fbpx

Santapan Harian Keluarga, 1 – 7 Desember 2019

AMBON, jemaatgpmsilo.org

Minggu, 01 Desember 2019 (Adv. I)    

bacaan : Yeremia 33 : 14 – 16

Perjanjian dengan keturunan Daud dan keturunan Lewi

14 “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. 15 Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. 16 Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!

Menyongsong Kedatangan Tuhan Yang Adil

Hari ini, kita boleh memasuki dan merayakan Minggu Adventus I, masa-masa Adventus menjadi sebuah masa dan waktu dimana kita akan menyambut kedatangan Kristus bukan lagi sebagai bayi mungil di Bethlehem, tetapi sebagai Raja dan Hakim yang adil. Apa yang harus kita maknai? Siapkan hati dan hidup sambil merenungkan pengalaman hidup, baik pengalaman iman, tetapi juga dosa dan kesalahan kita, dan memohon pengampunan dari Tuhan, dibaharui untuk menjadi orang yang setia di jalan Tuhan. Memang, ketika hidup kita lebih banyak diwarnai perbuatan ketidakadilan dan ketidakbenaran, dunia menyajikan berbagai tindak kekerasan, dan kemerosotan moral, namun masih ada secercah harapan untuk berbalik kepada Tuhan, mohon pengampunan dan penyertaanNya untuk merobah, membarui, dan memulihkan seluruh kehidupan kita. Di sinilah terletak nilai dan makna perayaan Adventus, menyongsong kedatanganNya kembali sebagai Tuhan yang adil. Hal ini juga yang dialami Yehuda dan Yerusalem ketika mereka masih berada di pembuangan Babel. Satu-satunya harapan untuk hidup ialah berbalik dan mengandalkan Tuhan. Sebab Tuhan selalu ingat akan janjiNya bahwa Ia akan memulihkan keturunan Israel dan Yehuda. Tuhan akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud, sehingga ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Hidup umat akan menjadi tenang dan tenteram dan mereka akan dipanggil: Tuhan, keadilan kita. Janji Tuhan itu digenapi lewat kehadiran Yesus Kristus,berawal dari peristiwa Natal, IA menjumpai manusia, menebus dan membaharui hidup manusia, sambil menyongsong kedatanganNya kembali pada kali yang kedua. Selamat merayakan Minggu Adventus I, songsonglah Dia dengan iman yang teguh!

Doa: Tuhan, siapkanlah kami untuk menyambut kedatangan Tuhan yang Adil. Amin.

Senin,  02 Desember 2019                      

bacaan : Mazmur 98 : 1 – 9

Saat penyelamatan sudah dekat
Mazmur. Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. 2 TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. 3 Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita. 4 Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! 5 Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring, 6 dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN! 7 Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya! 8 Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama 9 di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bersorak-Sorak Menyongsong Kedatangan Tuhan Yang Adil

Masalah keadilan menjadi pergumulan bersama sebagai gereja dan sebagai bangsa. Ada orang yang merasa diperlakukan tidak adil dalam kehidupan bersama. Hak-hak mereka untuk mendapatkan keadilan sering diabaikan. Mereka ini pada umumnya masyarakat yang lemah dan tak berdaya di hadapan saudara-saudara mereka yang kuat dan berkuasa. Mereka yang diperlakukan tidak adil di atas, sangat mengharapkan datangya seorang Hakim yang adil. Hakim yang dapat memberi pertimbangan hukum yang baik dan benar.  Pemazmur dalam Mazmur 98:1-9, memberi penekanan bahwa umat akan bersorak-sorai sebab Tuhan akan datang sebagai hakim yang adil dan akan membenarkan orang yang percaya kepadaNya. Harapan akan datangnya seorang hakim yang adil itu diyakini oleh gereja sepanjang masa, telah datang di dalam Tuhan Yesus Kristus. Ia yang memberi perhatian kepada mereka yang lemah dan tak berdaya serta membela hak-hak mereka. Bahkan Ia rela mengorbankan diri-Nya demi menyelamatkan mereka. Tuhan Yesus telah datang ke dalam dunia dan mengerjakan keselamatan bagi manusia dan dunia ini. Sebagai orang percaya kita hidup di antara masa penantian kelahiran dan kedatangan-Nya yang kedua. Oleh karena itu, perayaan minggu adventus yang pertama ini mengingatkan kita bahwa Dia yang kita nantikan bukan lagi datang sebagai bayi yang lahir ke dalam dunia. Tetapi hakim yang adil yang akan menghakimi bumi pada kedatangan-Nya yang kedua.

Doa: Ya Tuhan mampukanlah kami untuk melakukan apa yang baik dan benar.  Amin.

Selasa, 03 Desember 2019               

bacaan : Maleakhi 2 : 17 – 3 : 5

TUHAN datang untuk menghukum

17 Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?” Dengan cara kamu menyangka: “Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan–atau jika tidak, di manakah Allah yang menghukum?”
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. 2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. 3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN. 4 Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah. 5 Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN semesta alam.

Hidup Untuk Melakukan Kebenaran

Kejahatan terjadi di mana-mana, baik dalam kehidupan berkeluarga, bergereja dan bermasyarakat. Kejahatan yang satu melahirkan kejahatan yang lain dan terjadi secara terus-menerus, seakan-akan tidak ada kekuatan yang bisa membendung terjadinya kejahatan. Bahkan orang-orang yang melakukan kejahatan semakin menjadi-jadi. Hal ini dapat kita lihat di sekitar kita, melalui tayangan televisi maupun membaca berbagai media pemberitaan yang lain. Orang-orang yang melakukan kejahatan, nampaknya berpikir tidak ada Tuhan yang mengawasi kehidupan manusia di alam semesta ciptaan-Nya. Karena itu mereka bebas melakukan kejahatan apa saja demi menyenangkan hati mereka. Memasuki minggu adventus yang pertama, Maleakhi memberi penekanan bahwa Tuhan akan datang sebagai hakim yang adil, Dia akan menghakimi manusia, siapa yang melakukan kejahatan akan dihukum oleh Tuhan dan siapa yang hidup menurut kehendak-Nya akan bersukacita menyambut keselamatan yang diberikan-Nya. Pada masa penantian di minggu adventus pertama ini, kita diingatkan bahwa sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, hendaklah bersedia untuk membaharui diri, melakukan kebaikan bagi Tuhan dan sesama, agar ketika IA datang, kita akan diselamatkan.

Doa: Ya Tuhan, jauhkanlah kami dari berbagai perbuatan yang jahat. Amin.

Rabu, 04 Desember 2019                 

bacaan : Maleakhi 3 : 6  – 12

Pembayaran persembahan persepuluhan menyenangkan hati Allah

6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap. 7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?” 8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! 9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! 10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. 11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. 12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.

Takutlah Kepada Tuhan dan Beribadalah Kepada-Nya

Orang-orang yang berusaha melakukan apa yang baik dan benar dalam kenyataan hidup bersama bergereja dan bermasyarakat, sering terpengaruh dengan mereka yang melakukan kejahatan. Sebab mereka yang melakukan kejahatan nyatanya hidup mereka lebih baik. Mereka tidak mengalami  berbagai persoalan dalam kehidupan mereka. Mereka aman-aman saja. Akibatnya ialah bertambah-tambah banyak orang yang melakukan kejahatan. Orang yang tadinya dinilai baik, karena takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya, ternyata ikut terpengaruh untuk melakukan kejahatan. Pembacaan kita di hari ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia di dalam dunia ini tidak ada yang tersembunyi di mata Allah. Semuanya nampak dengan jelas dan dicatat dalam buku kehidupan. Oleh karena itu orang-orang yang yang takut akan Tuhan dan yang beribadah kepada-Nya jangan terpengaruh dengan orang-orang yang melakukan kejahatan. Sebab pada saat Tuhan datang sebagai hakim yang adil di dalam dunia ini. Setiap orang akan diadili sesuai perbuatannya. Orang yang takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya akan menjadi orang-orang milik kesayangan Tuhan yang dikasihi-Nya. Tetapi orang-orang yang tidak takut akan Tuhan dan melakukan kejahatan akan ditolak oleh Tuhan.

Doa: Ya Tuhan, jadikanlah kami orang-orang yang takut dan beribadah kepada-Mu. Amin.

Kamis, 05 Desember 2019                

bacaan : Maleakhi 4 : 1 – 6

Hari TUHAN
Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. 2 Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. 3 Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam. 4 Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum. 5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. 6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Hiduplah Dalam Damai Sejahtera Allah

Di minggu adventus yang pertama ini, kita sedang menyongsong kedatangan Tuhan Yang Adil. Tuhan yang sedang kita nantikan kedatangan-Nya ialah Tuhan yang akan datang sebagai hakim atas manusia. Ia akan datang memberikan keadilan bagi mereka yang takut akan nama-Nya dan yang berusaha untuk melakukan kehendak-Nya. Yaitu memberikan keselamatan di tengah berbagai tekanan dan penderitaan hidup yang mereka alami. Tetapi mereka yang tidak takut akan Tuhan dan hidup di luar kehendak-Nya akan menerima hukuman-Nya seperti jerami di dalam api. Api sering dipakai sebagai bentuk dari penghukuman Allah yang menghanguskan dan melenyapkan manusia. Suatu bentuk penghukuman Allah yang sangat menakutkan manusia. Namun Tuhan tidak menghendaki hal itu terjadi dengan manusia ciptaan-Nya. Karena itu mendahului datangnya hari Tuhan, akan datang orang yang diutus oleh Allah untuk memulihkan kehidupan manusia yang jahat menjadi baik. Orang utusan Tuhan itu  telah datang ke dalam dunia ini, yaitu Yesus  Kristus. Ia telah datang ke dalam dunia ini agar kehidupan manusia dipulihkan dalam hubungan dengan Allah. Pemulihan hubungan manusia dengan Allah akan berdampak pada pemulihan hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan makhluk-makhluk lain di alam semesta. Hubungan hidup yang berdamai sejahtera sebagai bagian dari keselamatan yang sekarang kita alami.

Doa: Ya Tuhan, jadikanlah kami orang-orang yang hidup dalam damai sejahtera-Mu. Amin.

Jumat, 06 Desember 2019                      

bacaan : Zakharia 9 : 9 – 10

Raja Mesias di Sion

9 Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. 10 Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.

Bersorak-soraklah Karena Rajamu Datang Kepadamu

Orang sering mengatakan, pekerjaan yang paling melelahkan adalah pekerjaan menunggu atau menanti. Apalagi menunggu atau menanti seseorang karena kita tidak tahu apakah orang tersebut akan datang ataukah tidak, dan kapan datangnya?. Sebab itu, dibutuhkan kesabaran dan kesetiaan untuk terus menunggu hingga orang tersebut datang. Minggu ini kita telah memasuki minggu penantian akan kedatangan Yesus Kristus Juruselamat kita. Walaupun dikatakan menunggu itu melelahkan tetapi bagi kita orang percaya, itu suatu kebahagiaan karena Dia yang kita tunggu pasti datang. Sama seperti nubuatan Zakharia yang disampaikan bahwa ketika Raja Mesias datang, Ia dielu-elukan di Yerusalem. Karena Ia adil, jaya dan lemah lembut. Nubuatan ini tergenapi melalui kedatangan Yesus Kristus Sang Mesias. Kita pun selalu percaya bahwa penantian kedatangan Yesus kembali juga pasti akan tergenapi. Hari ini ketika kita mempersiapkan diri diminggu-minggu penantian, kita diajak untuk bersorak-sorak dan bersukacita karena Yesus Kristus akan datang dan pemerintahanNya sampai keseluruh bumi dengan berita perdamaian dan keadilan. Kuasa damai sejahtera dan keadilan itulah yang memungkinkan kita terus hidup dalam kasih dan kebenaran. Sebab itu, berimanlah terus kepada-Nya. Ia hadir untuk mengarahkan hidup kita kepada pimpinan-Nya yang adil dan lemah lembut, sehingga kita pun dapat menikmati kehidupan ini dengan penuh kebaikan dan damai.

Doa: Tuhan Yesus, kedatangan-Mu selalu kunanti, karena datang-Mu memberi damai dan sukacita dalam hidupku. Amin.

Sabtu, 07 Desember 2019                      

bacaan : Wahyu 22 : 6 – 17

Kedatangan Tuhan Yesus

6 Lalu Ia berkata kepadaku: “Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi.” 7 “Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!” 8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya. 9 Tetapi ia berkata kepadaku: “Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!” 10 Lalu ia berkata kepadaku: “Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat. 11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!” 12 “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. 13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” 14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. 15 Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar. 16 “Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.” 17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

Seandainya Tuhan Yesus Akan Datang Hari Ini..!

Ketika membaca kitab Wahyu, saya mendapatkan kesan betapa kuatnya perasaan “Akan Datang Segera” yang meresapi seluruh kitab ini. Yang tertulis bukanlah, “Suatu hari nanti, di masa depan yang masih jauh, Yesus Kristus akan datang kembali,” melainkan kalimat-kalimat yang dipenuhi dengan ungkapan seperti “apa yang harus segera terjadi” (1:1) dan “waktunya sudah dekat” (ay.3). Sebanyak tiga kali di pasal terakhir bacaan kita hari ini, Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku datang segera” (Why. 22:7,12,20). Kalimat firman ini sesungguhnya mengatakan, “Tidak lama lagi Aku akan datang”. Mungkinkah ini benar? Bukankah 2000 tahun lebih telah berlalu sejak perkataan tersebut dituliskan? Kata “Segera” sepertinya tidak tepat jika dilihat dari pemahaman kita mengenai waktu. Banyak orang merindukan waktu tersebut,  namun tidak sedikit orang yang takut bila waktu tersebut tiba. Sebab mereka masih ingin berlama-lama menikmati hidup yang bebas sehingga belum mau jika waktu itu datang segera. Daripada memikirkan tentang kapan waktu kedatangan-Nya kembali, baiknya selama masa penantian itu, kita menyikapinya secara cerdas melalui perilaku hidup yang menciptakan persaudaraan yang rukun dan penuh cinta kasih, menanamkan nilai-nilai pengajaran iman Kristiani kepada anak-cucu kita, melakukan semua pekerjaan kita dengan setia dan takut akan Tuhan sambil tetap memegang teguh janji yang akan digenapi-Nya. Kita dipanggil untuk menjalani hidup bagi-Nya di zaman ini jadilah hiduplah seolah-olah Kristus akan datang hari ini, “Dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan pernyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus” (Tit. 2:13).

Doa: Tuhan, mampukanlah keluarga kami untuk mengisi masa penantian akan kedatanganMu dengan cerdas. Amin.

*sumber : SHK bulan Desember 2019, oleh LPJ-GPM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *