yang harus dipenuhi antara lain adalah taat pada keinginan tuannya. Dalam bacaan Alkitab di hari ini, kita dapat melihat bagaimana nubuat Yesaya tentang ketaatan seorang hamba telah digenapi oleh Yesus Kristus Tuhan kita, Ia telah mengosongkan diriNya dan mengambil rupa seorang hamba dan taat sampai mati di tiang kayu salib. Hanya hanya karena kerelaanNya kita diselamatkan, oleh karena itu marilah kita belajar menjadi taat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita. Tuhan menghendaki kita menjadi orang-orang yang taat, bukan setengah-setengah atau taat secara musiman, tapi taat secara total dalam segala keadaan. Seringkali kita akan menjadi taat kalau hati kita senang, keinginan kita tercapai, tetapi ketika menghadapi persoalan atau berbagai situasi yang tidak mengenakkan, maka sikap kita akan berubah. Ketaatan kepada Allah adalah panggilan orang percaya, walaupun banyak persoalan tantangan dan mungkin juga ancaman dalam hidup kita. Tuhan Yesus tidak akan membiarkan kita sendiri, Ia akan selalu menyertai kita dan memberikan kepada kita kekuatan untuk saat melakukan kehendakNya, dan Ia selalu bersama kita.

doa : Tuhan ajarlah kami untuk tetap menjadi taat dan setia apapun keadaannya, amin

Senin, 26 Februari 2018

bacaan : Roma 5 : 18-19

18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. 19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

Berkat dari Pembenaran Allah

Ada berkat-berkat yang luar biasa ketika orang berdosa dibenarkan oleh Allah. Adapun berkat utamanya adalah beroleh pengampunan dosa. Ketika seseorang dibenarkan, secara otomatis dan tidak dapat tidak, dosa-dosanya diampuni dan hukumannya juga dibatalkan. Bagaimana orang dapat dibenarkan apabila hukuman dosanya masih saja berlaku dan tetap ditanggungkan kepadanya? Orang yang dibenarkan oleh Allah keadaannya seperti anak bungsu yang kembali kepada bapanya (Lukas. 5: 18-20). Berkat lain ketika seseorang dibenarkan Allah yaitu ” …hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.” (Roma 5:1). Kita beroleh damai sejahtera oleh karena kita mengalami pemutihan hubungan dengan Allah.” Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,” (Ef.2:13-14). Sebagai keluarga yang telah dibenarkan dan diampuni dosanya oleh Tuhan, maka kita diajak untuk membangun hidup persekutuan keluarga yang takut Tuhan dan mengasihi Tuhan dengan jalan saling melayani, mengasihi, menolong satu sama lain sehingga keluarga kita hidup dalam damai sejahtera. Syukur kepada Tuhan yang telah membenarkan dan mengampuni kita melalui karya pengorbanan AnakNya, Yesus Kristus di kayu salib. Dengan pengorbanan-NYA kita dibebaskan dari kutuk dosa sebab pengorbananNya menutupi dosa-dosa kita.

doa : Terima kasih Tuhan untuk pembenaran-Mu bagi hidup kami keluarga, amin

Selasa, 27 Februari 2018

bacaan : I Samuel 26 : 1-25

Untuk kedua kalinya Daud membiarkan Saul hidup
Datanglah orang Zif kepada Saul di Gibea serta berkata: “Daud menyembunyikan diri di bukit Hakhila di padang belantara.” 2 Lalu berkemaslah Saul dan turun ke padang gurun Zif dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel untuk mencari Daud di padang gurun Zif. 3 Berkemahlah Saul di bukit Hakhila yang di tepi jalan di padang belantara, sedang Daud tinggal di padang gurun. Ketika diketahui Daud, bahwa Saul datang mengikuti dia ke padang gurun, 4 disuruhnyalah pengintai-pengintai, maka diketahuinyalah, bahwa Saul benar-benar datang. 5 Berkemaslah Daud, lalu sampai ke tempat Saul berkemah. Waktu Daud melihat tempat Saul berbaring dengan Abner bin Ner, panglima tentaranya, –Saul berbaring di tengah-tengah perkemahan, sedang rakyat berkemah sekelilingnya– 6 berbicaralah Daud kepada Ahimelekh, orang Het itu, dan kepada Abisai, anak Zeruya, saudara Yoab, katanya: “Siapa turun bersama-sama dengan aku kepada Saul ke tempat perkemahan itu?” Jawab Abisai: “Aku turun bersama-sama dengan engkau.” 7 Datanglah Daud dengan Abisai kepada rakyat itu pada waktu malam, dan tampaklah di sana Saul berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan, dengan tombaknya terpancung di tanah pada sebelah kepalanya, sedang Abner dan rakyat itu berbaring sekelilingnya. 8 Lalu berkatalah Abisai kepada Daud: “Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak usah dia kutancapkan dua kali.” 9 Tetapi kata Daud kepada Abisai: “Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?” 10 Lagi kata Daud: “Demi TUHAN yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana. 11 Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita pergi.” 12 Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi itu dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang mengetahuinya, tidak ada yang terbangun, sebab sekaliannya tidur, karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak. 13 Setelah Daud sampai ke seberang, berdirilah ia jauh-jauh di puncak gunung, sehingga ada jarak yang besar antara mereka. 14 Dan berserulah Daud kepada tentara itu dan kepada Abner bin Ner, katanya: “Tidakkah engkau menjawab, Abner?” Maka jawab Abner, katanya: “Siapakah engkau ini yang berseru-seru kepada raja?” 15 Kemudian berkatalah Daud kepada Abner: “Apakah engkau ini bukan laki-laki? Siapakah yang seperti engkau di antara orang Israel? Mengapa engkau tidak mengawal tuanmu raja? Sebab ada seorang dari rakyat yang datang untuk memusnahkan raja, tuanmu itu. 16 Tidak baik hal yang kauperbuat itu. Demi TUHAN yang hidup, kamu ini harus mati, karena kamu tidak mengawal tuanmu, orang yang diurapi TUHAN itu. Sekarang, lihatlah, di mana tombak raja dan kendi yang ada di sebelah kepalanya?” 17 Saul mengenal suara Daud, lalu ia berkata: “Suaramukah itu, anakku Daud?” Jawab Daud: “Suaraku, tuanku raja.” 18 Lalu berkatalah ia: “Mengapa pula tuanku mengejar hambanya ini? Apa yang telah kuperbuat? Apakah kejahatan yang melekat pada tanganku? 19 Oleh sebab itu, kiranya tuanku raja mendengarkan perkataan hambanya ini. Jika TUHAN yang membujuk engkau melawan aku, maka biarlah Ia mencium bau korban persembahan; tetapi jika itu anak-anak manusia, terkutuklah mereka di hadapan TUHAN, karena mereka sekarang mengusir aku, sehingga aku tidak mendapat bagian dari pada milik TUHAN, dengan berkata: Pergilah, beribadahlah kepada allah lain. 20 Sebab itu, janganlah kiranya darahku tertumpah ke tanah, jauh dari hadapan TUHAN. Sebab raja Israel keluar untuk mencabut nyawaku, seperti orang memburu seekor ayam hutan di gunung-gunung.” 21 Lalu berkatalah Saul: “Aku telah berbuat dosa, pulanglah, anakku Daud, sebab aku tidak akan berbuat jahat lagi kepadamu, karena nyawaku pada hari ini berharga di matamu. Sesungguhnya, perbuatanku itu bodoh dan aku sesat sama sekali.” 22 Tetapi Daud menjawab: “Inilah tombak itu, ya tuanku raja! Baiklah salah seorang dari orang-orangmu menyeberang untuk mengambilnya. 23 TUHAN akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang, sebab TUHAN menyerahkan engkau pada hari ini ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi TUHAN. 24 Dan sesungguhnya, seperti nyawamu pada hari ini berharga di mataku, demikianlah hendaknya nyawaku berharga di mata TUHAN, dan hendaknya Ia melepaskan aku dari segala kesusahan.” 25 Lalu berkatalah Saul kepada Daud: “Diberkatilah kiranya engkau, anakku Daud. Apa juapun yang kauperbuat, pastilah engkau sanggup melakukannya.” Lalu pergilah Daud meneruskan perjalanannya dan pulanglah Saul ke tempatnya.

Belajar untuk mengampuni

mengampuni, mengampuni lebih sungguh! Tuhan lebih dulu mengampuni kepadaku ” itulah sepotong syair lagu yang mengajarkan kita tentang mengapa kita harus mengampuni. Mengampuni orang yang berbuat jahat dan menyakiti kita, bukanlah hal yang mudah. Itulah yang terjadi dengan Daud ketika ia terpilih menjadi Raja menggantikan Saul. Berulang kali Saul menyakitinya bahkan berupaya untuk membunuhnya, tetapi Daud tidak pernah membalas perbuatan Saul dengan melakukan kejahatan. Hal ini terlihat dalam bacaan I Samuel 26: 1-25 ketika Saul sedang mengejarnya, tiba – tiba Daud menemukan Saul tertidur tanpa pengawalan, tetapi Daud memilih untuk tidak melakukan pembalasan dan membiarkan Saul tetap hidup. Daud sadar bahwa pembalasan itu hak Tuhan dan ia tetap setia melakukan kebaikan. Kita dapat belajar dari Daud untuk mengampuni orang yang telah berbuat jahat kepada kita, memang itu tidak mudah, tetapi arahkanlah hati dan pikiran kepada Yesus yang rela mengorbankan diri-Nya di bukit Kalvari hanya untuk sebuah pengampunan karena Ia mengasihi kita.

Doa : Tuhan tolonglah kami untuk belajar mengampuni. Amin

Rabu, 28 Februari 2018

bacaan : Ibrani 5 : 1-10

Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. 2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan, 3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. 4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. 5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini”, 6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.” 7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. 8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, 10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.

Belajar dari Ketaatan Yesus

Seorang karyawan diberi hukuman karena tidak mematuhi peraturan Tata Tertib Perusahan. Memang setiap orang harus belajar taat pada peraturan agar tidak merugikan dirinya maupun pihak lain, baik itu peraturan di rumah, di sekolah, di tempat kerja maupun di tempat umum lainya. Seringkali kita memilih untuk tidak taat kalau peraturan itu merugikan diri kita atau tidak sesuai dengan keinginan kita, padahal mungkin itu penting bagi kepentingan bersama. lbrani 5:1-10 mengingatkan kita bahwa ketika Yesus diangkat menjadi Imam Besar Agung, la menunjukan kualitas yang berbeda dari para imam besar yang berkuasa pada saat itu. Mereka hanya memikirkan dirinya sendiri dan mengabaikan. kepentingan banyak orang. Di tengah kecendrungan seperti itu, Yesus tetap menunjukan ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa-Nya, sekalipun itu membawanya pada penderitan dan kematian. Selama la ada di dunia, Yesus tidak hanya mengajarkan Firman Tuhan tetapi Ia juga melakukan apa yang diajarkan-Nya. Teladan Yesus bagi kita adalah taat kepada semua perintah dan kehendak Bapa di Sorga. Ia rela mati di Kayu Salib untuk menanggung dosa manusia, itulah bukti ketaatan-Nya. Mari kita belajar taat dalam hidup dan kerja kita.

doa : Tuhan tolonglah kami untuk belajar menjadi taat, Amin

Kamis, 1 Maret 2018

bacaan : Filipi 1 : 12-26

Kesaksian Paulus dalam penjara

12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil, 13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus. 14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut. 15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. 16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, 17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara. 18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, 19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus. 20 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. 21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. 22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. 23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus–itu memang jauh lebih baik; 24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. 25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman, 26 sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.

Bagiku hidup adalah Kristus

Di tengah berbagai kesulitan hidup, baik itu kebutuhan hidup, pekerjaan atau masalah rumah tangga, seringkali orang tidak mampu untuk bertahan. Mereka ingin cepat keluar dari masalah dan memilih untuk mencari pertolongan pada kuasa-kuasa dunia yang menawarkan kenikmatan sesaat. Padahal sebagai orang percaya, Tuhan Yesus menghendaki kita tetap menjadi orang yang taat dan setia untuk berpegang dan berharap padaNya. Rasul Paulus Ketika menulis surat ini kepada Jemaat di Filipi sementara berada di penjara. Dia tidak tahu apakah nanti dia akan selamat atau kah harus menghadapi hukuman mati, tetapi satu hal yang membuatnya mampu bertahan adalah komitmennya untuk tetap setia kepada Kristus. Rasul Paulus berkata bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Mengapa Rasul Paulus memiliki keyakinan seperti itu ? rupanya pengalaman Iman Saat berjumpa dengan Yesus di pintu Damsik, membuat Paulus berkomitmen untuk tetap setia kepada Yesus walaupun ia menghadapi berbagai persoalan berat bahkan ancaman kematian sekalipun. Apakah saudara sementara menghadapi persoalan berat? Bagaimana komitmen Iman saudara apakah tetap setia pada Yesus kalau demikian Janganlah ragu Serahkanlah semua persoalanmu kepada Yesus dan giatlah selalu dalam menopang pekerjaan pelayanannya. Katakanlah seperti Rasul Paulus : bagiku hidup adalah Kristus..!!

doa :Tuhan tolonglah kami untuk tetap setia kepada Yesus amin

Jumat, 2 Maret 2018

bacaan : Titus 3 : 1-7

Pesan-pesan penutup

Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. 2 Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. 3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci. 4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, 5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, 6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, 7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.

Berlakulah Setia

Saat ini pilihan untuk setia sudah menjadi langka banyak orang cenderung untuk ingkar janji dan Berlaku tidak setia. Rupanya kecenderungan untuk tidak setia baik dalam hubungan dengan Allah, maupun dengan sesama menjadi persoalan bagi Jemaat di Kreta. Itulah sebabnya Rasul Paulus berulang-ulang memberi nasehat agar mereka mempertahankan kesetiaan mereka. Bagi Rasul Paulus kesetiaan kepada Allah harus terlihat dalam kesetiaan mereka kepada pemerintah tapi juga dalam relasi antar sesama. Sebagai warga masyarakat yang baik hendaklah setiap merupakan mematuhi berbagai peraturan pemerintah untuk membangun hidup bersama. Jangan memfitnah, Jangan Bertengkar, berlaku Ramah, bersikap lembut adalah wujud kesetiaan mereka dalam membangun hidup persekutuan Jemaat. Setia artinya taat dan patuh pada komitmen dan janji yang telah disepakati bersama. Setia berarti melatih diri untuk belajar konsisten dan sanggup mengalahkan diri sendiri. Marilah kita belajar hidup Setia agar namaTuhan Yesus dimuliakan lewat perbuatan kita.

doa : Tuhan tolonglah kami untuk berlaku Setia setiap saat amin

Sabtu, 3 Maret 2018

bacaan : Mazmur 141 : 1-7

Doa dalam pencobaan

Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu! 2 Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang. 3 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku! 4 Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka. 5 Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka. 6 Apabila mereka diserahkan kepada hakim-hakimnya, maka mereka akan mendengar, bahwa perkataan-perkataanku menyenangkan. 7 Seperti batu yang dibelah dan dihancurkan di tanah, demikianlah akan berhamburan tulang-tulang mereka di mulut dunia orang mati.

Jaga Mulut, Jaga Hati

Sebuah studi yang berlangsung di Amerika mengatakan bahwa: dalam sehari perempuan bisa mengucapkan sekitar 20.000 kata, sedangkan Laki-laki sekitar 7.000 kata. Penyebab perbedaan itu adalah protein Foxp2 dan jumlahnya lebih banyak ada di otak perempuan. Tetapi bukan soal berapa banyak kata yang dikeluarkan setiap hari, tetapi yang jauh lebih penting adalah apa yang diucapkannya. Apakah kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah kata-kata yang ramah, santun, lemah lembut ataukah justru adalah kata-kata yang kasar, dan menyakiti sesamanya. Sebenarnya ada kaitan yang sangat erat antara mulut dan hati, Tuhan Yesus pernah berkata bahwa segala sesuatu yang keluar dari mulut lewat kata-kata, keluar dari hati kita, dan cukup banyak kata-kata yang “najis” atau tidak membangun (Matius 15 : 18). Oleh karena itu, memang baik kalau kita meminta Tuhan menjaga hati dan mulut kita. Mazmur 141:1-7 menggambarkan Doa Pemazmur yang meminta Tuhan untuk mengawasi bibir mulutnya dan menjaga hatinya serta tidak mencondongkan hatinya pada hal-hal yang jahat. Mintalah Tuhan menjaga hati-mu, agar dari bibir mulut-mu keluar perkataan-perkataan yang membangun dan memuliakan Tuhan.

doa : Tuhan, jagalah hati dan bibir mulut kami agar perkataan kami selalu bermakna. Amin

 

*sumber : Santapan Harian Keluarga LPJ-GPM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *