Pelatihan bagi Para Bendahara Wadah Pelayanan
Sistem Keuangan yang berlaku dalam Gereja Protestan Maluku, termasuk di Jemaat GPM Silo adalah sistem keuangan yang transparan kepada warga jemaat sebagai bagian integral dari kehidupan bergereja dan berjemaat. Oleh sebab itu, dalam pengelolaannya harus dilakukan dengan teliti, cermat sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara baik.
Itulah tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pelatihan penertiban dan pengendalian sistem keuangan gereja dalam lingkup Jemaat GPM Silo. Kegiatan dimaksud diikuti oleh para Bendahara dari seluruh wadah pelayanan, mulai dari pelayanan laki-laki, pelayanan perempuan, SMTPI, AMGPM dan unit-unit pelayanan.
Pnt. J. Th. M. Sipahelut dalam arahan pembukaan menegaskan bahwa kegiatan pelatihan ini menjadi sangat penting dalam rangka upaya kita bersama menciptakan pengelolaan keuangan gereja yang bersih, transparan dan bertanggung jawab.

Ny. Grace Parera/Persulessy, Majelis Jemaat Sub Seksi membidangi keuangan gereja, dalam paparannya selaku narasumber memberikan materi tentang Tata Cara Melakukan Pembukuan di Wadah Pelayanan. “Mereka ini (para bendahara) sudah rutin menjalankan tugas-tugas mereka. Kepentingan gereja sekarang ini adalah menjaga supaya mereka tetap konsisten melakukan pembukuan secara baik. Sebenarnya mereka sudah paham pembukuan, karena sudah dilatih tahun lalu, karena itu metode pelatihan kali ini, kita memakai studi kasus. Dari sebuah kasus tentang transaksi keuangan yang terjadi diseputar pelayanan, mereka diminta menuangkannya ke dalam pembukuan” ujar Parera yang sehari-harinya mengajar di Fakultas Ekonomi UKIM itu.
Dalam paparan materinya, Ibu Dosen dari tiga orang anak itu, memberikan praktek dalam bentuk studi kasus transaksi keuangan dalam pelayanan. Hasil kerja para peserta kemudian dinilai dengan indikator : Benar, Rapih dan Ketelitian. Dari hasil uji praktek tersebut, terdapat beberapa bendahara yang mendapat penilaian terbaik, yaitu dari Sektor I, Sektor II, Sektor V, Sektor VII dan Sektor IX.

Pada sesi berikutnya, tampil Ny. Lanny Tapilouw/Tangke yang membahas Pendataan, Identifikasi dan Diversifikasi Potensi Keuangan Gereja. Menurut Tapilouw, kegiatan ini bertujuan untuk menggali informasi tentang sumber-sumber pendapatan gereja apa saja yang bisa dikembangkan dalam Jemaat Silo. “…. sasarannya kepada para bendahara, sebab mereka yang paling tahu apa saja modus yang bisa dipakai menambah pendapatan gereja. Dalam diskusi katong (narasumber dan para bendahara) sepakat beberapa antara lain, kolekta ibadah BINAKEL (pembinaan keluarga), kolekta Ibadah GATRIS (Gabungan Tiris-Tiris/Antar Tetangga), Kolekta Malam Natal dan Malam Konci Taong, serta Sumbangan Sukarela” ujarnya.
*sumber : GP & LT
*Edit : BK