fbpx

Santapan Harian Keluarga, 6-12 Mei 2018

[jemaatgpmsilo.org – Ambon]

Minggu, 6 Mei 2018

bacaan : Wahyu 20 : 1-6

Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; 2 ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, 3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. 4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. 5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. 6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

Kristus, Tuhan dan Raja Bagi Keluarga Kristen

Perjuangan hidup keluarga-keluarga Kristen disadai penuh dengan Tantangan dan godaan yang tidak pernah berhenti. Tantangan dan godaan yang mengancam kehidupan persekutuan keluarga misalnya: egoistis, individualitis, kebencian, dendam permusuhan, ketidakjujuran, ketidakbenaran, ketidakadilan’ korupsi, dll. Sebagai keluarga Kristen, kita di dorong untuk memahami bahwa kehidupan di luar Yesus dengan segala nilai­ nilai yang mematikan serta kekuatan dan godaannya tidak akan bertahan, sebab pemerintahan Yesus dengan KuasaNya lebih dahsyat. Oleh karena itu kita diajak untuk pilihlah kehidupan sebab disanalah pemerintahan Yesus akan mampu memberi jalan terbaik bagi kita. (Bd. Amos 5:14), Carilah yang baik dan janganlah yang jahat, supaya kamu hidup ….. dst Pergumulan setiap keluarga Kristen saat ini, bukanlah konteks martir secara fisik, namun kesediaan kita untuk berkorban dan menyangkal diri demi mempertahankan nilai-nilai kekristenan yang unik dalam hidup persekutuan orang keluarga bersama semua orang, yakni kasih, pengampunan, pengorbanan, solidaritas, kejujuran, kebenaran, dan keadilan di tengah-tengah tantangan dan godaan. Ini mesti menjadi sebuah perjuangan yang di lakukan di tengah-tengah tanggungjawab kita di semua sektor kehidupan dalam keluarga, gereja maupun masyarakat. Kekristenan selalu identik dengan tantangan. Namun tantangan sebesar apapun adalah sebuah realitas yang harus di hadapi dan tidak boleh dihindari. Tantanqan bagi seorang Kristen adalah ujian untuk menilai kualitas imannya pada Yesus. Dalam kaitan itulah kita tentu sadari bahwa kekristenan selalu menuntut komitmen beriman yang sungguh pada Yesus. Karena kesetiaan dan ketaatan pada Yesus adalah kata kunci saat menghadapi situasi dan kondisi apapun juga sebab Dialah Tuhan yang berdaulat penuh memerintah dalam  hidup kita.

doa : Ya Tuhan Engkaulah Raja di hidup keluarga kami, amin

Senin, 7 Mei 2018

bacaan : 1 Korintus 16 : 5-9

Rencana Paulus

5 Aku akan datang kepadamu, sesudah aku melintasi Makedonia, sebab aku akan melintasi Makedonia. 6 Dan di Korintus mungkin aku akan tinggal beberapa lamanya dengan kamu atau mungkin aku akan tinggal selama musim dingin, sehingga kamu dapat menolong aku untuk melanjutkan perjalananku. 7 Sebab sekarang aku tidak mau melihat kamu hanya sepintas lalu saja. Aku harap dapat tinggal agak lama dengan kamu, jika diperkenankan Tuhan. 8 Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta, 9 sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang.

Tekanan Hidup adalah Kesempatan

Aku pulang dengan remuk hati. Bagaimana aku dapat memberitahu istriku bahwa aku baru saja dipecat dan pekerjaan? Aku merasakan label “orang gagal” tersebut melekat di tubuhku saat ini. Dengan langkah gontai aku masuk ke dalam rumah. “Sekarang kau bisa mulai menulis bukumu” adalah respon pertama yang diucapkannya. Responnya benar-benar tidak terduga. “Mengapa ia dapat tetap semangat di tengah keadaan buruk ini?” ujarku dalam hati. “Lalu, sembari aku menulis buku, kita hidup dari apa? Kita tidak punya uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari.” jawabku murung. Dengan setengah berlari, ia mulai berjalan ke pinggir ruangan, mengeluarkan sebuah kunci dari kantong bajunya, membuka laci, dan menarik keluar sejumlah besar uang. “Dari mana kau memperolehnya!?” tanyaku keheranan. “Aku selalu yakin bahwa suatu hari kelak kau dengan bakatmu dapat menghasilkan sebuah mahakarya. Setiap minggu, dari uang yang kau berikan kepadaku untuk keperluan rumah tangga, aku menabung sedikit demi sedikit. Uang ini cukup untuk hidup kita selama satu tahun penuh, sayang.” (Kisah Nathaniel Hawthorne, penulis novel best seller, The Scarlet Letter) Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak tekanan hidup, seperti kesehatan yang memburuk, hutang yang menggunung, hubungan yang hancur, dll. Semuanya itu adalah peperangan yang harus kita hadapi. Namun demikian, penilaian setiap orang terhadap hal tersebut berbeda-beda. Ada beberapa orang yang menganggapnya sebagai sebuah ancaman, namun ada juga yang menganggapnya sebagai sebuah kesempatan untuk menang dan mereka benar-benar mendapatkan kemenangan tersebut. Nah, kita termasuk yang mana?

doa : Bapa, kami mau terus melihat segala sesuatu adalah sebuah kesempatan untuk meraih kemenangan, amin

Selasa, 8 Mei 2018

bacaan : 2 Korintus 8 : 16 -24

Titus diutus

16 Syukur kepada Allah, yang oleh karena kamu mengaruniakan kesungguhan yang demikian juga dalam hati Titus untuk membantu kamu. 17 Memang ia menyambut anjuran kami, tetapi dalam kesungguhannya yang besar itu ia dengan sukarela pergi kepada kamu. 18 Bersama-sama dengan dia kami mengutus saudara kita, yang terpuji di semua jemaat karena pekerjaannya dalam pemberitaan Injil. 19 Dan bukan itu saja! Ia juga telah ditunjuk oleh jemaat-jemaat untuk menemani kami dalam pelayanan kasih ini, yang kami lakukan untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai bukti kerelaan kami. 20 Sebab kami hendak menghindarkan hal ini: bahwa ada orang yang dapat mencela kami dalam hal pelayanan kasih yang kami lakukan dan yang hasilnya sebesar ini. 21 Karena kami memikirkan yang baik, bukan hanya di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia. 22 Bersama-sama dengan mereka kami utus seorang lain lagi, yakni saudara kita, yang telah beberapa kali kami uji dan ternyata selalu berusaha untuk membantu. Dan sekarang ia makin berusaha karena besarnya kepercayaannya kepada kamu. 23 Titus adalah temanku yang bekerja bersama-sama dengan aku untuk kamu; saudara-saudara kami yang lain itu adalah utusan jemaat-jemaat dan suatu kemuliaan bagi Kristus. 24 Karena itu tunjukkanlah kepada mereka di hadapan jemaat-jemaat bukti kasihmu dan bukti kemegahanku atas kamu.

Jujurlah agar terus Dipercaya

Su 5 taong Jokbet jadi bendahara di unit Kakopang. Dong di unit lia kalo Jokbet paleng jujur, seng parna kepeng unit takort, tagal itu dong parcaya dia la mo tahang dia tarus parjadi bendahara unit.

Ya… jujur itu hal yang membuat seseorang dapat dipercaya. Jujur, juqa merupakan salah satu kriteria penting dan mungkin juqa utama yang akan dipasang ketika seseorang, sebuah perusahaan atau lembaga ingin mempekerjakan seseorang. Ilmu dan ketramprilan memang penting tapi jika tidak disertai dengan kejujuran, maka pasti akan mengecewakan. Lihat saja di sekeliling kita. Ada Asisten Rumah Tangga yang trampil bekerja, namun masa kerjanya hanya dua bulan, karena “matanya hijau dan ‘tangannya gatal” ketika melihat perhiasan emas majikannya. Paulus sadar bahwa segala sesuatu yang terhubung dengan uang, biasanya mengundang kecurigaan. Karena itu Paulus harus menjelaskan tentang cara pengumpulan persembahan dan pengelolaannya. Ada “TIM” yang terdiri dari orang-orang bertanggung jawab, jujur dan sudah teruji dan di antara mereka ada Titus, yang sudah dikenal dan diterima jemaat. Dengan kata lain Paulus mau bilang : “Percayalah! Kita jujur koq … ! Nah, sebaqai orang-orang yang berada di bawah Pemerintahan Kristus yang menghidupkan, mari kita kerjakan tugas apapun yang dipercayakan kepada kita, bukan saja dengan semangat, ketrampilan dan ketangguhan, tetapi harus disertai juga dengan kejujuran sehingga kita selalu dipercaya, bukan saja oleh manusia tetapi juga oleh Tuhan,. lalu perkara-perkara besar juga dipercayakan-Nya kepada kita.

dao : Tuhan, jadikanlah kami orang-orang yang jujur dan dapat dipercaya, amin

Rabu, 9 Mei 2018

bacaan : Mazmur 113 : 1-9

TUHAN meninggikan orang rendah

Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN! 2 Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya. 3 Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN. 4 TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. 5 Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, 6 yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? 7 Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, 8 untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya. 9 Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Haleluya!

Bersungut menghilangkan Sukacita

Anto barsungut, laki pung gaji seng cukup par biaya hidop sabulang… Mia barsungut, umur su 35 taong maar masi jomblo. .. Oka barsungut, su iko tes par karja ulang-ulang maar balong tambus-tambus lai, la tinggal tarus deng titel DRA (Di Rumah Aza). Endek barsungut, tagal tidor maar seng sono, Endek pung kepeng banya, pung usaha di mana-mana maar dia pikir akang tarus sampe seng bisa sono.. . . Seng ada sukacita dalang Anto, Mia deng Oka pung hidop. Bagitu lai deng Endek, biar dia kaya, maar dia pung kepeng tu seng bisa bali sukacita. Jadi bagimana dong mo puji Tuhan? Yang ada cuma barsungut, barsungut, dan barsungut. Keadaan hidup ini sangat berpengaruh bagi suasana hati seseorang. Bukan hanya “orang susah”, yang makan siang pikir malam, tapi orang yang “berkelebihan” juga tidak nyaman hidupnya, karena selalu kwatir. Sebagai orang percaya yang hidup di bawah pemerintahan Kristus yang menghidupkan, kita seharusnya tidak boleh kehilangan sukacita walau situasi hidup ini tidak mendukung. Karena Allah yang kita sembah adalah Allah yang peduli. Dan kepeduliannya ditujukan pertama-tama kepada orang yang miskin, hina, yang tersingkir, Allah mengangkat dan meninggikan mereka menjadi orang-orang terpandang dan mulia. Inilah berkat Tuhan yang dialami orang-orang yang sadar dirinya tak berdaya dalam kerendahan. Jadi, saudaraku, apapun keadaan kita, bagaimanapun suasana hati kita, jangan kecut hati, jangan bersungut. Karena persungutan akan menghalangi sukacita hadir dalam hidup kita. Tetaplah bersukacita, pujilah Tuhan dan muliakan Dia karena Allah selalu peduli pada kita. Dia takkan meninggalkan kita bergumul sendiri.

doa : Ya Tuhan, buatlah kami bersukacita dan memuji Engkau sehingga keinginan bersungut jauh dari kami, amin

Kamis, 10 Mei 2018

bacaan : Mazmur 67 : 2-8

(67-2) Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, Sela 2 (67-3) supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa. 3 (67-4) Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. 4 (67-5) Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. Sela 5 (67-6) Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. 6 (67-7) Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita. 7 (67-8) Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia!

LUKAS 24 : 50-53

Kenaikan Yesus

50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. 51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. 52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. 53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

Diberkati Untuk Menjadi Berkat

Berkat adalah topik yang paling menarik dan selalu menjadi pusat perhatian bagi siapa saja, apa lagi orang Kristen. Pasti tidak ada yang akan menolak berkat Tuhan, malah selalu ditunggu-tunggu dan diharapkan. Karena seorang milyoner sekalipun tak akan berkata kepada Tuhan: ‘Tuhan, berhentilah memberkati saya, karena yang saya miliki sekarang sudah lebih dari cuku. Malah yang dikatakan : “Tuhan kok hanya segini?” Kasih yang banyaklah … ” dan semuanya ini tentunya berkaitan dengan materi, uang, harta kekayaan. Dalam renungan di hari raya kenaikan Yesus Ke surga ini, kepada kita mau dikatakan bahwa berkat utama dan terbesar bagi orang percaya adalah: Pengampunan dan Keselamatan. Berkat materi itu cuma bonus saja. Saudaraku, Yesus telah mati, tetapi bangkit lagi demi keampunan dosa kita dan demi keselamatan hidup kita lalu Ia kembali ke surga. Ini sebuah perpisahan, tetapi bukan peristiwa yang menyedihkan. Ekspresi para murid menunjukkan adanya sukacita pada peristiwa itu. Apalagi sebelum Yesus meninggalkan mereka Yesus memberkati mereka. Mereka diberkati untuk memberkati. Ada amanat yang Yesus tinggalkan (Mat 28:19-20). Ada tugas: “Pergilah dan jadikanlah… akhir zaman.” Tuhan memberkati kita, supaya kita juga menjadi berkat bagi orang banyak. Tuhan memberkati kita supaya kita berbagi dengan yang lain, dan tidak untuk kita menikmati sendiri. Saudaraku, berkat Tuhan adalah pasti apalagi bagi mereka yang takut akan Dia dan mau melakukan kehendak-Nya.

doa : terima kasih Tuhan atas Berkat-BerkatMu yang kami terima. Ajarlah kami untuk membaginya dengan sesama kami juga. amin

Jumat, 11 Mei 2018

bacaan : 2 Korintus 8 : 1-15

Pelayanan kasih

Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. 2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. 3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. 4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. 5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. 6 Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya. 7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, –dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami–demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. 8 Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu. 9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. 10 Inilah pendapatku tentang hal itu, yang mungkin berfaedah bagimu. Memang sudah sejak tahun yang lalu kamu mulai melaksanakannya dan mengambil keputusan untuk menyelesaikannya juga. 11 Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu. 12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. 13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. 14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. 15 Seperti ada tertulis: “Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.”

Semakin Diberkati, Semakin Memberkati

Alena hidop pas-pasan. Kadang makang pagi pikir siang. Alena deng keluarga tinggal di kos-kosan ukuran 48 (Sangat Sederhana, Sempit dan Sumpek). Maar Alena tetap bersyukur dan selalu ada sukacita tagal Alena berpegang pada apa yang Yesus bilang: Labe gampang onta saekor maso lobang jarong dar pada orang kaya maso sorga. Maar satu hari bagini, Alena bagai dapa doriang rubu. Ada yang hibah uang 2 miliar voor Alena. Alena takotang la seng mau tarima akang, tagal Alena takotang, nanti dia seng maso sorga .. Saudaraku, sebagai anak Tuhan, kita tak perlu takut punya harta yang banyak, sebab hidup berkelimpahan adalah Alkitabiah. (Yoh 10:10b: “Aku datang…. kelimpahan). Namun yang harus dijaga adalah sikap hati kita, sehingga kita mampu mengelola berkat Tuhan itu secara benar. Karena kita hanyalah pengelola, yang punya adalah Tuhan. Kita hanya dititipi, pemiliknya adalah Tuhan. Tuhan memberi berkat dan Tuhan tidak menginginkan kita jatuh dalam dosa saat kita berkelimpahan. Tuhan memberkati kita dengan kelimpahan bukan supaya kita lupa diri dan melakukan perbuatan-perbuatan yang mendatangkan dosa (maksiat, selingkuh, berjudi dsb). Tetapi Tuhan memberkati kita agar kita bersyukur dan memuliakan Dia dengan menunjang pekerjaan pelayanannya. Tuhan memberkati kita agar kita menjadi berkat bagi orang lain. Dari jemaat Mekadonia kita belajar bahwa memberi bukan karena kita kasihan, juga bukan karena kita berkelebihan, tetapi mengikuti teladan Kristus agar ada keseimbangan.

doa : Tuhan kami percaya, berkat-Mu melimpah dalam hidupku. ajarilah kami mengelolanya dengan baik untuk kemuliaan-Mu, amin

Sabtu, 12 Mei 2018

bacaan : 1 Timotius 6 : 17-21

17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. 18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi 19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya. 20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, 21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!

Jadilah Manusia Allah

Suatu hari Noel bilang bagini: ‘Mamie. bali Ade pung spatu super dolo. Beta: “Untuk apa Ade. La dong ada jual akang di mana.!” Noel: “Mamie pi tanya di ACC sa mangkali ada, supaya kalau mau pi mana-mana. Ade pi capat-capat sa.” Di hari lain waktu nonton Supermen: “Mamie, bali Ade baju Supermen jua, supaya Ade bisa tarbang la pi tolong orang-orang. Baik sepatu super maupun kostum supermen, membuat sang pemakainya menjadi “manusia super dan sekalipun itu hanya cerita fiktif, namun sangat terkesan di hati anak-anak dan mereka ingin menyerupai tokoh-tokoh dalam cerita itu. Renungan kita hari ini berbicara soal ‘Manusia Allah”. Kalau manusia super bisa sehebat itu, apalagi menjadi manusia Allah … Dan menjadi manusia Allah bukan cuma dambaan anak-anak, tetapi dambaan semua orang, terutama orang Kristen. Untuk menjadi manusia Allah, kita tidak perlu kostum atau sepatu. Tetapi perlu beberapa kriteria, antara lain : 1. Menjauhi semua yang tidak baik 2. Mengejar: keadilan, ibadah, kasih, kesabaran dan kelembutan 3. Mengikuti pertandingan untuk merebut Hidup Kekal dan menjadi pemenangnya. 4. Mengikuti segala nasehat dan perintah Tuhan. 5. Mengingatkan orang kaya dan beruang agar tidak mengandalkan harta mereka dan menjadi tinggi hati. SUSAH? TIDAK!!! Karena ketika kita selalu berada di dalam pemerintahan Kristus yang menghidupkan, Roh-Nya akan membantu kita untuk mendapatkannya. Buktikanlah bahwa anda adalah MANUSIA ALLAH …. !!!

doa : Tuhan bantulah kami dengan Roh Kudus-Mu untuk menjadi manusia Allah, amin

*sumber : Santapan Harian Keluarga Bulan Mei 2018 LPJ-GPM

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *