fbpx

Litbang SILO Adakan Diskusi Online, Siapkan RENSTRA 2021-2025

jemaatgpmsilo.org

Mensiasati kondisi social distancing akibat pandemi covid-19 dimana ada larangan orang berkumpul dalam jumlah besar, maka Tim Litbang Jemaat GPM Silo menyelenggarakan kegiatan Diskusi Online bersama sejumlah warga gereja dalam rangka menjaring aspirasi dan informasi dari berbagai pihak, guna memperkaya materi penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Jemaat GPM Silo Tahun 2021-2025.

Agenda Diskusi Online yang diselenggarakan dalam bentuk Video Converence (Vidcon) dengan menggunakan aplikasi zoom itu, berlangsung pada Selasa, 25 Mei 2020 dimulai pkl. 20.00 WIT dan berakhir sekitar pkl. 22.20 WIT.

Diskusi yang dimoderatori (host) oleh Dr. Jemmy Pieters SH, MH tersebut menghadirkan 3 orang narasumber masing-masing :

  • Theofransus Litaay, SH, LLM, Ph.D (Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI), membawakan topik : Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Covid-19 dan Era New Normal
  • Richard Louhenapessy, SH (Walikota Ambon), membawakan topik : Kebijakan Pemerintah Kota Ambon dalam Penanganan Covid-19
  • Pdt. Elifas. T. Maspaitella (Sekretaris Umum Sinode GPM), membawakan topik : Teologi gereja dalam Menghadapi Era New Normal.

Adapun peserta yang mengikuti Diskusi Online tersebut didominasi oleh warga Jemaat GPM Silo dari berbagai unsur, seperti Pendeta, Penatua, Diaken, Warga Gereja Senior, AMGPM, Perempuan Gereja, Laki-laki Gereja, Tim Litbang Silo, bahkan tercatat bahwa ada pula mantan anggota Jemaat Silo maupun simpatisan dari luar Kota Ambon yang turut bergabung. Mereka domisili di Sorong, Jakarta, Bekasi dll.

Foto bersama peserta Diskusi Online

Ketua Tim Litbang Jemaat GPM Silo, DR. Pieter Soegijono, SE, M.Si dalam pengantar awalnya mengatakan bahwa kegiatan diskusi online ini adalah salah satu cara yang ditempuh oleh Tim Litbang dalam rangka mengumpulkan sebanyak mungkin data dan informasi, termasuk keluhan, kritik, saran, idea dan berbagai masukan lainnya, dari sebanyak mungkin stakeholder, sehingga Tim sendiri dapat memetakan gambaran kondisi dan kebutuhan pelayanan dalam Jemaat Silo serta dinamika yang terjadi didalamnya.

Dari diskusi selama lebih dari 2 jam itu, oleh host yang juga adalah Sekretaris Tim Litbang Silo disimpulkan beberapa hal penting antara lain :

  • Situasi pandemi covid-19 secara tiba-tiba membuat Pemerintah, baik pusat dan daerah belum siap dalam menyikapinya disebabkan penyebaran covid-19 bersifat mendadak
  • Apalagi media sosial sangat cepat menyebarkan informasi yang bersifat negatif dan disinformasi mengenai covid-19 menyebabkan ketakutan dan kepanikan di kalangan masyarakat
  • Problem utama saat Pemerintah akan menangani covid-19 berada pada kesiapan data
  • Beberapa dampak yang ditimbulkan dengan adanya covid-19 berupa berkurangnya karakter kebangsaan, perlindungan anak, KDRT dan penggunaan IT bagi kelompok tertentu
  • Situasi pasca penanganan covid-19 telah memasuki fase New Normal dimana ada tatanan kehidupan baru

Sedangkan beberapa pikiran Rekomendatif yang diperoleh sekaligus sebagai bahan masukan bagi Tim Litbang Silo ke depan antara lain :

  1. Sosialisasi kepada masyarakat terkait penanganan covid-19 dan New Normal menjadi kebutuhan saat ini
  2. Pendidikan online menjadi bentuk solutif dalam penyebaran informasi
  3. Pembinaan umat harus didasarkan pada perubahan sosial saat ini yang berdampak terhadap pelayanan bergereja, kegiatan pastoralia dan perencanaan program dimana gereja harus peduli terhadap covid-19

Mengakhiri kegiatan video conference tersebut, para peserta melakukan foto bersama dan saling menyapa satu dengan lain walau secara virtual, sekedar melepas kerinduan saling jumpa akibat terhalang pandemi covid-19. [BK]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *