fbpx

Santapan Harian Keluarga, 19-25 April 2020

jemaatgpmsilo.org

Tema Mingguan : Iman Kebangkitan Melawan Dusta

Minggu, 19 April 2020                           

bacaan : Matius 28 : 11 – 15

Dusta Mahkamah Agama
11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. 12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu 13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. 14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." 15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Dusta Tidak Dapat Menutupi Kebenaran

Uang dan kekuasaan telah menjadikan beberapa serdadu berdusta bahwa jenazah Yesus telah dicuri para murid-Nya. Sebagaimana dusta Yudas membuat Yesus ditangkap, dusta  para imam kepala dan orang Farisi membuat Yesus diadili dan dijatuhi hukuman mati. Dampak dari dusta itu adalah sebagian besar masyarakat dunia sepanjang sejarah masih bertanya : benarkah Yesus bangkit dari kematian?. Bukankah terdapat upaya-upaya untuk menggugat keberadaan Yesus sebagai Tuhan? Salah satunya adalah dalam bentuk buku the best seller: “The Da Vinci Code”, yang menyebut bahwa Yesus tidak bangkit, dan berbagai dusta lain yang direkayasa.  Suatu situasi yang sangat mendesak orang Kristen untuk dapat mempertanggungjawabkan kepercayaan dan pemberitaannya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian.  Tentu saja harus melalui cara pandang dan perilaku hidup orang Kristen. Bahwa, orang Kristen harus membebaskan dirinya dari berbagai praktek dusta, apapun alasannya!!! Orang Kristen tidak boleh berdusta/parlente dalam bentuk apa saja, dan dalam segala situasi. Sekalipun uang, harta, dan jabatan menjadi tawaran yang menggiurkan. Jika, dengan berdusta, orang Kristen memenangkan perkara dipengadilan, membalas sakit hati terhadap sesamanya atau seterunya, menang dalam berbagai persaingan kerja dan hidup, mengambil keuntungan dari setiap jabatan dan setia relasi  yang dimiliki, dll maka ingatlah dusta tidak bisa menutupi kebenaran, dusta pasti terungkap!!!! Sebagaimana dusta Mahkama Agama tidak bisa menutupi kebenaran kebangkitan Yesus dari kematian sehingga perbuatan dusta mereka diketahui semua orang, dan semakin banyak orang yang percaya dan meyakini kebangkitan Yesus. Dusta bukan gaya hidup orang Kristen.

Doa: Tuhan, kuasai aku dengan Roh-Mu supaya aku tidak berdusta, Amin.

Senin, 20 April 2020                            

bacaan : 1 Yohanes 2 : 18 – 25

Antikristus
18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. 19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita. 20 Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. 21 Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. 22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. 23 Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa. 24 Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. 25 Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal.

Anti-Kristus adalah Pendusta

Apa dan Siapa Anti-Kristus? Penulis Yohanes menjelaskan, anti-Kristus adalah sekelompok orang yang telah menyimpang dari ajaran Alkitab. Mereka menyangkali Kristus sebagai Mesias (yang diurapi) dan menyangkali bahwa Kristus  tidak diutus oleh Allah Bapa serta tidak percaya kepada Kristus sebagai Anak Allah yang telah datang sebagai manusia. Mereka menyesatkan banyak orang dengan berbagai pengajaran ini. Anti-Kristus adalah pendusta sebab mereka mengatakan hal yang tidak benar (berdusta) tentang Kristus dan ajaran-Nya. Mereka adalah nabi-nabi palsu, guru-guru palsu. Jadi, pengajaran yang tidak sesuai dengan Alkitab disebut anti-Kristus atau pendusta. Penulis Yohanes mengingatkan orang Kristen bahwa anti-Kristus hadir di sepanjang zaman. Kehadiran anti-Kristus tidak menandai akhir zaman. Jadi, setiap hari kita menjumpai anti-Kristus. Siapa saja bisa disebut sebagai anti-Kristus (termasuk seorang Kristen), ketika ia berdusta dalam hal imannya kepada Kristus dan hal pengajaran Firman Tuhan. Misalnya, berbagai karya manusia yang mendustai keberadaan Kristus sebagai yang berasal dari Allah. Misalnya, buku berjudul Fragment karya H.S.Reimarus (1694-1798) yang menjelaskan bahwa Yesus bukanlah seorang yang bersifat ilahi; juga buku the best seller berjudul Holy Blood, Holy Grail (1982) menyebut bahwa Yesus kawin dengan Maria Magdalena dan keturunannya tinggal di Perancis Selatan. Berdusta tentang Kristus disebut anti-Kristus sebab tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.

Doa: Tuhan, aku tidak ingin menjadi anti-Kristus. Amin.

Selasa, 21 April 2020                        

bacaan : 1 Yohanes 2 : 26 – 27

26 Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. 27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

Menolak Pengajaran Dusta

Anti-Kristus tak pernah berhenti bekerja, ia akan selalu berusaha menyesatkan orang-orang yang percaya pada Kristus. Suatu tantangan serius yang berdampak pada keputusan seorang Kristen. Menolak pengajaran dusta (anti-Kristus) adalah sikap yang sangat tepat dan tidak ada sikap yang lain serta harus dilakukan oleh  seorang kristen. Mengapa? Sebab, seorang Kristen sejak awal telah mengalami pengurapan ilahi yakni menerima pengajaran Tuhan dan dituntun oleh Roh-Nya untuk mengerti dan memahami pengajaran yang benar itu. Menurut Yohanes, supaya bisa menolak pengajaran dusta maka orang Kristen harus tetap tinggal di dalam Dia, yakni Kristus. Orang Kristen harus selalu dengan tekun mendalami seluruh pengajaran Kristus dan memegang teguh seluruh pengajaranNya. Banyak orang Kristen dengan mudah menerima pengajaran dusta (anti-kristus) karena mereka tidak dengan sungguh tinggal didalam Kristus dan tidak tekun belajar mendalami pengajaran-Nya. Prof. J. Sahetapy pernah berkata :saya bertindak berdasarkan apa yang saya pikirkan, dan apa yang saya pikirkan sesuai dengan apa yang saya yakini, dan apa yang saya yakini terdapat di dalam Alkitab. Jadi, pengetahuan dan keyakinan sangat berdampak pada perilaku (keputusan). Tinggal didalam Kristus dan mendalami pengajaranNya dengan sempurna harus berlangsung seumur hidup, sehingga membuat seorang Kristen sangat matang dalam pengetahuan dan keyakinan serta perilaku. Menyediakan waktu untuk membaca Alkitab setiap hari, berdoa, beribadah, membaca berbagai buku teologi, berdiskusi dengan pendeta tentang persoalan teologi, semuanya wajib dilakukan seorang Kristen supaya tidak mudah terhasut oleh pengajaran dusta. Segala sesuatu telah diajarkan kristus kepada orang Kristen. 

Doa: Tuhan, kami mau tinggal di dalam-Mu. Amin.

Rabu, 22 April 2020                                

bacaan : Wahyu 14 : 1 – 5

Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya

Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. 2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. 3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. 4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. 5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Dusta Tidak Ada Dalam Mulut Pengikut Anak Domba

Orang Kristen adalah pengikut Anak Domba (Kristus) yang hidupnya telah ditebus dari dosa. Karena itu, sejatinya, kehidupan orang Kristen adalah kehidupan yang kudus, kehidupan yang tidak tercela dan dicemari oleh dosa. Kekudusan hidup orang Kristen harus berdampak pemeliharaan dan penggunaan tubuhnya secara baik dan benar untuk Anak Domba. Tubuh mereka tak boleh dicemari (dengan perzinahan). Mulut orang Kristen adalah kudus. Dusta tidak boleh ada di dalam mulut orang Kristen. Sebab, mulut orang Kristen difungsikan untuk memuji dan memuliakan Allah dengan berbagai nyanyian baru. Sehingga nyanyian-nyanyian dari mulut mereka bagaikan desau air bah dan guruh yang sangat dahsyat atau sebagai penghukuman bagi para pendusta/penjahat. Mulut orang Kristen harus berkata tentang yang benar tentang Anak Domba. Menjaga dan menampakan kekudusan mulut adalah prioritas orang Kristen ketika berkata-kata dalam berbagai suasana dan disegala tempat, ketika seluruh waktu hidup orang kristen diserahkan untuk mengikuti Anak Domba. Tak ada lagi kesempatan untuk mulut orang kristen memperkatakan hal-hal yang buruk atau tercela dan dusta . Tetapi sebaliknya, mulut orang Kristen akan memperkatakan hal-hal yang sesuai dengan kehendak Allah. Mulut orang Kristen harus menuntun orang lain untuk menemukan kesalahannya dan mau bertobat. Didalam mulut orang Kristen, ada pengajaran, ada kasih, ada kebaikan, ada sukacita, ada kedamaian, ada maaf, ada didikan, ada kekujujran, ada ketulusan, ada harapan, ada berkat, ada doa. Betapa naifnya orang Kristen itu, ketika mulutnya tidak berfungsi secara baik untuk Allah, sesama dan dunia ini Jadi, kekudusan hidup orang Kristen merupakan korban-korban sulung bagi Allah dan Anak Domba.

Doa: Tuhan, berkati mulutku supaya tidak berdusta. Amin.

Kamis, 23 April 2020                            

bacaan : 1 Yohanes 1 : 5 – 10

Allah adalah terang
5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. 6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. 7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. 8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. 9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

Virus Dusta

Demi mendapatkan Ariel, yang merupakan anak orang kaya, maka Vina berusaha menjelek-jelekkan Cinta, adiknya dengan mengatakan bahwa Cinta adalah seorang perempuan tidak benar yang sering jalan bersama “Om-om”. Vina berdusta dan Ariel mudah diperdaya oleh kata-kata Vina, padahal Cinta dan Ariel telah menjalin hubungan cinta cukup lama. Akhirnya Ariel memutuskan hubungannya dengan Cinta dan mulai membangun hubungan dengan Vina. Kebencian Ariel terhadap Cinta, membuat Cinta sangat menderita. Hidup orang basudara antara Vina dan Cinta terkoyak akibat virus dustanya Vina.

Berdusta adalah kondisi di mana mulut kita mengucapkan sesuatu yang tidak benar. Ayat firman Tuhan mengatakan: “Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.” (6). Kalimat ayat ini menjadi petunjuk bagi keluarga Kristen bahwa sesungguhnya Tuhan itu adalah terang, sehingga siapa pun yang hidup dalam Dia, akan hidup dalam terang itu. Jadi, keluarga Kristen yang hidup dalam terang Kristus akan selalu rindu untuk berkata benar satu terhadap lainnya dan tidak menyimpan kebohongan. Pengalaman membuktikan bahwa setiap perkataan dusta yang kita ucapkan itu akan melahirkan dusta-dusta yang baru. Hidup orang saudara, ade dan kaka, papa dan mama diajarkan hari ini, jika keluarga kita bersekutu akrab dengan Tuhan, maka hindarilah atau buanglah perkataan-perkataan dusta. Jangan hanya demi kepentingan kita, maka kita mengorbankan saudara kita dengan ucapan-ucapan dusta tersebut. Papa dan mama juga mesti berbicara jujur satu sama lain, sehingga perjalanan hidup persekutuan keluarga selalu penuh ketentraman. Nikmatilah hari-hari hidup dalam persekutuan dengan Tuhan yang bangkit dan keluarga yang penuh kasih mesra.

Doa: Tuhan, jauhkanlah bibir mulut kami dari dusta. Amin.

 Jumat, 24 April 2020                              

bacaan : Yakobus 3 : 1 – 12

Dosa Karena Lidah
Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. 2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. 4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. 5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. 6 Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka. 7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia, 8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. 9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, 10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. 11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? 12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.

Berpikir Sebelum Bicara

“Memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati……”

Lagu yang pernah populer di tahun 70-an, yang ditenarkan oleh Bobby Willem Tutupoly (Bob Tutupoly) mengisyaratkan bagi kita bahwa lidah adalah bagian tubuh yang merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah juga sebagai alat mengecap masakan dan turut membantu dalam tindakan bicara. Tapi sadarkah kita bahwa selain berfungsi seperti diatas, lidah juga sangat tajam bagaikan pisau. Karena itu kita mesti berhati-hati menggunakannya. Bila kita menggunakannya dengan benar dan tepat, maka amanlah kita dan tentramlah hidup persaudaraan kita. namun jika kita tidak menggunakannya dengan bijak, maka binasalah tubuh kita dan hancurlah tatanan hidup orang saudara. Berapa banyak hubungan orang sodara bahkan tetangga yang hancur karena kita salah menggemakan lidah kita? Karena itu tepatlah apa yang dikatakan firman Tuhan hari ini: “Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar” (5). Karenanya kita perlu menghindarkan diri untuk tidak berbicara atau mengatakan hal-hal bodoh yang berdampak terhadap orang lain. Jika kita hendak berbicara, sebelumnya pikirkanlah apa yang kita sampaikan ini melukai hati orang yang mendengakan ataukah tidak. Jangan sampai karena hal-hal sepele dari perkataan kita, membuat renggangnya hubungan kita dengan sodara kita bahkan dengan orang lain. Sebaliknya dengan mengucapkan kata-kata yang baik, yang bermanfaat, dapat menyejukkan hati dan membangun hidup bersama. Iman kekristenan kita melalui kebangkitan Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan lidah sehingga tidak mendatangkan dosa bagi kita.

Doa: Tuhan, tolong kendalikanlah lidah kami. Amin.

Sabtu, 25 April 2020                                

bacaan : Yakobus 3 : 13 – 18 

Hikmat yang dari atas
13 Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. 14  Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! 15 Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. 16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. 17  Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. 18  Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. 

Iman Kebangkitan Melawan Dusta

Setiap orang yang mengaku percaya kepada Yesus adalah orang-orang yang memberi dirinya dipimpin oleh Hikmat yang dari Atas atau Hikmat Allah. Menurut Yakobus, hikmat yang dari atas, pertama-tama murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, tidak memihak dan tidak munafik, tetapi menghasilkan buah kehidupan seperti kebenaran dan damai. Namun demikian, masih banyak orang yang mengaku percaya kepada Yesus tetapi hidupnya tidak menampakkan perbuatan yang baik dan benar. Ada orang yang menaruh perasaan iri hati, mementingkan diri dan selalu berdusta melawan kebenaran. Hal ini menandakan bahwa ternyata mereka memberi diri dipimpin oleh hikmat dari dunia. Bagaimana kehidupan sebuah keluarga, jika ada anggota keluarganya yang selalu menampakkan cara hidup yang meresahkan seperti, iri hati dan mau menang sendiri. Bagaimana jika terjadi beda pendapat, konflik dan papa-mama hanya mementingkan diri sendiri dan akhirnya memilih bercerai. Pasti yang dikorbankan adalah anak-anak yang tak berdosa. Hari ini Yakobus mengingatkan kita agar selalu memberi diri dipimpin oleh hikmat Allah yang berasal dari atas, yaitu hikmat yang memimpin kita untuk hidup didalam kasih dan selalu memikirkan orang lain, termasuk semua anggota keluarga. Jika ada persoalan, selesaikanlah dengan baik-baik, bicarakanlah dari hati ke hati, dan maafkanlah seorang akan yang lain. Bukankah kita adalah orang- orang yang sudah diampuni oleh Allah didalam Yesus Kristus, dan karena itu berilah diri dipimpin oleh hikmat Allah untuk jadi berarti bagi banyak orang.

Doa: Tuhan, pimpinlah kami dengan hikmat-Mu yang dari atas, Amin.

*sumber : SHK bulan April 2020, terbitan LPJ-GPM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *