fbpx

Santapan Harian Keluarga, 19 – 25 Januari 2020

AMBON, jemaatgpmsilo.org

Minggu, 19 Januari  2020                      

bacaan : Yesaya 61 : 1 – 6

Kabar selamat kepada Sion
Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, 2 untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, 3 untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya. 4 Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi. 5 Orang-orang luar akan melayani kamu sebagai gembala kambing dombamu, dan orang-orang asing akan bekerja bagimu sebagai petani dan tukang kebun anggurmu. 6 Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka.

Sampaikan Kabar Baik, Bukan Kabar Buruk

Menatap kedua anaknya yang masih kecil tertidur lelap, membuat hati Susi trenyuh. Bagaimana ia harus menjalani hidupnya seorang diri, mendampingi pertumbuhan anak-anaknya yang akan bertanya dimana ayah mereka ? Belum lagi ia harus berhadapan dengan tatapan sinis orang – orang yang memandang keluarganya sebagai keluarga yang “gagal” akibat perbuatan suaminya  yang harus menjalani masa tahanan di penjara selama 8 tahun akibat kasus korupsi di tempat kerjanya. Sementara Susi berangan – angan, tiba-tiba ia dikagetkan dengan bunyi lonceng gereja, mengingatkan semua orang di jemaat itu pada setiap malam untuk berdoa. Suara lonceng gereja itu terasa memberi semangat baru kepada Susi. Ia langsung berdiri menuju “meja sombayang” dan berdoa pada Tuhan. “Ya Tuhan, Engkau telah memberi tanggungjawab kepadaku sebagai seorang isteri bagi suamiku dan ibu bagi kedua anakku. Tolonglah aku untuk selalu menyampaikan kabar baik bagi mereka. Berilah hikmat-Mu agar perkataanku dan perbuatanku menghibur dan menguatkan mereka” doa Susi. Ia berharap agar suaminya tetap kuat dan tabah menjalani masa pembinaan selama 8 tahun dan ketika ia bebas ia tidak merasa malu berada ditengah keluarga dan masyarakat. Susi tetap setia berdoa dan menjaga kekudusan dirinya serta mengunjungi suaminya dipenjara, sambil tetap melayani kedua anaknya. Hal itulah yang disampaikan oleh nabi Yesaya dalam firman Tuhan hari ini, bahwa setiap orang dipanggil oleh Tuhan untuk selalu menyampaikan kabar baik ditengah berbagai peristiwa yang buruk. Itulah yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam setiap karya penyelamatan-Nya bagi manusia dan dunia ini.

Doa : Tuhan, tolong kami untuk selalu menyampaikan kabar baik, Amin.

Senin, 20 Januari 2020                             

bacaan : Matius 10 : 5 – 15

Yesus mengutus kedua belas rasul
5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, 6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. 7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. 9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. 11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. 15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

Diutus Untuk Bersaksi dan Melayani

“Jo, beri salam kepada ibu pendeta. Ini ibu pendeta yang mendoakan Jo sehingga lahir dengan selamat. Sambil menuntun tangan anaknya yang berumur 5 tahun untuk menyalamiku, Nita menjelaskan bahwa saat itu, dia sudah siap akan menjalani operasi sesar untuk melahirkan anaknya Jo. Tetapi setelah didoakan, ternyata dia dapat melahirkan secara normal sebelum dokter datang. Terima kasih ibu pendeta”, kata Nita ketika mengajak anaknya menyalami saya setelah saya melayani salah satu ibadah minggu.  Sesampai di rumah, saya mengenang ulang seluruh proses pelayanan yang telah saya lakukan. Saya lalu bertanya: “siapakah saya, Tuhan…?”  Saya hanyalah hamba-Mu yang dipanggil dan diutus untuk melayani umat-Mu. Kalaupun dalam pelayanan saya ada banyak keajaiban karena sembuh dari sakit, hal itu bukanlah karena saya tetapi karena kuasa Tuhan yang mau dinyatakan.

Ketika Tuhan Yesus mengutus kedua belas murid-Nya untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah, IA memperlengkapi mereka dengan Kuasa Roh Kudus-Nya. Yesus tau bahwa murid – murid-Nya akan menghadapi banyak tantangan dan bahkan juga ancaman. Karena itu Yesus mengingatkan mereka agar tidak bergantung pada kekuatan sendiri. Bergantung dan berharaplah pada kuasa Allah, sebab Allah dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus sanggup melakukan segala perkara dan tidak ada yang mustahil bagi Allah. Sebagai orang percaya kita juga diutus untuk memberitakan kasih Tuhan Yesus lewat seluruh hidup kita. Yakinlah bahwa Tuhan Yesus selalu menyertai dan memberkati hidup kita.  

Doa : Tuhan, beri hikmat-Mu supaya aku melayani dengan  hati. Amin

Selasa, 21 Januari 2020                  

bacaan : Kisah Para Rasul 17: 16-21

Paulus di Atena
16 Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala. 17 Karena itu di rumah ibadat ia bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari dengan orang-orang yang dijumpainya di situ. 18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya. 19 Lalu mereka membawanya menghadap sidang Areopagus dan mengatakan: "Bolehkah kami tahu ajaran baru mana yang kauajarkan ini? 20 Sebab engkau memperdengarkan kepada kami perkara-perkara yang aneh. Karena itu kami ingin tahu, apakah artinya semua itu." 21 Adapun orang-orang Atena dan orang-orang asing yang tinggal di situ tidak mempunyai waktu untuk sesuatu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru.

Sembahlah Tuhan Dalam Kata Dan Perbuatan

Banyak cara dilakukan oleh manusia untuk menyatakan penyembahannya kepada Tuhan tergantung bagaimana dia memahami Tuhannya. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Rasul Paulus ketika melakukan perjalanan pekabaran Injil di Athena. Di sana ia  menjumpai berbagai bentuk penyembahan berhala sebagai ungkapan penyembahan mereka kepada yang ilahi. Dari sisi iman Kristen, kita pun dipanggil untuk menyembah Tuhan. Tetapi penyembahan itu hendaklah diwujudnyatakan dengan membangun relasi vertikal dengan Tuhan di dalam doa, dan ibadah kita. Tetapi juga relasi horizontal dengan sesama dengan jalan saling mengasihi, saling menghargai, saling berbagi dan saling mendoakan. Relasi ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, melainkan saling melengkapi sebagaimana Tuhan sudah lebih dulu mengerjakannya untuk kita semua melalui Kristus yang dengan penuh cinta kasihNya telah mengorbankan hidup-Nya di tiang kayu Salib sehingga kita semua diselamatkan dari kuasa dosa dan maut. Sebab itu kita wajib membalasnya melalui setiap peran dan tanggung jawab kita, mulai dari keluarga dan rumah tangga kita sampai di tengah-tengah hidup bergereja dan bermasyarakat. Lakukanlah dengan penuh takut dan gentar kepada Tuhan, sebab pada akhirnya kita akan memberi pertanggungjawaban, baik iman maupun moral. Layanilah Tuhan di bumi ciptaan-Nya melalui segala sesuatu yang kita kerjakan dan lakukan. Janganlah takut, dan janganlah bimbang, sebab kemana saja kita melangkah dan apapun jenis pekerjaan dan karya yang kita lakukan, Tuhan pasti menyertai.

Doa: Ajarilah kami Tuhan untuk melayani-Mu dengan penuh cinta kasih. Amin.

Rabu, 22 Januari 2020                    

bacaan : Kisah Para Rasul 17: 22-27

22 Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. 23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. 24 Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, 25 dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. 26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, 27 supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.

Percayalah Hanya Kepada Yesus

Tuhan yang tidak dikenal, itulah yang dijumpai oleh rasul Paulus dalam pelayanannya di Athena. Berawal dari situlah Rasul Paulus bertekad untuk memberitakan kepada mereka tentang Yesus Kristus sebagai Tuhan yang belum mereka kenal, menjadi Tuhan dan Penyelamat hidup mereka. Itulah misi pekabaran Injil bahwa hanya Yesus Kristus yang harus diimani, disembah dan dimuliakan oleh setiap orang percaya sebagai Tuhan dan penyelamat hidup mereka. Yesus Kristus tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu serta gerak oleh manusia, Dialah Allah yang maha besar, yang berkuasa menempatkan segala sesuatu di bawah kolong langit ini sesuai peran dan tanggung jawabnya. Sebab itu, menurut rasul Paulus, hanya Allah di dalam Yesus Kristus yang patut disembah dan dimuliakan. Pelajaran iman untuk orang-orang di Athena agar dengannya mereka dapat berbalik, bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Pelajaran berharga juga bagi kita semua sebagai keluarga Kristen agar bergantung dan berharap hanya kepada Yesus Kristus, sebab Dialah yang lebih dulu menyatakan kasih-Nya kepada manusia melalui pengorbanan-Nya di kayu Salib untuk keselamatan manusia dan dunia. Kita harus meyakini bahwa bersama Allah dalam Yesus Kristus, perjalanan hidup kita aman dan penuh damai sejahtera. Mungkin dalam perjalanan hidup, kita mengalami masa-masa sulit dan sukar, tetapi selama kita berjalan bersama dan mengandalakan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka pada saat-saat seperti itu kita akan diberi kekuatan dan kemampuan untuk melewati setiap tantangan hidup kita.  

Doa: Kuatkanlah iman kami kepadaMu, dan jadikanlah kami sebagai alat kesaksian dan pelayanan bagi sesama. Amin.

Kamis, 23 Januari 2020                    

bacaan : Kisah Para Rasul 19: 1-12

Paulus di Efesus
Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. 2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus." 3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes." 4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus." 5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. 6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. 7 Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang. 8 Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah. 9 Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus. 10 Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani. 11 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, 12 bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.

Hadapi Tantangan Bersama Yesus

Beberapa waktu yang lalu terjadi gonjang-ganjing, pro dan kontra tentang pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina,  bagian dari jajaran Kementerian BUMN. Ada yang dengan nada sinis mengungkapkan ketidaksetujuannya bahwa Ahok itu tidak ada apa-apanya, dan juga yang mengatakan bahwa dia bukan ahli dalam perminyakan. Hal pengangkatannya hanya karena kedekatannya dengan Presiden Jokowi. Namun semuanya ditanggapi santai oleh Ahok, ketika dia mengatakan bahwa: Tuhan saja manusia bisa menentang, apalagi antar sesama manusia, pasti ada yang suka ada yang tidak suka. Ahok akan membuktikan itu dalam seluruh kinerjanya. Rasul Paulus dalam perjalanan pekabaran Injilnya di Efesus juga menemukan hal yang hampir serupa, ketika mereka tidak menerima Injil, bahkan tidak tahu tentang karya Roh Kudus, karena itu mereka mengumpat jalan Tuhan yang diberitakan oleh rasul Paulus. Tetapi yang namanya karya Roh Kudus, tidak dapat dibendung oleh kekuatan apapun dan siapapun, sebab itu ada yang sudah menerima Injil dan dibaptis di dalam kuasa Roh Kudus. Setiap kelurga Kristen, papa, mama dan anak-anak, kita semua telah menerima keselamatan sebagai wujud nyata kerja kuasa Roh Kudus. Karena itu, jangan pernah berpaling dari pada-Nya dengan mengambil langkah-langkah sendiri yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Tetaplah setia di jalan Tuhan, dan taat melakukan kehendakNya, maka pasti hidup kita akan diberkati, baik sekarang maupun nanti.

Doa: Kami terus belajar dan menaati perintah dan kehendak-Mu, ya, Kristus Penyelamat kami, agar hidup kami tetap diberkati. Amin.

Jumat, 24 Januari 2020                           

bacaan : 2 Korintus 3: 1-18

Pelayan-pelayan perjanjian yang baru
Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? 2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. 3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. 4 Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. 5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. 6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. 7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian 8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! 9 Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran. 10 Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. 11 Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan. 12 Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian, 13 tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu. 14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. 15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka. 16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. 17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. 18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Melayani Tuhan di Bumi CiptaanNya

Kita adalah surat-surat Kristus yang terbuka, yang tidak ditulis dalam loh-loh batu, tetapi loh hati; bukan dengan tinta, tetapi oleh Roh Allah yang hidup. Rasul Paulus menyadari bahwa hal ini adalah hasil karya Allah oleh Roh Kudus, dimana rasul Paulus dan teman-temannya menjadi pelayan dari perjanjian yang baru. Menjadi surat-surat Kristus yang terbuka, agar dapat dibaca oleh semua orang sebab berisikan hal-hal yang baik dan benar, hal-hal yang menyejukkan dan memberi pengharapn, sehingga dapat dipanuti oleh orang lain. Bukan surat yang isinya penuh rahasia, penuh dengan kata-kata yang bernada kebencian, keangkuhan dan kesombongan, sehingga cenderung memecah belah dan bukan mempersatukan. Sebagai keluarga-keluarga Allah, menjadi jelas panggilan kita semua yaitu melayani Tuhan di bumi ciptaanNya dengan penuh kasih, kesetiaan, kelemahlembutan, keramahan, sehingga selalu tecipta iklim persaudaraan yang sejati. Layanilah Tuhan melalui pembinaan dan pendidikan yang memadai bagi anak-anak oleh mama dan papa, sehingga dari dalamnya terpancar nilai dan makna persekutuan hidup yang saling membangun dan memberdayakan. Tuhan dipermuliakan kini dan selamanya.

Doa:  Tuhan, Jadikan hidup kami seperti surat-surat Kristus yang terbuka, yang di dalamnya berisikan perbuatan-perbuatan hidup yang penuh cinta kasih dan kebaikan, yang patut dicontohi dan diteladani oleh banyak orang. Amin.

Sabtu, 25 Januari 2020                         

bacaan : 2 Korintus 8 : 16 – 24

Titus diutus
16 Syukur kepada Allah, yang oleh karena kamu mengaruniakan kesungguhan yang demikian juga dalam hati Titus untuk membantu kamu. 17 Memang ia menyambut anjuran kami, tetapi dalam kesungguhannya yang besar itu ia dengan sukarela pergi kepada kamu. 18 Bersama-sama dengan dia kami mengutus saudara kita, yang terpuji di semua jemaat karena pekerjaannya dalam pemberitaan Injil. 19 Dan bukan itu saja! Ia juga telah ditunjuk oleh jemaat-jemaat untuk menemani kami dalam pelayanan kasih ini, yang kami lakukan untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai bukti kerelaan kami. 20 Sebab kami hendak menghindarkan hal ini: bahwa ada orang yang dapat mencela kami dalam hal pelayanan kasih yang kami lakukan dan yang hasilnya sebesar ini. 21 Karena kami memikirkan yang baik, bukan hanya di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia. 22 Bersama-sama dengan mereka kami utus seorang lain lagi, yakni saudara kita, yang telah beberapa kali kami uji dan ternyata selalu berusaha untuk membantu. Dan sekarang ia makin berusaha karena besarnya kepercayaannya kepada kamu. 23 Titus adalah temanku yang bekerja bersama-sama dengan aku untuk kamu; saudara-saudara kami yang lain itu adalah utusan jemaat-jemaat dan suatu kemuliaan bagi Kristus. 24 Karena itu tunjukkanlah kepada mereka di hadapan jemaat-jemaat bukti kasihmu dan bukti kemegahanku atas kamu.

Bekerja Adalah Panggilan Iman

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, setiap hari orang harus bekerja, baik sebagai petani, nelayan, pegawai negeri sipil, atau kerja jasa lainnya seperti tukang kayu, tukang batu, ojek dan sebagainya. Namun tidak sedikit orang yang menganggap bahwa pekerjaan hanyalah suatu kewajiban yang harus dikerjakan setiap hari dan tidak jarang orang pun menjadikan pekerjaan itu sebagai beban. Sekecil apapun hal yang sedang kita kerjakan, namun jika dilakukan dengan sepenuh hati, maka akan menghasilkan sesuatu  yang berdampak bagi orang disekitarnya

Sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan senang hati dan bersungguh – sungguh, pasti hasilnya akan jauh berbeda dengan mereka yang bekerja dengan separuh hati karena terpaksa. 

Ketika Titus dipercayakan oleh Rasul Paulus untuk melakukan tugas pelayanan di Korintus, Titus meresponsnya dengan sungguh – sungguh tanpa mengeluh. Titus  melayani dengan rela hati, tanpa ada paksaan dari siapapun. Karena itu Rasul Paulus menyebut Titus sebagai orang yang terpuji dalam komitmen terhadap pekerjaannya. Jika kita melakukan suatu tugas yang dipercayakan kepada kita dengan senang hati dan penuh sukacita, maka tugas dan tanggungjawab sebesar apapun akan terasa ringan dan menyenangkan. Sikap ini sepatutnya ditumbuhkan dari dalam keluarga, dengan memahami bahwa bekerja adalah anugerah Allah. Setiap anggota keluarga diberi tanggungjawab untuk bekerja mulai dari hal yang sederhana, agar mereka kelak bertanggungjawab untuk pekerjaan yang lebih besar.

Doa : Tuhan, apapun yang kami kerjakan, biarlah jadi kemulian bagi Nama-Mu, Amin.

*sumber : SHK bulan Januari 2020, terbitan LPJ-GPM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *